8

2.5K 335 26
                                    

💕Happy Reading💕

.

Warn typo(s)

.

Wonwoo bangun saat matahari telah tenggelam. Suasana gelap di luar pun terasa karena lampu kamar Wonwoo dalam keadaan mati. Wonwoo menatap wajah tampan kekasihnya yang masih nyaman bergelung di ranjang dan memeluknya erat. Wonwoo ingin ke kemar mandi dan bebersih diri, tapi pelukan Mingyu menahannya.

"Ming.."

Wonwoo mengusap pipi Mingyu dan mengakibatkan cowok tinggi itu sedikit menggeliat.

"Euunggh..."

Lenguhan penuh kesan kesal karena di bangunkan itu terdengar dari bibir tebal Mingyu.

"Mingyu, bangun."

"Cancie.."

Wonwoo tersenyum. Dia selalu suka suara Mingyu saat bangun tidur. Serak dan sexy, Wonwoo malu sendiri.

"Bangun Ming.."

"Iya. Lu udah mendingan?"

"Udah. Gue pengen mandi. Badan gue lengket semua."

"Kok bisa? Kan gue beloman nyemburin sperma gue ke lu. Masa leng-AAWWW!"

Mingyu meringis pelan dan memegangi perutnya yang baru saja menjadi korban cubitan maha dahsyat Wonwoo.

"Mesum banget sih! Gasuka gue Ming!"

"Tapi kalo gue praktekin lu pasti ketagihan."

"Gausah mesum! Ntar janji lu buat ga nyentuh gue sebelum nikah lu ingkarin."

Mingyu yang dasarnya masih sedikit mengantuk hanya mendengus sebal dan kembali menenggelamkan badannya di selimut tebal Wonwoo, dan nampak menggumamkan sesuatu yang membuat hati Wonwoo seakan di cubit. Perkataan Mingyu yang sebenarnya ingin dirinya lupakan walaupun tidak bisa, karena Wonwoo lah karakter utama disana.

Wonwoo mengusap air matanya kasar dan berjalan ke kamar mandi. Kalimat yang Mingyu ucapkan tadi, mungkin ketidak sengajaan karena kekasihnya itu masih mengantuk. Namun tetap saja, bagi Wonwoo itu sesuatu hal yang sensitif. Wonwoo menyalakan shower air hangat dan mulai membersihkan dirinya. Berusaha menghilangkan perasaan kalutnya.

"Gausah bahas janji, penghianat yang pernah ingkar janji kek lu, ga pantes ngingetin gue soal janji."

Itu yang Mingyu gumamkan.

.

Mingyu mendengar suara percikan air, dan cukup mengusik tidurnya kali ini. Mingyu duduk dan tidak menemukan Wonwoo di sampingnya. Mingyu. Mingyu mencoba mengingat hal yang dirinya katakan sebelum kembali terlelap beberapa menit lalu. Karena, isakan kecil yang dia yakin berasal dari Wonwoo tadi, cukup mengusik tidurnya. Ada apa?

Wonwoo tersenyum pada Mingyu saat keluar dari kamar mandi dengan wajah yang sudah nampak lebih segar. Mingyu hanya diam menatap kekasihnya yang tengah berkutat dengan barang di lemari mini miliknya.

"Lu bawa baju kan Ming?"

"Umm..."

Wonwoo memberinya handuk dan sikat gigi baru untuk Mingyu. Dan Mingyu tahu, wajah kekasihnya itu sedikit sembab.

"Cancie.."

"Eh Ming, ntar makannya jajan aja ya? Gue ga ada bahan bahan."

"Iya.. Can.."

"Bulgogi di deket kost gue enak loh. Makan sama aja ya?"

"Wonwoo..."

"Ntar baliknya baru mampir minimarket."

"Won.."

"Lu ma-"

"JEON WONWOO!!"

Wonwoo tersentak ketika ucapannya di putus dan mendengar bentakan Mingyu. Wonwoo yang sedari tadi memang memunggungi Mingyu nampak enggan membalikkan badannya. Wonwoo menunduk dan meremas baju milik Mingyu yang baru saja ingin dirinya tata di keranjang.

"Gue lagi ngomong, dengerin dulu!"

Wonwoo menggigit bibir bawahnya menahan mati matian isakan yang ingin lolos. Air matanya pun menumpuk di sudut matanya. Dia takut pada Mingyu.

Wonwoo kembali tersentak karena merasakan lingkaran tangan di pinggangnya. Deru nafas milik kekasihnya itu terasa di leher miliknya.

"Jangan gigit bibir lu, liat berdarah kan?"

Mingyu menyentuh dagu Wonwoo dan membawa bibir itu ke hadapannya. Mingyu melumat sedikit bibir Wonwoo dan merasakan rasa asin dari darah di bibir bawah Wonwoo. Mingyu menghisap bibir bawah Wonwoo, membuat sang submissive melenguh pelan. Mingyu tersenyum dan membalikkan badan Wonwoo dan kembali melingkarkan tangannya di pinggang ramping itu. Wonwoo sendiri melingkarkan tangannya di leher Mingyu, dan jarak mereka terlalu dekat.

"Eungh... Minghh.."

Wonwoo melenguh saat merasakan hisapan kencang di lehernya. Mingyu menjilat bagian sensitif Wonwoo dan menghisapnya kencang, menghasilnya tanda merah sedikit gelap disana. Mingyu mengecup hasil karyanya dan menatap Wonwoo dengan tatapan sendu.

"Maafin gue udah ngebentak lu."

Wonwoo menggeleng.

"Bilang ke gue, kenapa lu nangis?"

"Lu tau gue nangis?"

"Mata lu sembab. Gue gasuka. Gara gara gue ya?"

Wonwoo meremas ujung baju Mingyu menyalurkan seluruh perasaan gugupnya.

"Tadi, lu bilang kalo penghianat kayak gue ga pantes bahas masalah janji."

Mingyu terbelalak ketika mendengar ucapan Wonwoo. Mingyu tidak ingat pernah berucap itu, apa tadi dirinya setengah sadar? Mingyu menghela nafasnya dan menggenggam tangan mungil milik Wonwoo.

"Maafin gue lagi ya? Gue bodoh emang. Jangan nangis lagi, gue kangen Wonwoo yang langsung nendang dan nampar gue kalo gue salah."

"Gue gamau liat lu kesakitan."

"Tapi gue udah buat lu sakit Won.."

Wonwoo memeluk Mingyu erat. Sedikit berjinjit untuk menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher Mingyu.

"Udah, gausah di bahas. Gue sayang sama lu."

Mingyu tersenyum dan mengusap kepala Wonwoo.

"Iya udah. Gue juga sayang sama lu. Gue mau mandi, terus kita cari makan. Lu udah mendingan?"

Wonwoo mengangguk dan melepaskan pelukannya di badan Mingyu. Lalu tersenyum menatap wajah kekasihnya. Wonwoo mencuri satu kecupan di pipi Mingyu dan berlari ke ranjangnya.

"CEPET MANDI!"

Mingyu tersenyum gemas dan segera beranjak untuk membersihkan dirinya. Meninggalkan rubah manis miliknya yang masih sibuk menyembunyikan wajah memerahnya.

.

Oke guys! Ini draft terakhir yang ku tulis 3 hari lalu. Dan aku ga ada nulis lagi sampe sekarang ini :) aku kehilangan seluruh ide dan mood ku. Jadi kalo ini work slow update ato hold dan yg paling parah discontinued, kalian jangan marah :')

NIKAH [Meanie Love Series Book 3] ⚠PAUSED⚠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang