11

2.5K 317 100
                                    

💕Happy Reading💕

.

Warn typo(s)

.

"Won.."

"Yap?"

"Yang komen terakhir di postingan lu tadi siapa?"

"Oh, tetangga gue dulu di Changwon. Temennya Juho juga."

"Kok kayaknya menel ke lu sih?"

"Jangan suudzon dulu napa.."

"Hm.."

Wonwoo menghela nafasnya, Mingyu dan sifat cemburuannya memang menyebalkan.

"Hari ini mau ngapain?"

"Terserah lu.."

"Kok terserah gue? Kata lu yang mau nemenin gue selama disini."

"......"

"Gue disini Ming, liat ke gue!"

"....."

"Lu kenapa? Cemburu? Dia cuma temen kecil gue."

"......."

"Terserah! Kekanakkan banget sumpah lu!"

Mingyu memejamkan matanya, berusaha menghilangkan perasaan kalutnya saat ini.

"Oke kalo lu ga mau ngomong! Gue pergi sendiri aja!"

Wonwoo mengambil tasnya dan pergi dari rumah Mingyu. Membanting pintu keras mengakibakan debuman yang cukup kencang.

Mingyu berusaha meraup oksigen memenuhi rongga dadanya yang sesak. Apa salahnya jika Mingyu takut? Salah jika dia protektif setelah kejadian dulu? Apa itu kekanakkan?

Mingyu berjalan menuju kamarnya dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Moodnya hancur, dia hanya ingin menenangkan diri. Entah sejak kapan insecure miliknya meningkat drastis. Apa semenjak Wonwoo menghianatinya dulu?

Mingyu memijat keningnya. Pusing di kepalanya cukup membuatnya tidak berniat beranjak dari ranjang. Mingyu tidak sakit, hanya merasa lelah. Dia hanya ingin menikmati waktunya dengan Wonwoo, tapi kenapa malah muncul masalah seperti ini. Mingyu mengusap kasar wajahnya, mengakibatkan cairan bening yang berkumpul di sudut matanya itu menetes. Mingyu menangis...

.

Wonwoo berjalan cepat menuju halte dekat rumah Mingyu. Wonwoo berencana pergi sendiri hari ini. Berkeliling kota Seoul sendirian, menyegarkan pikirannya. Dia kesal dengan Mingyu yang terlalu kekanakkan. Itu hanya teman masa kecilnya, kenapa harus secemburu itu? Padahal Wonwoo juga tidak ada niat berselingkuh.

Dulu pas sama Johnny, lu ga ada niat juga. Tapi di baikin dikit, lu jatuh juga kan? -indah

Wonwoo memutuskan mengunjungi taman bermain. Bermain wahana menantang mungkin cukup untuk menaikkan kembali moodnya yang hancur.

Wonwoo mengantri membeli tiket dan tersenyum senang ketika satu lembar tiket berhasil dirinya genggam. Wonwoo memulai petualangannya di taman bermain, sendirian.

.

Mingyu terbangun dari tidurnya 2 jam kemudian. Nafasnya tersengal, suhu tubuhmya meningkat seketika. Mingyu mengusap keningnya yang basah oleh keringat dingin itu. Mendudukkan diri, mencoba meraih gelas berisi air putih di meja nakas samping ranjangnya.

Mingyu meraih ponselnya dan terbelalak membaca satu notif dari Wonwoo. Mingyu langsung berdiri dan memejamkan matanya ketika nyeri di kepalanya kembali dia rasakan. Mingyu mengerjapkan matanya dan kembali berjalan perlahan mengambil jaketnya dan turun ke bawah.

Pacarque

Jemput gue
Di taman bermain
Gue gabisa balik
Gatau jalan
Keabisan duit

Mingyu menyalakan mesin motornya dan menjalankannya perlahan. Suhu tubuhnya masih tinggi, bahkan wajahnya nampak pucat dengan nafas yang putus putus. Mingyu terkadang memelankan laju motornya ketika pandangannya kembali tidak fokus.

Mingyu mengerjapkan matanya ketika merasakan nyeri di kepalanya yang semakin menjadi. Tubuhnya oleng seketika, laju motornya pun menjadi tidak terkontrol. Mingyu mendengar suara tubrukan yang keras, Mingyu merasakan tubuhnya terlempar bersamaan dengan suara teriakan orang sekitar yang sayup sayup dapat dirinya dengar. Mingyu meringis saat kulitnya bergesekan dengan aspal dan berguling beberapa kali hingga kepalanya yang terlindungi helm sport itu terbentur trotoar, lumayan keras.

"ASTAGA!"

"HEI ADA KECELAKAAN!!"

"CEPAT TOLONG COWOK ITU!!!"

Mingyu berusaha membuka matanya, melawan kegelapan yang seakan menariknya. Dapat Mingyu dengar suara suara penuh kepanikan dan suara langkah manusia yang berebutan mendekat ke arahnya.

"Hei, nak kamu baik baik aja?"

Mingyu menatap lemah ke arah wanita paruh baya yang menunduk ke arahnya. Pandangan Mingyu kabur, merasakan matanya basah karena cairan berwarna gelap mengalir dari keningnya.

"T-t-tolong.."

Mingyu berusaha meraih pundak wanita itu, namun sayang kegelapan merebut kesadarannya.

.

Wonwoo sudah berkali kali mengumpat. Dirinya sudah mengirim kabar ke Mingyu tapi sama sekali tidak di balas. Dirinya kebingungan saat ini. Wonwoo lupa membawa kartu kreditnya, uang cashnya pun sudah habis untuk bersenang senang di taman bermain. Singkat cerita, Wonwoo kehabisan uang untuk pulang.

Wonwoo menatap ponselnya kesal, sudah hampir 1 jam Wonwoo berdiri di depan pintu masuk taman bermain, menunggu Mingyu menjemputnya. Wonwoo duduk menyandari di dinding gerbang menatap motor dan mobil yang berhenti di depannya, berharap itu Mingyu.

"WON!"

Wonwoo menoleh cepat ketika namanya di panggil, dan mendapati Hoshi yang berlari ke arahnya dengan wajah panik. Seketika perasaan tidak enak menghampirinya.

"Hosh.."

"Ayo ikut gue! Gue bawa mobil."

"Kemana? Gue nungguin Mingyu ngejemput, gue udah ngabarin dia."

Hoshi menggeleng dan tetap menarik lengan kurus milik sahabatnya itu.

"Kenapa sebenernya Hosh?"

"Udah lu diem aja."

Wonwoo pasrah di tarik tarik seperti itu. Wonwoo langsung mendudukkan dirinya di kursi depan samping supir mobil milik Hoshi dan kembali memasang wajah penasaran.

"Kenapa Hosh?"

"Lu diem aja, cukup ikut gue."

"Ken-"

"Mingyu kecelakaan."

DEG

.

Saya ga jahat kan sama Mingyu?

NIKAH [Meanie Love Series Book 3] ⚠PAUSED⚠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang