3

533 75 4
                                    

"Menyerah adalah kata-kata yang paling ingin aku ucapkan. Aku akan mengatakannya nanti ketika aku benar-benar sudah lelah, ketika aku benar-benar sudah tidak mampu menahanya. Sekarang aku perlu dan butuh mencari sesuatu"

.
.
.
.
.
.
.

"Hoseok-a" suara seseorang wanita memanggilnya

"Jung hoseok"

"Hosoek-aaa" lagi, lembut namun penuh dengan rasa sakit.

"Aku lelah" bayangan wanita tersebut semakin menjauh dan hilang.

Hoseok terkejut, bangun dari mimpi buruknya, selalu mimpi yang menyakitkan, Selalu mimpi yang membuatnya sesak. Ia mengusap wajahnya gusar, mengatur nafasnya agar kembali normal. Dadanya naik turun.

Ia menghela nafas panjang. Mencoba bangun dari tempat tidurnya pelan, agar Jungkook yang tidur disampingnya tidak terbangun dan Jimin yang berada diranjang sebelah tidak terusik olehnya. Si maknae selalu tidur dikamar Hoseok dan Jimin, karena ia pikir kamar ternyaman adalah kamar Hoseokie hyung dan jimini hyungn.

Ia mengambil mantelnya, melihat kedua dongsaengnya, ia merapikan selimut Jungkook yang sedikit terbuka karenanya. 

"Aku akan kesana sebentar, mungkin disana ia kesepian. kalian tidurlah dengan nyaman" Ucapnya berbisik sangat kecil, lalu berjalan keluar kamarnya dengan pelan.

Ketika malam memasuki waktu pertengahan, jarum jam menunjukan pada angka 2 atau angka 3, Hoseok akan selalu terbangun lalu beranjak keluar Dorm dan pergi entah kemana. Jung Hoseok melakukanya dengan rutin.

......

"Hoseok-aa aku sangat menyukai partmu dalam lagu comeback kita kali ini" ucap Jin yang sedang menunggu giliran untuk rekaman lagu terbaru mereka.

"Benarkah? Aku lebih menyukainya hyung, kurasa itu menggabarkan diriku" ucap Hoseok mengingat partnya dalam lagu comeback mereka.

"Eiiiy itu tidak mungkin dirimu hoseok-a, kurasa part mu itu dimana seseorang yang tidak mengetahui jati dirinya, sedangkan kau, kau adalah mataharinya bangtan" ucap Jin

"Kau benar hyung aku mataharinya bangtan dan kuharapa itu benar adanya" ucapnya, membuat Jin sedikit bingung

"Itu memang benar Hoseok-a, kau kira siapa selain dirimu yang bisa membawa harapan pada bangtan? Yang bisa membuat bangtan selalu merasa bahagia" Jin meyakinkan Hoseoak, sang kakak tertua merasa ada yang salah dengan matahari bangtan tersebut.

"Tak ada selain aku" ucap Hoseok lalu tersenyum secerah matahari. Jin tersenyum, ia salah, Hoseok baik-baik saja dengan senyumnya yang mampu mebuat orang lain ikut untuk tersenyum.

.......

Anak-anak bangtan bekerja semakin keras, mengingat comeback mereka tinggal sebentar lagi dan persiapan mereka belum sepenuhnya rampung. Mereka bekerja sampai keringat mengering lagi, semua lelah, semua butuh istirahat. Mereka benar-benar berada pada sisi sensitifnya.

Sekarang mereka semua duduk diruang tengah dorm mereka, menutup mata mereka, mencoba meredakan rasa lelah, rasa kantuk akibat berlatih selama dua hari penuh. Tak ada yang membuka suara, semua fokus pada pikiran dan kelelahan masing-masing.

Hoseok membuka matanya, menatap satu-persatu member yang duduk disana, semua menutup matanya. Mereka terlihat lelah, sangat.

"Kuharap kalian tidak selelah aku" gumamnya sangat kecil hingga tak ada satupun dari mereka yang mendengar. Ia kembali memejamkan matanya, menutup rapat-rapat, mencoba menyelami dunia mimpinya dan berharap bukan mimpi yang menyakitkan yang akan ia selami.

The Other Side (JHS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang