part 2 ( melody kematian )

628 63 6
                                    

Seorang letnan dan tiga orang prajurit" ujar jeje, nampak empat orang lelaki dengan seragam militer pemerintah berdiri didepannya.

Oyyyy gitar gueee" teriak jeje, sebuah gitar nampak dilempar dari tempatanya berada tadi, desy dan okta melihat dari atas sambil mengayunkan kakinya ditepi rooftop.

Pasukan pemerintah!!, Nampaknya apa yang dibilang ci jeje benar" ujar desy.

Siapa kau? " Tanya salah satu dari mereka yang diketahui berpangkat letnan.

Ci jeje butuh bantuan? " Teriak desy.

Udah gue aja" jawab jeje, orang dengan pangkat letnan tadi menoleh keatas.

Desy" ujar orang tersebut.

Katakan apa yang pemerintah rencanakan dengan kekuatan cahaya itu? " Tanya jeje dingin.

Haha ternyata kalian juga mengetahuinya ya" ujar letnan tersebut.

Apa kau tuli?, Aku bertanya kepadamu wahai letnan yang terhormat" ujar jeje dingin.

Kita harus berhati hati dia seorang seiten" salah seorang prajurit nampak berbisik pada letnan tersebut.

Ohhh ternyata seorang seiten, ditambah ada pembelot juga, dan kekuatan cahaya.
Nampaknya ini hari keberuntunganku, pemerintah akan menaikkan pangkatku setelah aku membawa kalian semua" ujar letnan tadi.

Buset, songong lu ye" cibir jeje.

Cepat habisi orang ini dan tangkap pemilik kekuatan cahaya yang ada didalam sana.
Jika perlu, kita akan sekalian tangkap pembelot yang berada diatas sana" perintah letnan tadi kepada tiga orang prajurit yang bersamanya.

Jrengggggg

Jeje menggenjreng gitarnya, kemudian memainkan petikan dengan nada nada yang terdengar sangat indah.

Pertama" ujar jeje, entah apa yang terjadi tangan dan kaki salah satu prajurit tadi tiba tiba terputus.

A apa yang terjadi" ujar prajurit yang lain.

Dasar tak tahu belas kasihan" cibir okta.

Kedua" ujar jeje kembali, tiba tiba kepala salah satu prajurit yang lain terpenggal.

Ketiga" ujar jeje

Tak kan kubiarkan" letnan tadi melesat menangkis sebuah tebasan angin yang tak terlihat dengan sebuah tongkat api biru

Slingggggggg

Tebasan tadi teralihkan dan memotong sebuah bangunan kosong dan membuatnya roboh, jeje berhenti sejenak dan tersenyum sinis.

Keempat"

Jrengggggggg

Jeje menggenjreng gitarnya kembali, letan tadi masih bisa menangkis serangan jeje yang hampir tak dapat dilihat, namun tidak dengan seorang prajurit yang tersisa, dia tak dapat mendeteksi serangan jeje tubuhnya terpotong mennjadi dua bagian dan ambruk ketanah.

Bagaiman dengan inii" letnan tadi melesak kearah jeje dan melepaskan sebuah tinju api biru yang sangat besar.

Brakkkkkk

EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang