part 10 ( sang pemanipulasi tulang )

578 64 14
                                    

Shani menatap tak percaya dengan apa yang ada didepannya, serangannya kembali tertahan oleh sesuatu yang sama, sebuah benda menyerupai cangkang telur melindungi sinka dari tajamnya kekai merah shani.

Sebenarnya kekuatan apa yang dia miliki" shani nampak sedikit frustasi, ditatapnya benda yang melindungi sinka.

Apakah kekai merah ku belum sempurna? Tidak!!!! Dia bisa menembus kekai biru yang kubuat, itu artinya benda itu bukan benda biasa" batin shani.

Kau benar benar hebat, bahkan kau dapat menggunakan kekai yang merupakan kekuatan air level tinggi, bahkan kau bisa mengubahnya sesuai keinginanmu, aku cukup terkesan dengan itu" benda yang melindungi sinka perlahan rontok berjatuhan.

Bruashhhhhh

Dari bawah sinka keluar air yang menyembur dari dalam tanah dengan sangat kencang.

Kau pikir itu cukup? " Dengan mudah sinka menghindari air tersebut, shani tersenyum.

Ini diaaaaa" ternyata air tersebut berkumpul diatas sinka.

Slinggggggg

Kembali sebuah kekai biru mengurung sinka dengan air yang berkumpul diatasnya

Cobalah menghindarinnya" guman shani

Bluar bkuar bluar bluarrr

Air tersebut membeku dan berubah menjadi tombak tombak es tajam yang terus menghujani sinka yang terkurung dalam kekai yang shani ciptakan.

Apaaaa!!!!!!!" Wajah shani memucat melihat hal yang sama, kali ini dia benar benar terlindung dalam sesuatu yang menyerupai telur.

Sranggggg

Sinka keluar dari benda yang melindunginya, dia membelah kekai biru sani dengan pedang berawrna putih dan benda itu benar benar menyatu dengan tangannya.

Tappppp

Sinka melesat kearah shani , benda putih di tangannya kini berubah menyelimuti tangannya.

Rasakan ini gadis kecilll" sinka melayangkan tinjunya kearah shani, namun reflek shani cukup baik, dia masih sempat membuat dinding es untuk melindunginya

Bluarrrrrrrr

Diluar perkiraan shani, dinding es yang dia buat tak sedikitpun mampu membantunya,pukulan sinka mendarat diwajahnya membuatnya terlempar jauh.

Hanya segitu" sinka kembali menggerakkan tangannya dari dalam tanah muncul sebuah benteng dari benda putih seperti yang ada ditangan nya.

Bluarrrrrrr

Tubuh shani membentur benteng tersebut, belum sempat dia merasakan sakit sinka sudah kembali berada didepannya.

Bughhhhhhhhh

Sebuah pukulan mendarat diperut shani, pukulan tersebut cukup keras hingga menyebabkan darah keluar dari mulut shani, dia jatuh terlungkup ditanah, sinka diam membiarkan shani menikmati rasa sakit yang dia ciptakan.

EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang