X

333 28 2
                                    

Dengan perlahan gue membuka mata hanya terdapat cahaya putih yang teramat terang yang dapat gue lihat, apakah gue sedang bermimpi?

Didalam mimpi ini gue bangun dari atas tempat tidur yang beralas kain putih bersih, mencoba memandang sekeliling tapi hanya ruangan yang dihiasi warna putih yang bisa gue lihat ,didalam mimpi gue sedang melihat ayah dan ibu menangis dengan raut wajah penuh dengan kekhawatiran diluar ruangan, gue bahkan belum pernah melihat mereka seperti ini sebelumnya.

Disana juga ada Hani yang tengah menangis disudut lorong dengan kaki yang ditekuk gue nggak tau kenapa dia menangis seperti itu yang gue denger hanya kata " Mianhae Moza-ya" yang keluar dari mulut tipisnya.

Dan mengapa mereka juga ada disini? eomma dan appa Jongdae mereka ada disini mengapa eomma menangis dipelukan appa? dan apakah mereka tak ada jadwal manggung malam ini? mengapa mereka semua saling menatap dengan air mata yang berlinang? sebenarnya apa yang membuat mereka menangis?

Situasi ini serasa tak asing bagi gue seperti saat Jongdae- pergi meninggalkan gue sendirian, tapi kenapa kali ini semua badanku terasa ringan? apa aku sedang terbang? jadi seperti ini rasanya terbang.

Perlahan gue berusaha untuk mendekati mereka, tapi kenapa semakin gue berusaha mendekati mereka justru gue merasa semakin menjauh? begitu banyak pertanyaan yang ingin gue ajukan, tapi kepada siapa gue harus bertanya?

" Pasien sebelumnya sudah sering datang kemari untuk memeriksakan kesehatannya, dia sering mengeluh pening yang teramat sakit dikepalanya dan batuk berdarah, saya bisa menyimpulkan bahwa pasien mengalami overdosis obat penenang sehingga merusak bagian hati pasien, dan tadi teman pasien yang menemukan pasien pingsan di dalam apartementnya juga terdapat luka dikepalanya, sehingga pasien mengalami mati otak, dikarenakan pembekuan darah yang sampai diotaknya karena retakan yang disebabkan benturan cukup keras kami tidak bisa memastikan sampai kapan dan kapan pasien bisa siuman, karena kesempatan hidupnya hanya 10%, saya menyarankan untuk kita lepas saja alat bantu ini, karna pada akhirnya akan sia-sia pasien tetap akan mati jika alat bantunya dilepas" kata salah seseorang yang berpakaian putih lengkap dengan stetoskop di lehernya yang gue yakin dia adalah seorang dokter

" Lebih baik kita donorkan saja organ dalamnya seperti jantung yang saya lihat masih cukup baik atau mungkin ginjal dan kornea mata? saya hanya ingin memberi solusi yang terbaik untuk pasien, pikirkanlah lagi jangan sampai pasien mati secara sia-sia" timpal dokter

....

"Gomawo, kau sudah menyelamatkan hidupku meski aku tak bisa benar-benar berada disampingmu apalagi dihatimu, terima kasih untuk semua perhatian dan kasih sayang yang udah kamu kasih, aku beruntung pernah dekat denganmu, mianhae aku tak bisa berbuat banyak untukmu, terima kasih sudah mau mendonorkan jantungmu untukku aku akan menjaganya sampai kapan pun, kau adalah wanita tercantik yang pernah kutemui Moza-ya" Daejong

Acara pemakaman telah selesai dan semua orang memilih untuk tinggal sebentar lagi disana.

" Aku menemukan ini dinakas kamarnya, kurasa dia ingin aku membacakannya didepan kalian" kata Hani seraya menunjukan sebuah amplop berisi kertas pada

"  Ayah ibu, eomma appa oppa, Hani, EXO member-eul, keurigu Jongdae-ya terima kasih atas semua perhatian dan kasih sayang yang kalian berikan, terima kasih atas kenangan indah kita selama ini, terima kasih untuk semuanya, mianhae aku sudah sering merepotkan kalian membuat kalian khawatir akan keadaanku, maaf aku tak bisa membalas semua kebaikan kalian, maaf aku tak sempat mengucapkan kata perpisahan secara langsung pada kalian karena aku terlalu takut untuk sekedar melihat kalian, ayah ibu Moza minta maaf karena Moza nggak bisa mengejar cita-cita Moza lagi, maaf jika Moza sering marah pada ayah dan ibu, Moza bangga jadi anak kalian. Eomma appa maaf Moza nggak bisa jaga Jongdae dengan baik, maafkan Moza yang tak sempat jadi menantu yang berbakti pada kalian, eomma appa sekarang Moza bisa bertemu dengan Jongdae dia adalah seorang laki-laki yang amat Moza sayangi, terima kasih sudah melahirkan Jongdae menjadi seorang anak yang hebat"

" Dan aku baru tahu jika Moza menyumbangkan semua uang yang dia kumpulkan selama ini untuk disumbangkan ke panti asuhan dekat apartementnya, dia juga melelangkan apartementnya atas nama Jongdae sebelum dia meninggal, dia juga menanam dua pohon maple didekat sungai Han atas namanya dan atas nama Jongdae" timpal Hani.    


HAPPY BIRTHDAY FOR YOU
KIM JONGDAE
21 SEPTEMBER 2018

I present this story spesial for your birthday
Moza

END

🎉 Kamu telah selesai membaca 49 Days✔[Sequel Stay With You||Kim Jongdae] Complete 🎉
49 Days✔[Sequel Stay With You||Kim Jongdae] CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang