hari ini adalah hari ke tujuh gue masuk magang secara resmi nggak terasa emang, gue bangun pagi dan melihat Hani yang udah menghilang dari tempatnya gue rasa dia udah pulang. yah tadi malam Hani menginap disini.
gue mandi siap-siap dan mulai bikin sarapan buat gue sendiri. Bukan sarapan yang mewah hanya ditemani kimbab dan juga capjay buatan sendiri itu jauh lebih nikmat, apa lagi jika bisa gue nikmatin bareng Jongdae.
akhhh kenapa setiap mendengar namanya gue selalu nggak bisa menahan air mata yang lolos dari sudut mata gue.
"sudah puaskah kau menyiksaku seperti ini, Dae?" gumam gue lirih
gue mempercepat suapan ke mulut gue, hanya untuk menghindari jumlah air mata yang jatuh lebih banyak lagi.
setelah selesai dengan urusan sarapan gue langsung menuju halte bus dan berangkat ke tempat gue magang yang berjarak cukup jauh dari apart.
"kalo disini ada kamu pasti kamu udah ngekhawatirin aku Dae, kamu kenapa cari tempat magang jauh-jauh sih?, kamu kenapa naik bus sih kenapa nggak naik taxi aja kan lebih aman, dan masih banyak lagi kata-kata yang akan terlontar dari mulut kamu Dae" monolog gue.
dengan menempuh jarak kurang lebih 20km akhirnya bus yang gue tumpangi sampai di tempat wajib militer.
"anyeong haseyo" sapa gue begitu masuk ruangan madis
"ah nde, anyeong haseyo Moza-ya" sapa Hyenanim balik
"hari ini kamu saya tugaskan untuk mengawasi dan melayani apa pun yang nanti akan dibutuhkan di Batalion I " kata Hyenanim menginterupsi
"ah nde, Hyenanim" jawab gue
setelah mendapat perintah dari Hyenanim gue segera menuju ke daerah Batalion I, disana ramai orang sedang berlatih bela diri dan baru saja gue sampai ditempat itu sudah ada seseorang yang terluka, dan gue pun segera menemui orang tersebut.
"mari ikut saya keruang medis" titah gue yang diikuiti oleh pemuda tadi
"apakah bila saya tekan disini terasa sakit?" tanya gue ke pemuda itu sambil sedikit menekan daerah tumitnya yang terkilir dan hanya ia balas lewat anggukan, tapi sepertinya gue pernah ketemu sama dia.
"emm apa kamu masih ingat saya Moza-ya?" tanyanya random
"eoh? nuguseyo?" tanya gue balik
"ah mungkin kau sudah melupakanku, perkenalkan kembali aku yang kau obati saat itu Kim Daejong" ucapnya memperkenalkan diri
"ah nde, mianhae Daejong-ssi saya lupa" jawab gue merasa kikuk
"ah tidak apa-apa Moza-ya"
"emm Daejong-ssi?" panggil gue seraya membalut kakinya dengan kassa
"nde?"
"bolehkah aku memanggilmu Dae-ssi saja?"tanya gue
" eoh?wae?"tanyanya
"ani, aku hanya suka panggilan itu" gue
"eoh, baiklah panggil aku sesukamu" Daejong
"baiklah Moza-ya aku akan kembali ke reguku saja" timpalnya lagi
"eoh? apa tidak sebaiknya kau istirahat dulu Dae-ssi?" gue
"tidak terima akhh" katanya seraya memekik pelan karna memaksa untuk tetap jalan
"kan aku sudah bilang padamu beristirahatlah dulu" gue
"aku rindu saat kau memperhatikanku seperti ini Moza-ya" celetuknya
"eoh? apa yang kau katakan Dae-ssi? kenapa dari kemarin kau selalu berkata seolah-olah kita sudah pernah dekat sebelumnya?" tanya gue bingung
"kita memang pernah dekat sebelumnya Moza-ya, bahkan sangat dekat" katanya lagi yang membuat gue tambah bingung.
"apa yang kau bicarakan?" kata gue agak sedikit menjauh sekarang
"baiklah, kalo kau benar ingin tau datanglah ke taman dekat Apartementmu malam ini Moza-ya akan aku ceritakan semuanya" jelasnya
"kau sepetinya benar-benar lelah Daejong-ssi, sebaiknya kau tidurlah aku akan mengawasi yang lainnya" kata gue seraya menutupkan selimut padanya dan bergegas pergi.
apa yang sebenarnya dia katakan?-batin gue bertanya
menit-menit selanjutnya mulai banyak yang cidera akibat pelatihan bela diri hari ini, dan gue mulai membawa mereka keruang medis satu persatu.
sepanjang gue mengobati para tentara yang terluka beberapa kali gue melirik ke arah Daejong dan kalian tau apa yang dia lakukan? yah dia tidak beristirahat justru sibuk memperhatikan gue dari sana dengan tatapan yang nggak bisa gue artikan.
Dan hanya itu yang dia lakukan sampai jam makan siang tiba.
karena gue merasa aneh dan sedikit kesal dengan perlakuannya gue mutusin buat nggak makan dikantin wajib militer, gue mengambil dua buah tempat makan berisi nasi dan juga beberapa lauk makanan yang udah ada ditangan gue dan membawanya keruang medis.
"ini ku bawakan makanan untukmu" kata gue dengan nada ketus seraya menyodorkan makanan tadi ke Daejong
"kenapa kau malah membawanya kemari Moza-ya, kau tak usah repot-repot aku tak mau kau kelelahan" ucapnya
"sudah diamlah Dae-ssi, aku ingin bicara padamu" gue
"kau mau bicara apa Moza-ya?" tanyanya
"kenapa seolah-olah kau sudah mengenalku dekat? mengapa sedari tadi kau memperhatikanku? kenapa kau tak memanggilku dengan embel-embel ssi? mengapa kau begitu peduli padaku? mengapa seolah-olah kau tau segala hal tentangku hah?" kata gue sambil berlinang air mata
"tenanglah dulu Moza-ya aku bisa jelaskan padamu tapi tenanglah dulu aku sungguh tak bisa melihatmu seperti ini" katanya sambil memegang pundak gue yang mulai bergemetar
"aku akan jelaskan semuanya malam ini padamu, jadi jika kau benar-benar ingin tau datanglah ketempat yang sudah kubilang tadi" jelasnya dan gue pun pergi meninggalkannya sendiri diruang medis dengan dua buah makanan ditangan dan ditempat tidurnya.
"kenapa dia selalu mengingatkanku padamu Dae hikss hikss" gumam gue di toilet
"kenapa kau menyiksaku seperti ini Dae? apa salahku? hiks hikss" gue
Dae-Moza
mungkin ini saatnya-Dae
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
49 Days✔[Sequel Stay With You||Kim Jongdae] Complete
Fanficini adalah sequel dari cerita aku yang Stay With You|| Kim Jongdae kalo mau tau ceritanya harus baca yang sebelumnya dulu oke selamat membaca akhirnya aku bisa bertemu denganmu lagi walaupun bukan dengan dirimu yang sebenarnya- M aku sudah menepati...