V

209 26 0
                                    

pagi ini gue berencana berangkat bersama dengan Daejong, ani Jongdae.

Ting Tong..

terdengar suara bel apartement, sepertinya itu Jongdae setelah itu bergegas keluar dan menghampirinya.

"yak! Jongdae-ya cepet sekali kau datang" gue

"kajja!" kata Jongdae seraya mengandeng tangan gue

"apakah tidurmu nyenyak tadi malam?" tanya Jongdae dalam mobil

"em" angguk gue antusias

"neo?" tanya gue balik

"tidurku tak pernah nyenyak setelah bertemu denganmu lagi Moza-ya" Jongdae

"wae geurae?" tanya gue bingung

"karna kau selalu datang dalam mimpiku dan membuatku rindu padamu, hehe"Jongdae

" yak! kau ini ternyata masih saja sama eoh, selalu saja menggodaku"gue

"apakah aku salah menggoda istriku sendiri eoh?" Jongdae

"ah arraseo arraseo, palli nanti kita bisa terlambat" kata gue berusaha mengubah topik pembicaraan

🌱

"nah sudah sampai, aku tak bisa mengantarmu sampai ruangan ingat nanti jam makan siang aku tunggu dikantin eoh" kata Jongdae mengingatkan

"nde komandan" sahut gye seraya memberi hormat

"haha, kau ini lucu sekali sana cepat masuk" Jongdae

"nde, anyeong" jawab gue sebelum mencium telapak tangannya dan bergegas masuk ruangan medis

"kau tampak bahagia sekali Moza-ya?" tanya Hyenanim menyadari sebuah senyuman yang tak luntur dari bibir gue sedari tadi

"ah, aniyeyo Hyenanim"gue

"haha apa karena namja dari pasukan Batalion I itu?" goda Hyenanim

"ah, Hyenanim aniya aku tak ada apa-apa dengannya kami hanya berteman" elak gue

"HAHA, nde aku percaya padamu" kata Hyenanim sebelum meninggalkan ruangan

ah apa gue terlalu kentara sedang dekat dengan Daejong, ani maksutku Jongdae tapi apa gue salah dekat dengan suami sendiri, ah molla-batin gue

tak berselang lama ada salah satu prajurit datang  dengan lengan yang tersayat pisau, gue langsung mengambil peralatan medis didalam almari besi dan segera mengobatinya

"untung saja sayatannya tak begitu dalam jadi tidak perlu dijahit hanya perlu diperban dan jangan terlalu dipaksakan untuk banyak bergerak nde!?" gue

"nde, uisa-nim" jawabnya

"kau dari pasukan mana?" tanya gue sekedar ingin tau

"Batalion I" jawabnya lagi

"yak! uisa-nim apa kau sedang jatuh cinta sekarang?" tanyanya

"ah, aniyeyo bahkan saya sedang merasa lebih dari jatuh cinta" jawab gue dengan wajah semu merah

"dan kenapa wajahmu menjadi sangat merah uisa-nim?" prajurit

"sudahlah, lenganmu sudah selesai saya obati lebih baik kau segera kembali dasar sok tau" kata gue seraya menjauh dari prajurit tadi dan dengan wajah yang bersemu

waktu sudah menujukan jam dua belas siang itu pertanda bahwa saatnya makan siang tiba, gue langsung bergegas merapikan peralatan medis yang usai gue pakai tadi dan menuju ke kantin.  

49 Days✔[Sequel Stay With You||Kim Jongdae] CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang