HARU

1.1K 49 3
                                    

INDONESIA

Indonesia, yah Moza sekarang tengah berada di Indonesia setelah kepergian suaminya Jongdae ia memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya karena dia berharap akan dapat mengikhlaskan sosok yang dicintainya pergi, tapi nyatanya NIHIL.

oh ya dan esok ia harus kembali ke negri gingseng itu untuk melaksanakan praktek kerja lapangan yang kurang lebih 3 bulan ia tunda, sebenarnya masih sulit bagi Moza untuk kembali kesana karna kenangan mereka berawal juga disana

Sora? yah jika kalian menanyakan keadaannya sekarang tak jauh lebih pantas ia dapatkan karena ulahnya sendiri ia sekarang mendekam dibalik bilik tralis bukan jeruji besi pasalnya kejiwaannya terganggu hampir setiap hari ia meronta agar bisa bertemu dengan Jongdae bahkan sering kali ia ingin mengakhiri hidupnya agar bisa bersama Jongdae. Miris tak jauh berbeda pula dengan Moza, ia juga sempat berniat mengakhiri dirinya dengan cara mogok makan selama seminggu dan alhasil asam lambungnya naik dan harus dirawat di rumah sakit.

Moza pun sekarang menjadi pribadi yang berbeda yang dulunya periang sekarang menjadi pribadi yang sangat tertutup bahkan pada keluarganya sendiri, jarang keluar kamar kecuali saat makan, lebih menutup diri hanya untuk sekedar mempunyai teman ibaratnya sekarang ia hidup seperti Zombie yang pendiam.

EXO? yah sekarang tetaplah EXO yang kita cintai meski tanpa Jongdae tapi mereka tetap menganggap kalau Jongdae tengah berada ditengah-tengah mereka selalu berbagi tawa bersama dan masih menjalani tour konser selama sebulan belakangan ini.

keluarga Jongdae? mereka sudah mengikhlaskan kepergian Jongdae anak kebanggaan mereka meski kadangkala air mata kepergian Jongdae masih menghampiri mereka.

ahhh entahlah mungkin dunia sedang terbalik sekarang yang dulunya semua masih diatas tapi kini semuanya diselimuti HARU yang berkepanjangan.

entah kapan semuanya akan kembali normal seperti sedia kala saat Jongdae masih berdiri di tengah-tengah kita, hanya Tuhan yang tau dan kita tak bisa merubah rencananya.

MOZA POV

gue terbangun dari tidur gue dan langsung sholat subuh setelah itu gue mandi dan packing, kenapa gue nggak packing dari kemaren karena gue sibuk terlarut sama masalah gue, yah sekarang gue mau pergi ke Korea lagi negara yang gue benci sekarang

gue sebenernya juga nggak mau balik ke sana lagi tapi karna gue masih mikirin sekolah yang belom kelar gue terpaksa harus balik kesana lagi. Dan ini pertama kalinya gue keluar kamar selama sebulan belakangan ini karena... hikss gue nggak sanggup buat mengingatnya kembali.

"Moza ayo turun nak sarapan" panggil ibu dari dapur

"iya bu, sebentar"

dan setelah gue selesai sama urusan packing gue turun ke bawah buat sarapan dan disana sudah ada ayah sama ibu yang menatap gue intens

"kamu yakin mau balik kesana lagi?" tanya Ayah setelah gue duduk dan cuma gue jawab dengan anggukan

"Ibu takut kamu trauma lagi disana"

"enggak bu yakin sama aku" satu kalimat lolos dari mulut gue setelah sebulan terakhir ini

disaat kayak gini gue justru jadi keinget saat dimana gue minta restu sama mereka buat pertama kali menginjakan kaki di negeri gingseng itu, gue jadi keinget...

"aku sudah selesai ayo yah" kata gue dengan menunduk dan cepat beranjak dari meja makan takut air mata yang gue tahan sedari tadi jatuh.

dan sekarang gue lagi di perjalanan menuju bandara dianter sama ibu dan ayah, perjalannya cukup jauh dan lumayan macet jadi gue mutusin buat dengerin lagu biar nggak suntuk, tapi tiba-tiba air mata gue lolos untuk kesekian kalinya saat dimana lagu some one like you-CBX berputar di ponsel gue.

"kamu kenapa nak?" tanya ibu dan gue hanya menjawabnya dengan anggukan seraya menyeka air mata yang sedari tadi tak mau berhenti.

"kamu yakin? ayah sama ibu jadi nggak tega ngebiarin kamu disana sendirian kalo keadaan kamu masih kalut kayak gini" ayah

"aku nggak papa kok yah, kalian percaya sama aku"

setibanya dibandara gue berpamitan sama ayah dan ibu

"jaga diri baik baik ya nak, kalo kumat lagi obatnya jangan lupa diminum" pesan ibu, yah semenjak kejadian waktu itu gue jadi pengkonsumsi obat karna depresi ringan.

"kalo ada apa apa langsung telfon ayah, okey?"

"iya ayah, aku pergi dulu assalamu'alaikum" kata gue pergi seraya melambaikan tangan ke ayah dan ibu.

tanpa mereka ketahui saat gue berbalik air mata gue mengalir deras Lagi. entah kenapa gue jadi sensitif sekarang

berbeda dengan gue satu tahun yang lalu, dulu pertama kalinya gue kesini senyuman nggak pernah luntur dari bibir gue dulu gue menginjakan kaki disini buat pertama kali naik pesawat, gue seneng banget saat itu pertama kalinya gue ke Korea sekolah disana dan mengejar cinta pertama gue. Jongdae

tapi sekarang gue berdiri di pintu bandara dengan sangat terpaksa dan tak ada goresan senyum di bibir gue sekalipun justru kali ini air mata yang nemenin gue miris memang, gue yang dulu antusias naik pesawat justru ragu buat masuk ke dalam kabin, gue yang dulu terperangah melihat indahnya Korea sekarang muak dengannya. Ya gue rasa sekarang gue udah berubah 180 derajat dari gue yang dulu.

KOREA

setelah perjalan jauh yang gue tempuh gue udah sampe di Korea dan langsung cari taxi buat ke apartement, ya gue sengaja nggak pindah apartement karna gue nggak mau kenangan gue yang indah bersama Jongdae dulu disana juga pindah.

di dalem taxi gue sambil mikir apa yang gue lakuin hari ini justru sama kayak yang gue lakuin dulu tapi dengan perasaan yang berbeda dan terlintas dipikiran gue buat mampir ke SM

didepan gedung SM disana masih terlihat sepi semenjak kejadian itu, dan penjagaan disana semakin ketat bahkan karangan bungapun masih berdatangan sampai detik ini. Lagi Lagi air mata sialan ini nggak bisa gue tahan gue inget dulu ini adalah tempat pertama gue ketemu sama Jongdae.

Terima kasih Ya Allah andai saja waktu itu gue nggak kesasar gue nggak mungkin sampai disini dan ketemu sama cinta pertama gue. Jongdae

setelah itu gue mutusin buat pulang keapartemen

@apartement

setelah mandi gue makan tteokbboki yang gue beli di perjalanan menuju apartemen tadi entah kenapa semua yang gue lewatin sejak tadi malah ngebuat gue semakin susah ngelupain Jongdae bahkan saat makam seperti ini pun gue masih aja kepikiran sama dia, dulu saat dia masih ADA gue sering banget beli tteokbboki dipinggir jalan sama dia, makan di apartement gue saat dia nggak ada jadwal atau saat dia sedang konser dia selalu nyempetin video call hanya untuk nemenin gue makan.

soal Hani, gue sengaja nggak ngabarin dia dulu takut dia khawatir toh besok pagi dia bakalan dateng buat beresin apart, ya gue sangaja titip pesen ke Hani sebelum pulang ke Indonesia buat ngejaga apart sampai gue balik lagi dan gue pikir dia melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik.

hari udah mulai larut gue mutusin buat tidur, kebiasaan gue sebelum tidur adalah memikirkan sesuatu yang akan gue lakukan dimasa depan. Gue mengahayal sambil memainkan sebuah cincin cantik dijari manis gue dan tak sadar air mata jatuh begitu saja tanpa permisi.

"seharusnya sekarang kamu ada disamping aku Dae kita rancang masa depan indah kita bersama tapi sekarang kamu kemana? kamu pergi sendiri ninggalin aku dan membuatku merancang masa depan indah kita sendirian, aku mau ikut kamu Dae hikss hiksss" gue

dan setelah bermonolog cukup panjang akhirnya gue tidur dengan memeluk foto Jongdae. Dan itu juga sudah jadi kebiasaan gue sekarang.

Tbc

vote and comment

49 Days✔[Sequel Stay With You||Kim Jongdae] CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang