Bab 2

3.1K 476 511
                                    

Masih main-main dulu di 2016 ya😂

Happy Reading guys semoga suka pake love🖤

"Sini baris yang benar, jangan ada yang kabur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sini baris yang benar, jangan ada yang kabur."

Suara tegas itu keluar dari salah satu guru wanita yang berumur sekitar 30 tahunan. Guru dengan tahi lalat di atas bibir, dengan rambut di gulung sanggul yang entah mengapa menambah kesan seramnya. Tak satupun siswa berani melawannya kecuali Ezra yang merupakan pentolan sekolah dengan segala tingkah tengil nya.

Sementara murid lain mulai berbaris demi pemeriksaan kelengkapan atribut, Agatha masih berdiri tak jauh dari gerbang sekolah sambil merogoh tasnya sembari berjalan mendekati gerbang. Namun Agatha berhenti saat dia sadar kalau ada yang dia lupakan.

"Dasi gue mana?" tanyanya panik pada dirinya sendiri. Agatha lalu mulai mengobrak-abrik isi tasnya dengan kedua tangannya dengan panik.

Saat tak menemukan jejak dari dasinya itu, Agatha sangat panik. "Perasaan gak pernah keluarkan dari tas," katanya lagi masih sama paniknya.

Agatha baru saja akan mengancing resleting tasnya sebelum sebuah tangan melingkar di bahunya, membuat Agatha tersentak kaget. Dan saat menoleh ke samping Agatha harus mendengus melihat wajah tengil yang sudah dia kenal. Dia, Ezra si pentolan sekolah yang sialnya Agatha kenal cukup baik.

"Lo gak pakai dasi kan? Udah mending masuk aja biar kita di hukum bareng. Hehe."

Andai ada sesuatu yang bisa digunakan untuk memukul Ezra saat ini dipastikan Agatha akan menggunakannya dengan tidak segan-segan. Ezra selalu seperti itu, dia tidak pernah takut di hukum.

"Emang lo gak pakai apa?" tanya Agatha namun segera dia sambung sebelum Ezra menjawabnya, "Gak usah jawab sih gue udah tau juga, semua juga gak lo pakai masih syukur lo pakai baju."

Ezra tertawa kecil lalu hendak menarik Agatha namun belum sempat dia menarik tangannya yang tadi berada di bahu perempuan itu sudah terhempas ke bawah, diikuti tubuhnya yang di dorong menjauh dari Agatha. Jelas itu membuat Ezra maupun Agatha terkejut.

"Jangan pegang-pegang."

Ezra meneguk ludahnya saat mendapatkan tatapan mematikan dari lelaki yang dia tahu. Ezra hendak membalas ucapan laki-laki itu namun ucapannya sudah terpotong karena lelaki itu sudah membalikkan badannya dan berhadanpan dengan adiknya.

"Kamu kenapa?"

Agatha menghelakan napasnya, "Dasi aku hilang, Bang," ucapnya berat namun Agatha menyunggingkan senyumnya setelah itu. "Tapi gapapa kok, paling cuma di suruh jalan jongkok. Hehe."

Bara menggelengkan kepalanya lalu melihat ke Ezra, "Heh curut, lo masuk sana."

Ezra yang di bilang curut sontak langsung mendelik, "Enggak, gue kan mau di hukum bareng Agatha biar goals ya kan, Tha?" Ezra memajukan badan demi melihat Agatha karena tertutupi badan Bara.

AGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang