Bab 14

970 55 118
                                    

*Happy Reading!
Jgn lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya
Klo ada typo komennya biar di benerin*

*Lagunya Kane:))*

" 'Aku senang melihat kamu bahagia meski bersama dia'

Itu adalah kata terbulshit sepanjang masa"

-B

Awal tahun 2015

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awal tahun 2015

Mami : Jgn nginap ya, Bang!

Notifikasi chat dari Mami hadir di tengah-tengah meriahnya kembang api yang meluncur di atas langit. Dengan diiringi suara terompet yang bersaut-sautan, tahun baru sama meriahnya dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Happy new year!"

"Semoga di tahun 2015, kita semua akan lebih baik lagi,"

"Tahun 2015, gue ranking 1 ngalahin Ina."

"Mimpi lo ketinggian, mana bisa murid paling bego ngalahin si otak encer."

"Hahaha. Kalo gue sih gak muluk-muluk, 2015 semoga gua bisa jadian sama Afni."

"2015 semoga gue jadi ketua OSIS."

"Mau amat lo, Yon, jadi babu sekolah."

Bersama dengan teman-temannya yang saling mengungkapkan harapan-harapan mereka untuk tahun 2015. Bara pun ikut mengucapkan harapannya didalam hati. Sengaja, biar dia dan Tuhan saja yang tahu.

Semoga di tahun 2015, gue masih bisa bareng orang-orang yang gue sayangi. Dan sesaat setelah harapan itu terucap, ledakan kembang api di langit terdengar lagi. Seolah-olah harapannya telah dibawa terbang bersama kembang api dan dengan meledaknya kembang api itu di atas langit, harapan Bara telah di terima oleh yang Maha Kuasa.

"Sekarang tinggal ritual tahun baru kita nih, Bim," ucapan laki-laki bertubuh kurus yang kini tengah duduk di atas tikar mengalihkan perhatian Bara dan teman-temannya yang lain.

Laki-laki bernama Rion itu menyenggol lengan Bima yang duduk di sampingnya. "Kuy gak nih?" ujarnya lagi dengan alis yang sengaja diangkat-angkat.

"Ritual apa sih nyet? Mau ngepet? Masih malam Kamis nih." Teman Bara yang lain menyahuti ucapan Rion.

"Bukan goblok. Ini lah," laki-laki slengean itu lalu merogoh kantung jaketnya dan mengeluarkan beberapa bungkus petasan korek dari sana.

"Mau ngapain lo? Kayak bocah aja main petasan."

"Bodo. Mau ikut kagak lo pada? Entar kita lemparin ini petasan ke rumah-rumah orang."

"Tolol, kebangun entar orang-orang."

AGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang