Bab 11

1.1K 88 99
                                    

*Happy Reading! Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya❣️*

Terkadang kita tidak tahu, kapan orang-orang dimasa lalu akan hadir lagi di kehidupan kita.
-A

          Setelah Feyla datang dan tinggal bersama mereka, Agatha sebisa mungkin menghindar darinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

          Setelah Feyla datang dan tinggal bersama mereka, Agatha sebisa mungkin menghindar darinya. Mereka paling hanya bertemu saat makan siang dan makan malam selebihnya Agatha lebih banyak menyendiri di kamar tapi terkadang Agatha menonton film-film barbie dan drama korea bersama Arga begitupun dengan Feyla yang juga lebih banyak menghabiskan waktu dikamarnya sendiri. Entah apa yang Feyla lakukan, Agatha tidak tahu dan tidak ingin mengetahuinya.

Hari ini Agatha akan memulai hari pertama kuliah dan menjalankan MOS di kampus di tempatnya mendaftar. Perlengkapan MOS sudah Agatha siapkan tadi malam dengan bantuan Arga tentunya. Tidak cukup banyak dan Agatha sangat bersyukur untuk itu. Kali ini Agatha berdoa semoga Kakak seniornya tidak kejam dan MOSnya akan berlangsung dengan lancar tanpa ada acara mempermalukan mahasiswa baru seperti saat Agatha MOS SMA.

"Kak, ayo aku antar."

Arga yang tadinya duduk di meja makan bersama Mami dan Papi berdiri sambil memasukkan sobekan roti terakhir ke mulutnya. Anak laki-laki itu menyalami Mami dan Papi dan diikuti oleh Agatha.

"Enggak sarapan dulu, Tha?"

"Enggak deh, Mi. Takut telat," jawab Agatha sambil menyengir.

"Emang nanti kamu enggak telat kalau nganter Kakak dulu?" Agatha menyodorkan segelas air putih ke Arga yang langsung terima anak laki-laki itu.

"Jangan gara-gara Kakak, kamu jadi di hukum ya," sambung Agatha lalu menudingkan telunjuk tangannya di depan wajah Arga.

Arga menggeleng cepat. "Enggak. Kan satu arah cuma duluan dapat sekolah aku aja baru kampus Kakak." Lagian telat demi mengantar Agatha tidak masalah bagi Arga. Asal melihat Kakaknya itu selamat sampai tujuan sudah cukup bagi Arga melupakan hukuman di sekolahnya.

"Biar Abang aja yang nganter Agatha."

Arga menatap Bara yang tiba-tiba sudah berdiri di belakang mereka sambil memegang kunci mobil. Se-ingat Arga, Bara tidak ada kelas hari ini dan juga tidak ada jadwal latihan renang di pagi hari begini.

"Abang mau sekalian nganter Feyla." Dan benar saja tepat setelah Bara mengatakan itu Feyla tampak berjalan menuruni tangga dengan pakaian hitam putih dan membawa barang-barang khas MOS.

Dengan membawa Agatha dan Feyla bersamaan dalam mobil yang sama, sepertinya Bara mau membuat perang dunia ketiga.

"Hai, Tha, kamu MOS juga?" Feyla melambaikan tangan dengan ramah ke Agatha namun Agatha hanya menatap dingin ke arah perempuan itu. Sudah terlambat bagi Feyla untuk bersikap ramah kepada Agatha.

"Aku bareng Arga aja. Kampus aku searah sama sekolah Arga, kok." Agatha menarik senyumnya lalu meraih tangan Bara untuk memberikan salam.

"Dah, Bang." Setelah itu, Agatha langsung manarik Arga untuk cepat-cepat menjauh dari Feyla.

AGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang