Bab 15

1.6K 67 62
                                    

*Happy Reading!*

*Jangan lupa vote dan komennya. Kalau ada typo atau kata-kata yang salah, komen ya biar dibenerin. Makasih^^*

"Cara membuat seseorang memahami perasaannya padamu adalah,

Buat dia cemburu sampai seperti orang gila.
Setelah itu datangi dan peluk dia, seperti magic, karena dari pelukan itu dia akan sadar kalau dia mencintaimu begitu dalam."

          Minggu kali ini berbeda dari minggu-minggu sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


          Minggu kali ini berbeda dari minggu-minggu sebelumnya. Karena biasanya dihari Minggu Agatha akan tidur sampai siang dan absen mandi dipagi hari, kali ini Agatha malah udah mandi pagi-pagi sekali dan sekarang sudah berlarian bersama Arga dan rombongan penghuni komplek perumahan tempat dia tinggal.

Sebenarnya bukan atas dasar keingininan Agatha maupun Arga. Ini semua juga paksaan Mami yang menyuruh mereka ikut dalam lari pagi bareng yang memang diadakan satu kali dalam satu bulan.

"Ayok dong Tha, sana ikutan lari pagi biar kamu gak terlalu keliatan males bangun pagi."

Agatha bahkan ingat jelas perkataan Mami saat membangunkan Agatha tadi pagi. Dengan suara heboh sambil membuat gempa kecil-kecilan di kasur Agatha. Walaupun Agatha sudah menyumpal telinganya dengan bantal namun tetap saja suara Mami tak terkalahkan sehingga membuat Agatha mau tidak mau bangun juga.

"Hoam..."

Entah sudah keberapa kali Arga menguap seperti itu. Membuat Agatha yang berada di sampingnya tertular dan akhirnya menguap juga. Terkadang Agatha bingung kenapa melihat orang nguap bisa menular ke diri kita sendiri?

"Mami emang paling tega dan paling jago buat anaknya tersiksa." Arga tidak tahan lagi rasa ngantuknya benar-benar tidak bisa di ajak kompromi. Anak laki-laki itu kini malah duduk dengan bertekuk lutut di trotoar jalan sambil melipat kedua tangannya untuk menjadi tumpuan kepalanya.

Agatha yang melihat itu lantas ikut duduk di sebelah Arga. Sedari tadi mereka sebenarnya hanya berlari diawal saja setelah itu mereka milih jalan dan berakhir dengan ketinggalan rombongan. 

"Kak pulang aja, yuk?" ujar Arga sembari memiringkan kepalanya yang masih tertumpu di atas lipatan tangannya agar bisa melihat Agatha.

"Nanti bilang aku kesetrum ubur-ubur jadi gak kuat lari lagi," sambungnya ngelantur. Ya wajar karena kini mata Arga mulai tertutup perlahan.

"Ngaco. Mana ada ubur-ubur di darat. Yang ada buaya darat kali."

"Emang kamu tidur jam berapa sih tadi malam?" tanya Agatha namun Arga tidak menjawabnya. Membuat Agatha kini mengalihkan pandangannya ke arah Arga. Dan saat melihat Arga yang tertidur, Agatha mendengus geli.

"Ga bangun Ga! Jangan tidur disini entar kalo kamu dikira gelandangan kakak pura-pura gak kenal sama kamu loh!" Agatha mengancam sembari menepuk-nepuk tubuh Arga namun karena tidak ada reaksi apapun kini Agatha sudah mengguncangkan tubuh Arga tanpa belas kasian.

AGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang