Distraksi Patah Hati

371 8 1
                                    

Awalnya, aku mengira dia adalah wujud dari doa doaku bertahun tahun lalu. Doa yang pernah aku panjatkan agar segera di pertemukan dengan seseorang yang akan melengkapi separuh agama dan menjadi pengobat luka luka yang pernah tercipta.

Namun, bukankah berharap pada manusia memang hanya akan mendapat kecewa? Ya, bukan dia yg dijanjikan-Nya.

Lalu, bagaimana melanjutkan perjalanan dengan  hati yang terasa hampa? Dengan hati yang terasa kebas sebelah? Aku juga berkali kali mencoba mencari jawaban itu semua. Berkali kali gagal, berkali kali merasa menjadi pecundang.

Pada akhirnya, semua yang hadir akan pergi. Begitu pula rasa yang memenuhi hati. Betapa pun kecewa nya, betapapun lukanya, aku percaya janji Allah itu nyata adanya.

Saatnya yakin, saatnya percaya, cinta yang tidak membawa luka itu, benar benar ada.

Kodrat Hati Sang Humaira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang