Miss Ty merajalela karena belum diedit.
Yuuki berterima kasih jika ada yang mau mengingatkan dan mengoreksi tulisan Yuuki.
©©©©©
©©©©©
©©©©©
©©©©©
"Minumlah!" Jaaejoong memberikan sekaleng minuman soda dingin pada Eun Jae yang sengaja menemuinya di lokasi syuting.
Beberapa saat yang lalu ketika Jaejoong sedang menjalankan syuting film pendeknya, Eun Jae datang dengan berteriak-teriak dan mengatakan bahwa dirinya adalah sahabat lama Jaejoong. Daripada membuat onar lebih lanjut sutradara memilih untuk mengistirahatkan semua kru dan pemain film pendek tersebut. Jaejoong segera menemui Eun Jae dan diajaknya untuk menyingkir dari lokasi syuting.
Di sinilah mereka. Duduk diam di samping mesin penjual minuman otomastis. Mengabaikan beberapa fans Jaejoong yang berteriak dan memotret sang idola.
"Apa tujuanmu?" tanya Jaejoong. "Kau menjadi buronan kan? Kenapa kau menikam Jang Seo Bin dan Jo Hanjo? Apa salah mereka padamu?"
Eun Jae meremas kaleng minumnya hingga penyok sebelum dilempar begitu saja. Menoleh menatap Jaejoong yang juga tengah memperhatikannya. "Mereka orang miskin yang beruntung. Kau pun beruntung."
"Tidak. Aku tidak seberuntung mereka." Jawab Jaejoong.
"Kau menikahi Jung Yunho!" Eun Jae tergelak. Tawanya sangat sumbang. "Siapa yang tidak mengenal Jung Yunho, huh? Pengusaha muda, tampan dan kaya raya! Cih!"
Jaejoong merasakan handphone dalam saku celana katunnya –properti syuting− bergetar. Mungkin telpon dari Yunho, pikirnya. Tetapi tetap ia abaikan. Jaejoong tidak bisa melemahkan kewaspadaannya jika berhadapan dengan Eun Jae. Ia ingat betul bagaimana sikap Eun Jae saat reuni kelas beberapa waktu yang lalu.
"Bukankah kau bahagia, huh? Yunho jelas memanjakanmu." dengus Eun Jae.
"Bahagia itu relatif."
"Jalang yang naik kasta memang sering bicara omong kosong!"
"Siapa yang kau bilang jalang?" tanya Jaejoong sedikit tersinggung. "Maaf, aku bukan jalang. Aku tidak pernah tidur dengan orang lain sebelum menikah dengan Yunho. Kau bisa menghinaku dan menelan kekecewaanmu sendiri sampai puas. Tetapi jangan coba mengusikku." Jaejoong mengingatkan.
"Lihat siapa yang bicara sekarang!"
"Kau pernah bersahabat baik dengan Yunho. Kau pasti tahu bagaimana tabiatnya jika pasangan hidupnya di ganggu."
"Aku sangat ingin merusak wajah cantikmu itu, sialan! Kau sangat cantik!" Eun Jae tertawa pilu.
Jaejoong mengerutkan keningnya bingung. Sebelum membalas kata-kata Eun Jae lengannya ditarik paksa oleh Yunho yang entah sejak kapan berada di sana. Yunho mendekapnya erat. Dari arah belakang Yunho dapat Jaejoong lihat beberapa bodyguard berlari menghampiri mereka bersama dengan sekertaris Bae.
"Maaf aku datang terlambat. Aku segera pergi begitu sekertaris Bae menghubungiku." Bisik Yunho.
Jaejoong merasakan perasaan lega. Rasa takut yang semula menghinggapinya lenyap entah kemana ketika tubuhnya berada dalam pelukan Yunho.
"Bawa Jaejoong pergi!" Yunho melepaskan pelukannya pada Jaejoong dan mempercayakan pasangan hidupnya itu pada sekertaris Bae. "Aku butuh bicara dengan pria ini!"
"Jangan kasar." Jaejoong mengingatkan sambil mengusap lengan Yunho. "Dia pernah menjadi temanmu." Ucapnya sebelum ditarik pergi oleh sekertaris Bae. Dua orang bodyguard mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alomorf Zero ✔️
FanfictionKetika tangan takdir sudah memutus benang merah kehidupan, tiada satu pun yang bernyawa di dunia ini mampu membuat keajaiban.