3

2K 157 5
                                    



"Rei, dihari jadimu, ingin apa ?"
Tanya Kyo ditengah-tengah sarapan pagi.
"Rei ingin Kyo masakin makanan paling lezat dan kue tart yang dipenuhi cream. Bagaimana ? Bisa penuhi keinginanku ?"
Tanya Rei balik seperti menantang Kyo.


"Ini hal yang mudah bagi seorang Kyo. Apa yang tidak bisa dilakukan seorang Kyo?"
Tanyanya bangga.
"Hanya itu saja Rei ? Tidak ada permintaan lain ? seperti ingin sesuatu yang berharga. Mobil ? Perhiasan ? Rumah baru ? Baju ? Atau ke restaurant berbintang ?"
Sambungnya.


"Rei tidak butuh itu, Rei hanya ingin Kyo di sisiku. Itu sudah lebih dari cukup."
jawab Rei tulus.
"Rei.."
Panggilnya berkaca-kaca.
"Rei memang paling yang terbaik."
ucapnya memeluk Rei yang sedang makan hampir membuatnya tersedak.
"Rei tidak ingin seorang bayi ?"
Tanyanya benar-benar membuatnya tersedak. Kyo panik dan langsung memberikan air putih pada Rei.
"Da..Dasar bodoh!Rei bukan seorang wanita yang bisa melahirkan seorang anak!"
ucapnya kesal.
"kita bisa mengadopsi bayi. Pasti lucu sekali. Nanti dia akan memanggilku papa dan Rei dengan sebutan Mama."
"Bo..Bodoh! Rei bukan seorang mama."
"Anggap saja begitu."
Balas Kyo membuat wajah Rei memerah.


"Kita akan tidur bersama, mandi bersama, makan bersama. Bagusnya anak perempuan atau laki-laki ? Bagaimana kalau keduannya ? Jadi satu anak laki-laki dan satu anak perempuan. Bagaimana Rei ? Lalu.. Lalu.. Lalu.."
Rei tidak lagi mendengar ocehan Kyo yang bersemangat mempunyai seorang anak. Dia kembali menyantap makanannya dan berpikir


"Bagaimana bisa seorang pria melahirkan anak ?"
"kalau bisa dimana dia akan melahirkannya ?"
Rei langsung menepis pertanyaan terakhirnya.
Dia tidak mau memikirkannya, Kyo masih sibuk membicarakan adopsi bayi. Beli baju, jalan-jalan bersama di taman. Liburan. Apapun dia pikirkan saking semangatnya.

Tepat di hari ulang tahun Rei 6 oktober, Kyo memasakkan masakan terenak dan kue ulang tahun yang dipenuhi cream putih dengan buah strawberry di atas cream. Rei begitu bahagia di hari jadinya yang sangat special. Kyo sengaja pulang awal untuk melakukan persiapannya ini. Wangi masakan Kyo memenuhi ruangan mereka membuat perut Rei bernyanyi kecil minta diisi.
Keduanya duduk di meja makan dengan makanan yang memenuhi meja, lilin yang ditanamkan pada kue ultah menyala dengan indahnya. Rei memejam matanya membuat permintaan.
"Apa permohonanmu Rei ?"
Tanya Kyo melihat Rei membuka matanya.
"Rahasia Kyo. Kalau Rei memberitahumu, pasti permohonanku tidak akan terkabul."
"Ayolah Rei. Ayolah Rei. Katakan permohonanmu."
Rengek Kyo semakin penasaran dengan permohonan Rei. Rei tampak berpikir sejenak.
"Baiklah. Sini. Rei bisikkan."
ucapnya akhirnya, Kyo mendekatkan telinganya ke mulut Rei.


"Semoga kita selalu bisa bersama untuk selamanya."
Bisiknya membuat wajah Kyo memerah.
"Itu pasti, Kyo tidak akan meninggalkan Rei. Kyo janji."
Ucapnya penuh kepercayaan.
"Begitu juga dengan Rei yang tidak akan meninggalkan Kyo."
Sambung Rei, membuat janji suci mereka di atas meja makan.


"Oh iya. Aku punya sesuatu untuk Rei."
Ucap Kyo tiba-tiba sambil menggorek saku jaketnya di samping kursinya. Kyo mengeluarkan kotak persegi kecil tanpa pita dan diberikan pada Rei.
"Apa ini ?"
Tanya Rei mencoba menebak isi di dalamnya.
"Buka saja. Maka akan tahu apa isinya."
ucap kyo, Rei tanpa ragu pun membukanya dalam sekali gerakan. Kembali cincin emas putih polos tanpa berlian berkilau dengan indah.
"Indahnya.."
Ucap Rei senang. Kyo mengambil cincinnya dan memakaikan nya pada jari manis Rei.
"Happy Birthday, Rei."
Ucapnya sambil tersenyum.
"Terima kasih."
Balasnya penuh kebahagiaan yang tidak akan pernah dia lupakan seumur hidupnya. Keduanya terlihat bahagia seperti pasangan baru yang baru menikah.

Broken AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang