8 - Back

709 102 3
                                    

H+20 hari setelah saeron ultah

"sae temen kamu si, kak hyung seob itu lucu ya. Masa gue sakit tenggorokan malah dibeliin ice krim" ujar seulgi sambil senyum senyum

"iya dia mah emang gitu. Beda. Makanya itu gue suka sama dia" ujar sae.

"oh semangat deh sae. Semoga lo langgeng ya" seulgi

Setelah beberapa hari semenjak si seulgi cerita tentang kak hyung seob ke saeron. mulai dari itu juga si sae ngerasa ada yang aneh sama seulgi.
Semenjak dari itu juga si seulgi susah banget buat dihubungin.

"dari pada gue bosen. Mending gue jalan sama hyung seob aja deh" - bantin sae

Saeron yang mulai mengutak atik handphonenya dan mencari nomor si hyung seob. Tetapi, hyungseob gak angkat telfon dari sae.

"kemana sih elo" gerutu saeron yang mulai panik. Karna selama seminggu terakhir si sae ini udah jarang jalan si hyungseob.

Akhirnyapun si saeron langsung pergi ke tempat tongkrongannya si hyungseob.

Setelah sampai disana saeron karna disana ada seulgi yang berduaan sama si hyungseob. Tidak hanya berduaan. Mereka malah berpegangan tangan dan sedang ciuman.

Saeron hanya dapat berdiri tetap di depan pintu kafe itu. Air matapun turun silih berganti tanpa henti

Saeron yang tak tahan melihat adegan mereka akhirnya pun meninggalkan cafe itu sambil menangis dalam diam.

'ternyata selama ini gue bodoh. Gue gak pernah tahu kalau sahabat gue itu pacaran sama doi gue. iya, gue kira si seulgi bener-bener mau ngebantuin gue. tapi ternyata? nggak. gue salah nilai elo.. Gue salah bangett anj' pikiran si saeron mulai tak karuan. Dia jalan sambil menangis.

Dia berhenti disebuah halte.

Meneruskan nangisnya tanpa henti. Hingga si lucas datang dengan tiba tiba dan langsung peluk saeron dari samping.

"dia gak pantes lo kasih air mata lo" ujarnya sambil mengusap air mata gue.

Tangan lucas kini mengusap pipiku secara halus. Dan membenarkan rambutku.

"lo gak sendirian. Masih banyak sahabat lo disini. Ada gue dan lainnya. Biarin mereka. Mereka udah bahagia" tambahnya.

Dengan refleks gue langsung memeluk lucas. Dengan perlahan lucaspun membalas pelukanku.

"janji lo gabakal ninggalin gue kan?" ujar gue dengan isakan.

Perlahan si lucas melepaskan pelukannya. Dan mengangkat jarinya kearah gue.

"janji" ujarnya.


AUTHOR POV

Sejak kejadian itu mereka sering kemana mana bersama. Hingga banyak yang mengira bahwa mereka pacaran.

Padahal, mereka hanya berteman biasa.

Iya biasa

Yang lama kelamaan menimbulkan rasa yang tidak biasa.

Mungkin,

Bisa saja.

AUTHOR POV END




pencet bintang dong. Temannku
©erlinamr

PACAR | LUCAS NCT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang