18 - ngedate

558 62 4
                                    

Tujuan pertama gue sama lucas itu di restoran. Katanya sih buat isi perut.

Baru

Ngedate.

Nggak. Maksud gue itu aktifitas selanjutnya.

Setelah gue kenyang.

Gue akhirnya ke wahana bermain dan ngadain challenge.

"pertama challengenya kan dari gue nih. Jadi kita naik ini dulu" ujar lucas sambil cengengesan.

"niat banget ya?" dumel gue.

Lucas lihat ke arah gue sambil smirk.
"yang ajak main?" ujarnya.

"gak lagi deh gue ke wahana sama lo" jawab gue dengan sinis kemudian ninggilain lucas.

Asal kalian tau. Sekarang gue sama lucas naik apa.

Ini adalah wahana yang masuk dalem list phobia gue. Dan dia tau phobia gue apaan. Bangsat

Ok sekarang gue lagi naik















Permainan

























Rollercoaster

Dari awal gue naik kereta ini. Gue hanya bisa merem melek sambil komat kamit baca mantra.

Takut? Jelas.

Gue itu orangnya takut ketinggian.

Malah disuruh naik rollercoaster.

Bangsat

"takut?" goda lucas.

Gue hanya melihat dia sinis tanpa berkata.

"awas aja lo sat" batin gue.










16:56
Rumah

"sae kamu gak kenapa kenapa kan? Yang sakit mana? Maafin gue. Gak se--" ujar lucas sambil pegang tangan gue, kaki gue terus kepala gue.

"PERGI" teriak gue. Yang berhasil hentiin cerocosan dia.

"sae kamu gak boleh gitu dong" ujar kak irene.

"kalo kakak gak tau diem deh" jawab gue dengan nada agak teriak.

Lalu gue berdiri buat pergi ke kamar gue.

Tapi,

Gue gak kuat. Kepala gue masih pusing.

"ahh" rintihan gue yang sambil pegang pelipis.

"sae. Lo gak papa?" ujar lucas yang ada disamping gue.

"sakit cas. Sakit"

"tahan dulu ya dek biar kakak siapin mobil dulu" ujar kak suho yang langsung lari ke arah garasi.

"tahan ya sae. Sorry" ujar lucas sambil meluk gue.

"gak seharusnya gue maksain itu" ujar lucas sambil nangis.

Gue gak nyangka kalau lucas bakal sekhawatir ini. Sampe dia nyalahin dirinya sendiri.

"hahahhaha" ketawa gue terus bangun dari pangkuannya si lucas.

"gausah sok drama deh cas. Hehe sorry gue cuma pura pura" jawab gue sambil cengengesan.

"bangsat, ngerti ngga kalo jantung gue itu mau copot pea" jawabnya sambil nonyor kepala gue.

"hahaha iya iya sorry"

"jadi cuma pura-pura?" tanya kak irene sama kak baekhyun secara bersamaan.

"hehehe piss" jawab gue sambil angkat dua jari gue.

"ye dasar ngerti nggak kita semua itu panik banget. Gak usah kayak gitu gak bisa?! Ha?" dumel kak baekhyun.

"iya apalagi si suho. Langsung nyiapin mobil gi--" tambah kak irene. Tapi, gak tuntas gara gara tiba tiba kak suho dateng.

"ayo cepet ambulannya dateng" teriak kak suho sambil ngos ngosan

"HA?!!!" kaget kita secara bersamaan.

Alay? Emang.

Selain irit kata. Kak suho itu orangnya sayang banget sama adiknya. Malah kak suho itu sering berlebihan banget kalo udah nyangkut adeknya.

"maneh teh dibohongin sama adik maneh" ujar kak baekhyun ke kak suho

Kak suho yang ngedengernya hanya bisa bingung dan berdiri di tempatnya.

"piss" jawab gue sambil cengengesan.

"KIM SAEEEE" teriak kak suho.

Gue auto lari ke kamar dan nutup pintu sekeras kerasnya.

Perlahan gue ngatur nafas gue yang masih terengah-engahan gara gara kejadian dibawah.

Sumpah demi apapun ini seru.

Padahal gue gak ada niatan buat goda kak suho, eh malah kak suho yang marah marah marah.

DDA-DDA-LA-DDA-LA-DDA-LA
DDA-DDA-LA-DDA-LA-DDA-LA
People look at me, and they tell me
Wemoman bogo naega nallari gattaeyo

Gue berjalan kearah meja buat ambil hp gue yang bunyi.

"iya?"

"Jangan pura pura bodoh. Jangan menyakitinya dan jangan membuatnya menunggu"

"mak--" jawab gue

Tutt tuttt tuttt

Tiba tiba telfon itu terputus. Gue lihat itu dari siapa. Eh malah di privat number. Yaudah deh mungkin nyasar.

'Maksudnya apaan sih bikin orang malah bete aja' -dumel gue






















----------------------------------------

Mohon maaf atas ketydak jelasan ini mantemanquhhh♡
©erlinamr

PACAR | LUCAS NCT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang