19 - body?

584 59 6
                                    

Sebulan setelah kejadian seseorang yang meneror gue itu terulang lagi.

Kali ini dia ngirim langsung pake surat dan di taruh diatas bangku gue.

Isinya masih sama dengan kata kata kemaren. Cuma kali ini dia menuliskannya dengan cairan bewarna merah yang seakan akan tulisan itu ditulis oleh darah.

Bukan hanya itu juga, tapi didalem surat ini terdapat sebuah inisial YJ

"YJ?" gumamku.

"ha? Apaan sae? Lo tadi bilang apa?" tanya somi.

"engga kok" jawab gue dan langsung meremas kertas itu.

"apaan itu?" tanya somi. Tangan somi berusaha mengambil kertas ini dari tangan gue. Tapi, gue dengan gercep menjauhkan kertas ini dari arah somi.

"oh. Jadi lo maen rahasian sama gue?" dumel somi.

"apaansi ini kertas biasa kok" jawab gue dan langsung pergi dari kelas.

Gue berjalan tanpa arah hingga kaki gue memilih untuk bertempat di perpustakaan.

Gue masuk dan lihat kedalamnya.

Seumur hidup gue. Gue gak pernah masuk perpustakaan. Baru kali ini.

Gue lihat kearah sekitar yang mendapati jeongin sedang duduk dan membaca buku.

Gue berjalan kearahnya. Dan duduk didepannya. Pergerakan gue ini berhasil membuyarkan fokusnya.

"eh sae. Tumben masuk perpus" ujarnya dengan senyuman.

"enak aja lo. Gini gini dulu pas smp gue pernah kok keperpus" jawab gue.

"masa sih? Kok gue gak tau" jawabnya.

"lo lupa? Padahal ada lo pea"

"kapan?"

"yee sok amnesia lo. Dulu pas uprak bahasa indonesia kan disuruh baca cerita nonfiksi" jawab gue dengan santai.

"masyaallah sae. Gue kira kapan" jawabnya dengan ketawa.

"harap jangan berisik ya" ujar si penjaga perpustakaan.

"hustt ikut gue ke kantin yok" bisik gue.

"ayok" jawab jeongin.

----------
"sae ayo balik. Semenit lagi bel masuk" rengek jeongin.

"bentar bentar. Belum bel juga. Sini aja dulu" jawab gue sambil narik tangan jeongin buat duduk lagi.

"kalo lo mau balik. Balik aja. Biar gue disini sama sae" ujar lucas yang berhasil membuat gue sama jeongin kaget.

"nggak. Tadi kan sae ke kantin sama gue. Jadi balik ke kelasnya juga sama gue" jawab jeongin.

"katanya lo mau balik. Sono balikkk!?!!" ujar lucas dengan nada sedikit ngusir.

"lo aja"

"silahkan berantem gue mau balik" selat gue kemudian gue ninggalin mereka.

Jeongin tiba tiba ada di sisi kiri gue dan Lucas ada di sisi kanan gue. Berasa punya bodyguard.

"acieee sekarang lo udah punya bodyguard nih" ejek felix.

"diem lo bule" jawab gue dengan tatapan sinis.

"oh iya in lo kok mau sih deket deket sama saeron. Saeron kan anak pemalas. Gak kayak elo yang rajin setengah mati" goda felix yang sedang bergelantongan di pundak jeongin.

"suka suka gue" jawab jeongin terus duduk ke bangkunya.

"hahhaa mampusin gak nih" goda gue.

Sekarang gue jamkos. Karena gurunya gaada makanya kelas gue rame.

"aww" desah gue.

Gue langsung noleh kearah sumber dimana datangnya kertas yang menimpuk kepala gue.

"baca" bisik lucas.

'ntar ikut gue gak ada penolakan dan harus mau'

Kertasnya berisi itu. Kesannya memaksa, tapi udah biasa.



"kim saeee" teriak seorang cowok sambil lari kearah gue.

"mau kemana lo? Ayo ikut gue" ujar cowok itu ketika sudah ada didepan gue.

"woii santai dong jangan tarik tarik" dumel gue.

Lucas narik gue ke mobilnya dengan paksa.

Gue masuk kedalem mobilnya dengan kesakitan. Karena tangan gue tadi ditarik paksa sama dia.

"sakit ya?" tanyanya.

"sini gue obatin" tambahnya. Dia pun ngeraih tangan gue dan ngeobatin tangan gue dengan lembut.

Gue ngerasain kalau lucas itu lembut banget ke gue. Tapi, kadang kadang dia aneh dan nyebelin.

Gue ngelihat dia dalem banget.

Cupp

Gue membelakkan mata gue saat tiba tiba lucas cium gue.

Gue ngedorong badan dia keras. Dan ngusap mulut gue pake tangan gue.

"lo ngapain si?" tanya gue.

..


Sudah inti cerita

PACAR | LUCAS NCT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang