Awalnya aku mengira,
Hidupku adalah yang paling sengsara
di dunia ini.
Tidak ada yang mengerti keadaanku,
sakitku tidak ada yang memahami.
Aku terpuruk,
tapi tiada satu yang peduli.
Semesta tak adil!
Kenapa aku selalu dibuat susah?
Mengapa masalah itu selalu datang bertubi tubi?
Hidupku gelap.
Hitam dimana mata selalu memandang.
Sendiri ditemani sunyi,
berselimutkan luka yang abadi.
Sampai dimana waktu,
pintuku di ketuk seseorang di luar sana.
Tak ku hiraukan,
lagipula bagaimana aku bisa tau?
Sekitarku selalu gelap,
Aku tak bisa melihat dimana aku?
Siapa aku?
Bagaimana aku?
Setitik cahaya melayang layang,
Seolah berbicara padaku,
Mengatakan kembalilah pulang.
Hah...
Pulang? Kemana?
Inilah rumahku, inilah tempat tinggalku.
Hitam selalu menemaniku,
Bukan seperti kau, cahaya
Yang meninggalkan aku di dasar lembah ketakutan
Membiarkan aku disana selama kau bersenang senang.
🍁An_
KAMU SEDANG MEMBACA
Monolog
PoetryRindu yang bagai angkasa. Luas, bisa kita pandangi bersama meski berlainan tempat dan waktu yang berbeda. NB: update sesuai mood😸
