Angkasa bilang padaku, aku gelap namun banyak orang yang senang memandangiku.
Aku jawab, kau tau kenapa?.
Angkasa kembali berucap dengan ragu, ada bintang yang menghiasi kosongku.
Aku tersenyum.Salah satu Bintang ikut berkata dengan sombong, berterimakasih lah padaku.
Aku tertawa renyah, kenapa padamu?
Bintang tak mau kalah, karenaku angkasa menjadi indah.
Aku mengangguk sambil tersenyum, apa hanya kau seorang yang berperan menghias angkasa raya?
Bintang bungkam.Bulan diam.
Aku bertanya, kenapa engkau hanya membisu, Bulan?
Bulan masih enggan berkata.
Aku tersenyum lagi, tak masalah. Kita disini sama sama punya kekurangan, tiada yang bisa kita banggakan. Karena kita pun butuh orang lain untuk melengkapi, memperindah, dan menyempurnakan kita.Terimakasih, Bulan. Bungkammu, membuatku tau masih ada disini yang enggan menyombongkan dirinya walau dirinya besar. Membuatku mengerti, tiada kan bisa aku banggakan karena semua butuh hal lain untuk membuatnya indah.
🍁An_

KAMU SEDANG MEMBACA
Monolog
PoesiaRindu yang bagai angkasa. Luas, bisa kita pandangi bersama meski berlainan tempat dan waktu yang berbeda. NB: update sesuai mood😸