Kedua mata [Name] dan Kuroo saling berpandangan ketika mendapati mereka kembali bertemu kala gadis itu baru memasuki bus, kemudian [Name] berjalan mencari tempat duduk. Saat itu bus tidak begitu ramai, hanya diisi oleh beberapa pelajar yang juga baru saja pulang sekolah.
Kuroo menyunggingkan senyum untuk menyapa, disambut tatapan bingung sang gadis akan menyikapi dengan bagaimana. [Name] menyengir kikuk, kemudian mengambil tempat duduk yang berjarak tak begitu jauh dari Kuroo一tidak tepat berada di sebelahnya pas seperti hari kemarin.
[Name] menghirup napas dalam-dalam setelah mendapatkan posisi nyaman di tempat duduknya, memangku tas kemudian memasang headseat di telinga. Gadis itu membiarkan dirinya terlarut dalam lantunan lagu yang sedang mengalun, menjadi teman sepanjang perjalanan pulangnya.
"Hei kau gadis yang kemarin." [Name] membuka mata yang entah sejak kapan ia pejamkan一mungkin sebab dirinya terlalu asik dengan musik yang sedang didengar, sehingga membuatnya tak sadar tertidur. Ia terkesiap kala merasakan pipinya ditempelkan suatu benda yang dingin.
Refleks, [Name] menoleh. Kuroo berada dekat dengannya, dengan sebelah tangan menggenggam sekaleng minuman.
"Kau mengejutkanku," tukasnya dengan ketus, mengernyitkan dahi lantaran tak habis pikir atas perbuatan lelaki berambut hitam serta berjambul khas yang mengganggu tidurnya secara cuma-cuma.
"Kau masih nampak lesu seperti kemarin dan tertidur lagi. Aku membangunkanmu karena ... sebentar lagi halte tempatmu turun kan?" sahut sang lawan bicara sambil menyengir, kemudian menyodorkan kaleng minuman itu pada gadis di sebelahnya. Rupanya Kuroo telah menggeser posisinya untuk berjarak lebih dekat di sebelah gadis itu. "Minumlah, barangkali kau bisa tampak segar meski sedikit," lanjutnya.
[Name] menerima minuman kaleng tersebut dengan ragu-ragu. Ia mendengus kecil sembari membuka penutup kaleng, kemudian setelah menenggak seteguk isinya, [Name] berujar, "Teh?"
"Tentu. Memang menurutmu apa?"
"Kukira kopi."
Giliran Kuroo yang mengernyitkan dahi bingung sekejap. Tapi detik berikutnya, ia menanggapi, "Ah, kenapa kalau kopi? Kesukaanmu?"
[Name] menggeleng-gelengkan kepalanya, lantas terkekeh kecil. "Tidak, tidak. Kalau kopi nanti malah membuatku tak bisa tidur lagi. Padahal malam ini bebas tugas, tapi eh, tak enak juga kalau menolak pemberian orang yang terlampau baik hati sepertimu," katanya一setengah menyindir.
Setelah puas meminum beberapa teguk, [Name] kembali menoleh ke arah Kuroo sambil tersenyum. "Terima kasih, err一"
"Kuroo Tetsurou," sahut lelaki itu cepat, mengerti akan kebingungan [Name] mengenai harus memanggilnya apa.
"Namaku [Surname] [Name], bukan 'gadis yang kemarin' seperti panggilmu tadi. Salam kenal."
Bus mengerem pelan, kemudian sepenuhnya berhenti tepat di depan halte tujuan. [Name] bangkit, sebelum melangkah pergi ia berpamitan, "Sampai jumpa lagi, Kuroo-san一itu kalau kita memang kembali dipertemukan."
Kuroo bergeming di posisinya, menatap berlalunya sosok [Name] seperti hari kemarin. Bedanya, kalau dari dalam kaca bus ia kemarin sedikit sukar memandang sebab langit sudah gelap, kini dari tempatnya duduk ini, Kuroo mampu menangkap pancaran wajah [Name] yang sehangat mentari senja.
Ah, entah datang darimana, Kuroo terbesit memikirkan perkataan gadis itu tadi. "Terlampau baik ya?" gumamnya.
Dirinya juga tidak habis pikir, kenapa bisa mendadak peduli hanya karena si gadis kemarin terlihat lesu hingga tertidur di bahunya, sampai meninggalkan imej Kuroo 'baik hati' dalam pandangan [Name].
-o-
A/N :
Dibuat seringan-ringannya kayak balon, biar kalian bisa melayang seperti dia /halah
KAMU SEDANG MEMBACA
Forelsket
Fanfiction[Kuroo Tetsurou x Reader] "Euforia dalam hidupku adalah saat aku bertemu denganmu." Haikyuu © Haruichi Furudate Story © Kayken VR, 2018