- Eleven -

3.3K 361 62
                                    

" Tak selamanya mawar yang kau lihat itu cantik "

Rose dan Naeun mereka berdua duduk di meja makan menikmati santapan makan malam mereka. Tidak ada suara yang keluar dari bibir mereka. Hanya dentuman sendok dan garpu yang mengisi keheningan malam.

Naeun telah selesai dengan makan malamnya ia meletak piring dan gelas di dalam wastafel, sedikit pun rose tidak ada melirik ke arah sang kakak.
Seperti mereka tinggal bersama musuh.

Setelah semua selesai, rose lebih memilih masuk ke dalam kamarnya. Ia enggan bertengkar dengan kakaknya. Setelah Naeun mengutarakan hari pernikahannya bersama Taehyung.

Rose tau maksud kakaknya baik untuk berdamai dengan Taehyung, agar anaknya lahir seperti yang lainnya. Memiliki seorang ayah.

Tapi apa yang salah dengan itu semua? Sudah pasti rose mencium bau busuk dalam fikiran Taehyung. Kalau Naeun menyetujui pernikahan ini, berarti ada ancaman yang di berikan Taehyung pada kakaknya. Rose tau betul bagaimana kakaknya membela ia saat Taehyung lari dari tanggung jawab. Bagaimana kakaknya berjuang agar Taehyung mendapat hukuman yang setimpal. Namun semua itu sia-sia. Ilhoon saja sampai tidak tau apa yang dipikirkan Naeun sampai ia menyetujui pernikahan ini.

Pagi sudah dimulai dengan cuaca dingin dan rintikan hujan yang menyambut sinar pagi pertama.
Rose keluar kamar, ia melihat Naeun membereskan rumah mereka. Tidak ada sapaan di antara mereka. Rose lebih memilih keluar, ia kenakan longdress tanpa lengan, ia kaitkan blazer hitam untuk melindunginya dari cuaca dingin. Sepatu kets yang setia menemaninya. Dan juga topi hitam favoritnya.

" Dimana? Aku sudah di depan " ucap rose melalui ponselnya.

Tidak lama datang sebuah mobil hitam yang terdapat dua pria di sana, siapa lagi kalau bukan jaehyun dan Mingyu.

" Kenapa dia ikut? " Tanya rose pada mingyu mengarahkan matanya ke jaehyun.

" Biasa lari dari Jennie " jawab mingyu.

" Kau bolos lagi? Jangan buat Jennie selalu mengomeli mu " ucap rose menasehati sahabatnya itu.

" Cukup hari ini saja " lesu jaehyun.

Mereka pun pergi menuju rumah sakit, hari ini jadwal control rose. Ia sengaja meminta pada mingyu untuk menemaninya.

" Bayinya sekarang sudah kelihatan jelas " ucap sang dokter, rose melihat monitor dimana ia bisa melihat perkembangan bayinya di dalam perutnya.

" Sudah menginjak 5bulan, harus ekstra hati-hati lagi. Tetap konsumsi susunya dan vitamin " saran dokter pada rose.

" Baik dok " bales rose.

" Mereka temanmu? " Tanya dokter pada rose yang mengarah ke pintu. Di luar sudah ada mingyu dan jaehyun yang menemaninya.

" Suamimu tidak ikut? Lain kali kau harus membawanya. Ia pasti senang melihat perkembangan bayi kalian " tutur dokter. Rose hanya membalas senyum, ia merasa sakit kalau mengingat Taehyung.



Rose tidak langsung pulang, ia tiba-tiba ingin ice cream mangga di cuaca dingin.

" Ayolah, aku akan mencobanya sedikit " rayu rose kepada kedua temannya itu.

" Oke " setuju jaehyun yang langsung merangkul pundak rose dan masuk ke dalam kedai ice cream tersebut. Mingyu menggelengkan kepalanya kalau sudah melihat mereka.

" Yaaakk, Jung JAEHYUN " amuk Jennie yang datang tanpa di undang.

" Mati aku " lirih jaehyun ketakutan.

" Sudah berapa kali aku mengingatkanmu untuk selalu masuk kuliah " omel jennie yang langsung duduk di sebelah mingyu.

" Aku lelah bersamamu terus " ngeles jaehyun yang membuat mingyu dan rose tertawa.

" Siapa suruh kau mengambil jadwal kelas yang sama denganku, seharusnya aku yang bilang seperti itu " rose menyodorkan sisa ice creamnya pada Jennie.

" Siapa yang mengundangnya? " Tanyanya berbisik pada mingyu.

" Aku bisa dengar walau kau hanya berbisik " sahut Jennie.

" Bagaimana keadaan bayimu? " Tanya Jennie khawatir.

" Baik " sahut jaehyun.

" Vitamin yang aku berikan sudah di minum? " Tanya Jennie lagi.

" Sudah mau habis " sahut jaehyun.

" Kau sedang hamil, Jung JAEHYUN " kesal Jennie.

" Tidak bisa " sahutnya lagi yang terus memakan ice cream miliknya.

" Aku akan cepat tua kalau terus berada di dekatnya " eluh Jennie.

" Yang dikatakan jaehyun benar, vitamin ku sudah mau habis. Setelah ini aku juga mau belanja keperluanku dan juga dia " tutur rose yang mengelus perutnya yang mulai membuncit besar.

" Akan aku temani " jawab Jennie.

" Tanpa kau bilang pasti dia mengajakmu " sahut jaehyun

" Aish, kau ini " geram jennie yang ingin memukul kepala jaehyun.

" Naeun Noona apa kabar? " Tanya mingyu.

" Dia baik " jawab rose datar.

" Kau tidak marah? Seharusnya kau memberontak soal pernikahan itu " ucap jaehyun yang membuat Jennie dan Mingyu kaget.

" Pernikahan? " Serempak mereka berdua.

" Siapa yang akan menikah? " Tanya Jennie pada jaehyun.

" Kalian tidak tau? Oopps, mian " jaehyun sudah terlambat mengatakn maaf.

" Jaehyun katakan " pinta mingyu serius. Rose sudah geleng kepala jika cerita ke jaehyun akan seperti ini.

" Aku akan menikah " ucap rose menjawabnya.

" Dengan siapa? " Tanya mingyu lagi.

" Taehyung " lirih rose.

" Aku tidak bisa membiarkannya, aku akan bilang ke Naeun Noona " ucap mingyu geram campur emosi.

" Dia yang mengizinkanku menikah dengannya " jawab rose sendu. Mingyu mengepalkan kedua tangannya.

" Kau mau menikahinya? " Tanya Jennie pelan.

" Terpaksa " sahut jaehyun.

Rose sendiri pun tidak bisa membela dirinya, apalagi kalau ia meminta bantuan pada teman-temannya. Ilhoon jika ga sudah mencoba bertanya pada Naeun. tapi tetap saja Naeun selalu menghindar jika Ilhoon ingin bertemu dengannya.

" Bagaimana kalau aku yang menikahimu? " Tutur mingyu membuat ketiganya tercengang atas penuturannya.




TBC

terimakasih banyak readers..
Aku terharu kalian menantikan ceritaku, gomawo gomawo

Frost Flowers [VRose] 💕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang