froze

61 6 0
                                    

Evan menatap Walter seperti memerintahkan untuk diam.

"Maaf," ucap Walter menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

---

Delia yang entah sudah sejak kapan berada di sungai Myst mulai mencoba kekuatannya.

Tak berapa lama kemudian, sungai Myst yang terbentang dari kastil Cryra sampai ke kastil Aphire pun membeku.

"Ini gila, kekuatanku bertambah setelah kejadian itu, bukannya kau dan Hera bilang aku akan berubah menjadi Revenant?" tanya Delia menyembunyikan senyum diwajahnya.

Evan yang masih terdiam melihat kejadian tadi pun tersadar, "Aku tidak tahu, tapi ku rasa ini bukan hal baik."

"Ini sangat baik, artinya aku tidak akan berubah menjadi Revenant sialan seperti mereka," ucap Delia merujuk pada para klan Revenant yang telah membuat hidup ibunya hancur.

"Tapi, ini aneh. Pasti akan terjadi sesuatu padamu," ujar Evan menyakinkan Delia.

Delia menautkan alisnya, "Kau ini kenapa? Apa kau sangat menginginkan sesuatu yang buruk terjadi padaku?"

Evan memutar kedua bola matanya, "Bukan, untuk apa aku terus menerus menyelamatkanmu dari bahaya jika memang aku menginginkan sesuatu yang buruk terjadi kepadamu? Aku hanya--"

"Uhm, khawatir," ujar Evan sambil mengindikkan bahu.

"Jangan mencoba merayu, tidak akan berpengaruh untukku," ucap Delia.

"Apa?! Kau bercanda, masih banyak gadis yang bisa ku rayu, dan tidak akan pernah ada dirimu di antaranya," balas Evan sedikit kesal.

"Lalu apa? Kau bertingkah sangat aneh, aku harus waspada," ucap Delia menyipitkan matanya.

Evan ingin marah tetapi dirinya justru terkekeh, "Kau gadis ter-aneh yang pernah kutemui."

Delia mendengus pelan.

"Ternyata, dia orangnya," ucap seseorang yang tiba-tiba sudah berada di antara Evan dan Delia. Giana.

Evan terkejut bukan main, "Giana?!"

"Apa?! Kau ingin marah? Aku yang seharusnya marah!" ujar Giana dengan suara meninggi.

"Kau! Berani-berani nya budak Faye sepertimu mendekati calon suamiku! Jika para pemimpin Revenant tahu hal ini, kau akan mati!" lanjut Giana menunjuk Delia.

"Maaf, aku tidak tahu siapa kau dan apa masalahmu," ucap Delia heran.

Giana tersenyum meremehkan, "Kau mau tahu siapa aku? Aku adalah calon ratu Revenant, dan kau tahu siapa ayahku? Dia adalah salah satu pemimpin tertinggi Revenant! Jadi tutup mulutmu!"

"Sepertinya, kau yang harus menutup mulut kotormu itu," balas Delia malas.

"Beraninya kau!" ujar Giana seraya melayangkan pukulannya ke arah Delia.

Tapi belum sempat hal itu terjadi, Delia sudah terlebih dahulu membuat sebuah tembok tipis yang menjulang tinggi diantara dirinya dan Giana. Lalu, beberapa saat kemudian Delia sudah berada di hadapan Giana lagi.

Giana menatap lekat Delia dengan tatapan kemarahan.

"Kau--"

"Cukup, Giana!" ucap Evan.

Tatapan Giana beralih ke Evan yang sekarang berada diantara dirinya dan Delia.

Ketika Giana membuka mulutnya ingin mengatakan sesuatu, seorang wanita muncul dari kejauhan.

Wanita itu membuat sungai Myst yang tadinya membeku perlahan mencair.

"Sepertinya, Rosalline dan Alexis membesarkan putri mereka dengan baik," ucap Joanna tesenyum ke arah Giana.





Tbc...

ACHLYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang