Hal 6

63 8 1
                                    

Cerita ini mengandung muatan 18+. Bagi pembaca yang belum cukup umur atau tidak nyaman dengan konten tersebut. Dianjurkan untuk tidak membacanya.
.
.

.
Tokekir id

"Na Na?" Desisnya, ia dengan cepat meraih tubuh Na Na, mencoba melepaskan kepanikan akan dirinya. Tapi, apa yang terjadi tubuhnya justru terpental membentur dinding dengan sangat keras. Bahkan jika dibayangkan seperti batu besar yang terlempar jauh menghantam benda lain dan mengakibatkan benturan keras.

Wei Yuwen menggerang kesakitan. Rasanya sepeti tulang tulang remuk. Ia memijat keningnya sesaat lalu menggusar kepalanya untuk menghilangkan rasa sakit.

Wei Yuwen dengan tenaganya yang sudah terkuras, dan tubuhnya yang makin melemas. Ia mencoba berdiri, lalu memandang Na Na takut. "Siapapun... Tolong!"

.
.
.

Waktu realis berubah. Secepat angin, suasana yang gelap berubah terang seketika. Suasana yang mencengkam dan dingin pun berubah mulai hangat. Kini kembali ke semula, membuat wanita yang berteriak tadi mematung. Memutar bola matanya menatap Na Na yang berdiri dan terlihat baik-baik saja.

"Apa yang terjadi, tuan putri?" Tanya Na Na.

Wei Yuwen bergetar ketakutan. Ia memandang ruangan penuh perhitungan. Dia sama sekali tidak percaya apa yang barusan terjadi. Ada hal yang mengganjal sebelumnya.

Lain dari lain, kini tubuhnya juga merasa baik baik saja. Tak ada luka sedikit pun. Namun, kepalanya masih terasa sakit.

"Apa yang terjadi sebelumnya?"

Na Na membelalakkan matanya, ia menunduk bingung kearah pembicaraan Wei Yuwen. " Tuan putri, hanya terdiam untuk beberapa saat. Apa tuan putri baik-baik saja?"

Wei Yuwen menghela napas berat. Ia berpaling ketika ada yang mencuri pandangannya, lantai kamar yang menampakan bayang bayang hitam itu merangkak. Lalu, saat ia mengerjap matanya beberapa kali bayangan itu menghilang tanpa duga.

Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Ia merasa begitu takut, namun tidak juga. Jadi perasaannya diambang keraguan. Mahluk apa sebenarnya itu? Ingatannya terasa sekali mengingat pada pria bertopeng waktu itu.

Sebenarnya saat ini bisa saja ia menceritakan apa yang terjadi sebelumnya pada Na Na. Tapi ia juga berpikir dua kali untuk menceritakan yang sebenarnya. Alhasil logikanya menjawab bahwa Na Na mungkin nantinya berpikir bahwa dia gila, seperti umpatan Yi Feng sebelumnya.

"Na Na, biarkan aku sendiri. Aku ingin istirahat sejenak."

Na Na tersenyum dan mengangguk pelan, lalu berjalan menuju pintu keluar. Membiarkan tuannya sendiri lagi.

Sementara Wei Yuwen tersenyum merasa bersalah, dia merasa belum saatnya mengatakan perihal yang dia alami kepada orang lain.

_o0o_

Malam hari yang terasa dingin. Para anggota kerajaan termasuk ibu suri tengah meminum teh bersama. Menghadirkan beberapa para anggota kerajaan. Hanya saja jamuan ini terasa kurang karena tidak hadirnya kaisar.

Sebenarnya ini adalah ide ibu suri Bao-yu. Selain agenda rutin, hal lain juga menjadi rencana untuk memulai mencari petunjuk mengenai Wei Yuwen. Setelah kejadian lalu, Bao-yu menyadari beberapa hal. Pertama, Wei Yuwen sebagai orang yang keras kepala dan mudah emosi itu pasti tidak akan menjadi orang-orangnya.

Kedua, selain karena sikap dan sifat Wei Yuwen yang begitu buruk. Ada hal lain yang dikhawatirkan adalah Wanita sialan itu akan menjadi kaki tangan musuhnya nanti, permasuri Yu Jie. Dan juga mungkin akan menghancurkan rencananya selama ini.

Hal ini yang menyadari bahwa Wei Yuwen bukanlah orang biasa. Dia nantinya akan melahirkan musuh baru dalam hidupnya mendatang. Mengingat bahwa hubungannya dengan Wei Yuwen tidak begitu baik.  Sebenarnya  lain dari itu, Wei Yuwen berasal juga mempengaruhi akan ke khawatiran ibu suri Bao-yu. Bagaimana tidak? Wanita licik itu berasal dari Yuan. Kerajaan besar dari barat.

Karena kesalahan Xi Fang di masa lalu. Akhirnya kaisar sebelumnya menggelar perjanjian kepada Yuan. Hal ini lah yang membuat Xi Fang kini berada di pantauan Yuan.

Selain karena Yuan adalah kerajaan terkuat dan mempunyai segudang tentara yang terlatih, Yuan juga berhubungan  baik dengan kerajaan kuat lainnya. Jika Xi Fang mengajak perang terhadap Yuan maka dengan sekali hepas saja Xi Fang akan hancur.

Ibu suri menghela napas berat menatap kursi milik Wei Yuwen yang kosong. Entah kenapa ia merasa kalah dengan rencana kecil ini. Hanya dengan mengundang Wei Yuwen berdamai untuk meminum teh bersama saja tak mampu mengatasinya.

Ibu suri sengaja mengirim informasi palsu untuk para anggota kerajaan yang menghadiri jamuan bahwa ini hanyalah jamuan biasa. Namun saat sampai di telinga Wei Yuwen, jamuan ini berubah sebagai tanda damai dari ibu suri Bao-yu. Dan akhirnya para anggota hadir seperti tidak terjadi apa-apa. Sementara Bao-yu berpikir bahwa ini akan berhasil seperti bayangannya. Namun, hasilnya justru diluar kepala.

Sementara ibu suri Bao-yu sibuk menatap kursi Wei Yuwen penuh perhitungan. Li Yi Feng justru sibuk dengan jamuannya, tanpa merasa ada yang mengganjal. Baginya kedatangan atau pun tidaknya Wei Yuwen, bukanlah bagian dari tanggung jawabnya. Alhasil Li Yi Feng tenggelam dalam minuman teh krisan di dalam ketenangannya.

Lalu alasan lain kenapa Li Yi Feng tidak memanggil Wei Yuwen memaksanya hadir adalah karena Li Yi Feng telah memerintahkan orang orangnya untuk tidak menghadirkan Wei Yuwen. Jadi sekalipun Bao-yu yang mengundangnya itu pun tidak akan membuat Wei Yuwen turut hadir. Li Yi Feng mengingat jamuan waktu itu saat Wei Yuwen mengacaukannya di depan kaisar. Hal ini membuat dia berpikir dua kali mendatangkan Wei Yuwen.

Sementara di tempat lain, Wei Yuwen di dalam kamarnya tengah memijat kening. Ketika rasa sakit yang menyambar terus menerus. Apalagi ketika tanpa sengaja, lehernya merasa sakit tak biasa, yang anehnya rasa sakit ini hanya sekejap tanpa diobati sama sekali. Hal ini membuat dia berpikir bahwa ia akan berubah menjadi wanita yang sakit sakitan.

Selain itu, ia juga berpikir sudah gila, merasakan bahwa apa yang dia lihat dan rasakan. Orang lain tidak demikian. Hal ini hanya di rasakan oleh dirinya sendiri.

Pria bertopeng yang selalu menjadi misteri sendiri. Hadir membawa kepanikan dalam hatinya. Dan entah kenapa ia merasa familiar dengan sosok yang aneh itu. Alhasil pikirannya dipenuhi oleh pria bertopeng itu kali ini.

Wei Yuwen tersenyum kecut. Sebenarnya ia sama sekali tak merasa keanehan kehadiran pria bertopeng itu. Ia merasa bahwa pria itu begitu ia kenal, namun siapa?. Tapi mustahil bagi Wei Yuwen untuk mengatakan itu sekarang karena ketika ia sesekali terus mendalami ingatan mengenai pria bertopeng itu. Pikirannya sama sekali tak menemukan jawaban apa-pun.

Sebagian yang pria itu lakukan memang benar benar membuat dirinya merasa ingin pria itu secepatnya hadir. Menjelaskan yang sebenarnya terjadi. Kenapa harus dirinya yang ia cari? Padahal jika diingat lagi, kalaupun pria bertopeng itu membunuhnya tak ada untungnya juga.

.
.
.
[Versi REMIX]
Howling Moon

➡♻⬅

-Legend of Zhu Chi, Mu-






Howling Moon, legend of zhu ciTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang