Three (part 2)

122 38 6
                                    

.
.
.
Suasana pemakaman hari ini dipenuhi dengan air mata, banyak orang yang datang, tetapi tidak ada satupun berasal dari pihak keluarga pemimpin perusahaan tour guide itu kecuali Rize, bahkan.. Apakah Rize berasal dari pihak keluarganya?

Rize hanya bisa berdiam dengan tatapan kosong, mata dan hidung yang bengkak akibat menangis tak henti hentinya kemarin malam seperti tak punya alasan lagi untuk hidup.

"Rize chan.. Daijobu*?" tanya Kuhaku yang tidak direspon sama sekali oleh Rize. Untuk pertama kalinya Rize merasa begitu terpukul.. Mengingat satu satunya keluarga yang ia punya pergi meninggalkannya selamanya
*Daijobu : tidak apa apa

"Daijobu.... " Jawab rize setelah sekitar 1 menit diam, lalu dia meninggalkan kuhaku tanpa menatapnya sama sekali.

Kuhaku hanya bisa diam tak bergeming. "mungkin dia butuh waktu sendiri "

5 jam setelah kepergian Rize membuat Kuhaku khawatir karena dia tidak keluar sama sekali dari apartemennya. Karena tidak sabar lagi, kuhaku mengetuk pintu apartement Rize, namun hasilnya nihil, tak ada respon sama sekali.. Lalu kuhaku mendobrak kamar apartement rize, namun tak didapatkannya wanita itu.. Kecemasannya bertambah dan dia berlari keliling apartement untuk menemukan Rize.

"Oi! Rize chan... doko ni iru no*" teriak Kuhaku berkeliling apartemen, sampai dia ke rooftop alangkah terkejutnya Rize telah berdiri di ujung Hendak meloncat dari bangunan berlantai 15 itu.
*Doko ni iru no = dimana kamu berada?

"Hei apa kau gila?! Mengapa kau ingin menghabisi nyawamu seperti itu?!"

"Tidak ada gunanya aku hidup!"

"Tidak ada sesuatu yang tidak berguna di dunia ini Rize"
"Kau berguna, Ayahmu sangat mencintaimu! Apa kau tidak mau memenuhi permohonan ayahmu?! Dimana Rize yang selama ini aku kenal?! "

Rize tidak bisa berkata kata lagi, badannya lemas dia hanya bisa tertunduk lunglai..air mata pun mulai membanjiri pipinya..
.
.
"Ini, surat terakhir dari Ayahmu sekaligus menjadi keinginan terbesarnya" ucap Kuhaku sambil memberikan sepucuk surat kepada Rize
.
.
.
Hari sudah malam kembali, rasanya baru kemarin dia tersenyum sangat bahagia. Sekarang dia bahkan tidak ingat lagi caranya tersenyum. Mengapa dunia begitu tidak adil?
Mengingat kalimat kuhaku tadi, rize segera mengambil sepucuk surat yang diberikan Ayahnya

Anakku Rize.. Saat kau membaca surat ini, berarti aku telah melanggar janjiku untuk selalu menjagamu. Aku tidak berharap kau akan membaca surat ini...
Tapi takdir telah berkata lain, ada satu hal yang ingin aku beritahu kepadamu... Saat aku melihatmu di panti asuhan, pengurus disana bercerita tentangmu...
Saat kau berumur 10 tahun, kau mengalami kecelakaan mobil yang membuat kau kehilangan keluargamu, dan kau mengalami hilang ingatan.
Kau bukanlah orang jepang anakku. Kau orang korea selatan, ayah juga tidak tau mengapa kau bisa berada di jepang...
Saat kau pertama kali ditemukan.. Kau terbaring lemas di depan pintu asuhan dengan secarik kertas bertuliskan "tolong jaga anak ini".
Lalu kau diasuh di panti asuhan itu dan diberi nama 'Rize' .
Ayah mengangkatmu menjadi anak dan membesarkanmu hingga sekarang...

Hanya ada 1 permintaan ayah
Carilah keluargamu yang sebenarnya.. Ayah tidak ingin kau hidup disini seorang diri..
Jika kau telah membaca surat ini, kau pasti juga sudah menerima kotak itu, buka dan simpanlah baik baik.
Ayah telah menyediakan paspor dan tiket untuk kau kembali ke korea,
Ayah mempunyai kenalan di sana dan setelah berdiskusi.. Kau bisa bekerja bersama dengan teman ayah itu sebagai tour guide.. Jalanilah hidupmu yang sebenarnya.. Hidup yang penuh dengan kejujuran.. Bukan hidup yang penuh dengan dusta dan kebohongan yang seperti ini.

Tourist In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang