Thirteen

73 10 2
                                        

Maaf jika ada typo berhamburan
Maafkan diriku juga jika bahasanya berantakan.  Kalau ada salah aku mohon kalian komen ya supaya aku bisa memperbaikinya,  gomawo chingu 😘💕💞
.
.
.

Sore ini sepulang bekerja Rize berniat pergi ke bandara untuk menjemput para Highlight, sebenarnya dia tidak mau bertemu dengan mereka dulu karena kesalahpahaman yang terjadi antara dia dengan Junhyung membuatnya tidak enak.  Namun ia terpaksa pergi dikarenakan Yejin yang memohon kepadanya untuk menemaninya menjemput Highlight.  Yah... mau bagaimana lagi, namanya juga teman sendiri.  Lagi pula hari ini adalah perayaan karena Yejin pindah apartement barunya,  jadi mau tidak mau dia harus menurut kali ini

"Gwaencahana Rize,  kau ingin minta maaf dengannya kan?  Sekalian saja" ucap Rize kepada dirinya sendiri sambil menepuk nepuk pipinya pelan.

"Rize, sini" panggil seorang yeoja dengan melambaikan tangannya.

"Aku terlambat?"  Tanya Rize kepada Yejin.

"Aniyo,  mereka belum sampai.  Tenang saja, mungkin sebentar lagi mereka akan sampai"

2 Jam Kemudian...

"Yak!  Kau bilang sebentar lagi,  ini sudah 2 Jam tahu! Sebentar lagi malam" dengus Rize kesal kepada Yejin sambil memukul tangan temannya ini.

"Yak!  Sakit tau aissh,  mana ku tahu. Mungkin ada delay di bandara sana" jawab Yejin sambil mengelus tangannya yang memerah.

"Ah,  molla.  Aku ingin duduk" Rize membuang nafas dengan kasar.

"Yak!  Jangan duduk di lantai"

"Terserah saja, yang penting pantatku merasakan bidang datar yang bisa diduduki"

"Aiish bahasamu"

"Wae? Wae?!"

"Ah,  terserahlah"
.
.
"Yak!  Itu mereka" Teriak Yejin antusias.  Karena sangat bersemangat Yejin menarik topi yang dipakai Rize karena tangan yeoja ini sejajar dengan kepala Rize menyebabkan rambut Rize ini berantakan hingga menutupi seluruh wajahnya.

"Yak, neo!! " teriak Rize sambil memegangi kepalanya,  jika bukan di depan umum mungkin dia sudah mengumpat dari tadi. Sedangkan orang yang diteriaki sudah berlari entah kemana.

Rize masih duduk di lantai dengan rambut menutupi wajahnya,  dia mencoba untuk merapikan rambutnya. Tiba tiba dia mendengar suara yang tak asing berbicara dengannya.

"Rize, neo gwaencaha?" tanya namja itu sambil mencoba merapikan rambut yeoja yang berada di depannya ini.

"Gwaencahana... oh... gikwang oppa"

"Kau jangan duduk di lantai bandara dengan rambut berantakan begini,  nanti orang mengira kau adalah pengemis" ucap gikwang sambil terkekeh geli. Mendengar ucapan itu,  Rize baru sadar jika dia memang sudah terlihat seperti gembel.  Dia segera bangkit dari bertapanya.

"Oh,  kalian sudah sampai"

"mengapa kau duduk disana seperti...itu...?"

"Ah, tadi Yejin menarik topiku"

"Ahh.... Kau ternyata cantik saat tidak mengikat rambutmu"

"Mwoya?! Kenapa gikwang oppa memujiku seperti itu?" ucap Rize dalam hatinya sambil memelototi  gikwang dengan aneh dan curiga.

"Ya..  Mengapa wajahmu seperti itu?" seketika gikwang memperlihatkan eyesmilenya yang sangat manis membuat Rize berdebar melihatnya.

"Ani, gwaencahana" Rize mencoba mengalihkan pandangan ke sekitar, dia melihat junhyung di ujung sana. Dia tersenyum sambil bersenda gurau dengan para member highilight lainnya.

Tourist In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang