Twelve

67 12 0
                                    

.
.
.
Dongwoon masih bisa merasakan bagaimana sakitnya saat Rize berkata jika dia menyukai Junhyung. Padahal sudah beberapa minggu semenjak hari itu, para Highlight sedang disibukkan dengan tour keliling dunianya yang menyebabkan mereka tidak berada di Korea.  Setelah ke Indonesia pun mereka hanya pulang sebentar untuk mengantar Rize.
.
.
.
Around us company.

"Hmmm... "dengus Rize kasar sambil meregangkan badannya.

"Kenapa kau?" Tanya Yejin sambil memakan cemilannya

"Kantor sepi ya"

"Sepi bagimana, kantor hari ini sangat ramai dengan turis"

"Aniya... Maksudku tidak ada namja yang suka mengomel seperti Junhyung oppa,  tidak ada orang yang ceria seperti Yoseop oppa dan lain sebagianya"

"Tentu saja, mereka kan sedang pergi. Lagian untuk apa kau mencari mereka? Kangen sama Junhyung oppa ya?" goda Yejin yang masih sambil memakan cemilannya

"Enak saja,  aku bukan cuman mencari Junhyung oppa,  aku juga mencari member yang lain" omel Rize dengan wajah jengkel.

"Arraseo Arraseo,  kau sepertinya sangat mudah untuk marah belakangan ini"

"Entahlah,  mungkin aku hanya lelah.  Ngomong ngomong kau sudah mengurus kepindahanmu kan?"

"Iya"

"Kapan kau pindah?"

"Mungkin lusa? Aku  menunggu Dongwoon oppa untuk pulang terlebih dahulu. Aku tidak ingin pindah tanpa para Highlight"

"Yak,  kau hanya pindah ke sebelah apartemenku, bukannya pindah ke luar negeri"

"Memangnya kenapa?  Aku hanya ingin merayakan kepindahanku"

"Cih" cibir Rize pelan.

"kau sepertinya sangat sensi saat ku tanya masalah highlight,  kenapa?"

"Hah? Aniyo... "

"Lalu?"

"Sebenarnya aku berkelahi dengan Junhyung oppa saat di indonesia"

"Mwo? kenapa?! "

"Awalnya aku hanya adu mulut dengannya masalah siapa yang lebih lelah, aku membandingkan kami dengan tom and jerry, lalu aku tidak sadar mengucapkan 'tersungkur'. Junhyung menanggapinya dengan serius kalau dalam artian aku menghinanya akan tersungkur di hadapanku. Padahal aku tidak ada niat sama sekali untuk menghinannya."

"Lalu?"

"Tentu saja dia marah, aku tidak berani meminta maaf kepadanya dan... "

"Dan apa?"

"A.. Aku... Ma.. Mabuk"

"Mwo?!  Mabuk?  Di Indonesia?! Kau tahu kan di Indonesia tidak diperbokehkan untuk mabuk,  apa kau gila?!"

"Makanya,  dengarkan aku dulu"

"Baiklah"

"Aku tidak minum Soju, aku hanya meminum Wine.  Kau tahu kan aku tidak pernah minum minuman seperti itu?  Soda saja mungkin 1 kali dalam satu tahun. Saat aku melihat Junhyung oppa rasanya... Terlihat sangat segar, lalu aku mencobanya.. Aku ketagihan dan meminum tanpa memikirkan berapa banyak yang sudah kuminum"

"Lalu?"

"Sabar... Setelah itu... Aku... Tidak tahu,  tapi mendengar yang diceritakan Dujun oppa,  aku menggedor pintu hotel mereka jam 3 subuh dan aku tidur di kamar mereka"

"Terus?  Kau tidak melakukan hal yang aneh kan?"

"Itu... "
.  .   .   .

"Mwo? Apa kau gila?!  Kau masuk kamar madi saat Junhyung oppa mandi?!"

Tourist In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang