8

166 15 0
                                    

"permisi!!! Tolong perempuan ini, dia pingsan" Taehyung berteriak sambil menggendong seorang gadis, Seo-Ri.

"yaampun Seo-Ri!" sang perawat meneriakkan nama gadis itu. Membuat Taehyung bingung dari mana ia mengetahuinya.

Sang perawat dengan cepat membawa Seo-Ri ke ruangan UGD.

"Tunggu disini, aku harus berbicara denganmu setelah ini" kata perawat sinis pada Taehyung.

"kenapa aku terlihat seperti pelaku?" batin Taehyung sembari duduk di ruang tunggu.

30 menit berlalu, Taehyung masih diluar menunggu. Ia juga sedikit cemas.

"bagaimana kalau ada apa-apa?"

"aku kan hanya mengantarnya pulang?"

"oh yaampun, bagaimana kalau aku dituntut?"

Taehyung berbicara sendiri pada dirinya.

Cklek

Terdengar suara pintu UGD terbuka, perawat tadi keluar sambil melepas maskernya.

"bagaimana? Gwaenchana?" Taehyung  bertanya pada perawat.

"gwaenchana, ikuti aku" si perawat berjalan diikuti oleh Taehyung.

Taehyung berjalan mengikutinya masuk kedalam suatu ruangan.

"jadi kau yang membawa Seo-Ri kabur?" ia bertanya pada Taehyung.

"mwo? Kabur? Ani!" Taehyung mengelak dengan cepat.

"sudah kuduga! Pasti ia kabur bersama Jimin!" sang perawat keluar dari ruangan.

"Jimin?" Taehyung bingung.

"bukankah ia tidak bersama Jimin? " batin Taehyung.

Author pov, end.

"kau sudah sadar?"

Siapa?

"Taehyung?"

"eoh" jawabnya padaku.

"gomawo" ujarku pada Taehyung.

"kenapa kau kabur dari rumah sakit? Menghindari cuci darah atau apa?"

"ani"

"cuci darah sakit ya?" ia bertanya sekali lagi. Bisa kulihat wajahnya serius.

"ne. Terkadang. Tapi aku sudah terbiasa" jawabku tersenyum.

"lalu kenapa kabur? Kau takut ya? Berarti kau tidak terbiasa dong" oceh Taehyung disebelahku.

"hei, hei, hei kenapa kau malah menceramahiku ha? Kau sudah sangat mirip dengan eomma ku tau" aku mendengus kesal.

"hehe mian" maaf Taehyung padaku.

Konyol sekali.

"hei, kau tau tidak" Taehyung memulai pembicaraan dengan wajah serius.

"wae?"

"kau sangat berat tahu, punggungku rasanya pegal semua" ia menepuk punggungnya keras.

"ya! Keluar kau sana!" aku memukul lengannya keras.

RED -pjm [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang