[Go] Kune-Kune

166 14 0
                                    

Lee hari ini mengajak seluruh teman2nya untuk berkumpul di Cafe. Ingin mengatakan bahwa ia akan pulang ke kampung halaman kakeknya di Kumogakure dan ingin membawa mereka bersamanya.

Menurut Tou-Sannya- Rock Guy-, di Kumogakure terdapat satu jenis urban yang melegenda. Sosok urban disana berwarna putih dan konon katanya tidak boleh menatap mata hantu itu.

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya teman2nyapun datang bergerombol dan ia menceritakan tentang urban satu ini.

"Namanya Kune-kune, kita bisa melihatnya di persawahan atau di pantai. Dan dikumo, banyak terdapat sawah dan laut. Bagaimana? Kalian maukan ikut bersamaku?" Lee mengeluarkan puppy eyesnya

"Hmm... Sepertinya menyenangkan. Kita bisa sekalian bermain, bagaimana minna?" Tanya Naruto

"Aku setuju" Gaara menganggukkan kepalanya begitu pula Neji

Sakura menatap Sasuke dengan tatapan memohon untuk mengizinkannya ikut. Sasuke menghembuskan nafas dan menganggukkan kepalanya menandakan dia memperbolehkan Sakura untuk ikut.

"Horraaayyy!" Pekik Sakura lalu memeluk Sasuke riang

"Sakura-San, aku cemburu~" Celetuk Lee

"Pft, kau tak berhak cemburu Lee. Sakura bukan siapa2mu terkecuali teman" Ejek Tenten

"Aku bukan sekedar temannya, aku sahabatnya" bela Lee kesal

"Terserah, jadi kapan berangkatnya?" Tanya Sasuke setelah melepas pelukan Sakura

"Besok, datanglah jam 9 pagi kerumah ku. Kita akan pergi menggunakan bus yang disewa Tou-San"

"Heee? Kenapa tidak naik mobil saja?" Naruto menaikkan alisnya heran

"Tentu saja untuk meningkatkan masa muda kita, Naruto-kun! Kita semua jadi bisa memiliki moment bersama dan melakukan banyak hal" Lee meninju langit dengan senyuman 3 jarinya

"B-Baiklah, k-kalau begitu k-kami a-akan ke rumah L-Lee-San b-besok pagi"

"Yosh!"

.
Perjalanan menuju Kumogakure berlangsung dengan menyenangkan. Mereka bernyanyi dan tertawa bersama, bahkan Sasuke, Gaara, dan Neji yang terkenal dengan sikap cuek dan dingin pun ikut tertawa sesekali.

Sampai pada akhirnya mereka tiba di kediaman kakek Lee, mereka disambut dengan sangat meriah seperti sedang merayakan sesuatu. Yah, memang semua keluarga Lee itu eksentrik jadi dimaklumi saja.

"Semoga kalian betah tinggal disini, selamat bersenang-senang" Ucap Sang Kakek

"Arigatou Gozaimashita"

.

Mereka kini berada di Pantai Kumo, hari sudah malam dan mereka berencana untuk mencari hantu Kune-kune.

"Bagaimana? Apa ada tanda2 keberadaannya?" Tanya Tenten

"Belum, sepertinya hantu itu tidak ada di pantai, bagaimana jika kita cari di sawah saja?" Ajak Sakura

"Tidak, Persawahan itu berbahaya. Bisa2 kau tergelincir lalu hantu itu punya kesempatan untuk menculikmu" Tolak Sasuke

"Woah, pangeran es kita berkhotbah" Ejek Naruto lalu dibalas deathglare oleh Sasuke

"Sasuke benar, kita cari di sekitar sini saja" Ujar Neji

"Hn" Gaara menganggukkan kepalanya setuju

"Heeeehh, kenapa Nii-San malah membela chicken butt ini?" Teriak Naruto tak terima

"Siapa yang kau panggil dengan Nii-San?" Neji mengeluarkan tatapan mematikan

"A-Ampuni aku, aku bersalah"

"S-Sabar ya N-Naruto-Kun" Hinata mengelus pundak Naruto yang ketakutan

"Sudah, kapan kita akan lanjut mencari jika kalian drama terus?" Lerai Tenten

Tenten yang berkacak pinggang menghadapi drama Dihadapannya lalu berbalik arah melihat Lee dan Ino yang tumben2annya berdiam diri.

"Hei, kalian kenapa?" Tanya Tenten lalu mengguncang-guncangkan bahu kedua teman cerewet nya itu

Namun tak ada tanggapan yang berarti pada keduanya, Ino dan Lee hanya terus menatap lurus kearah lautan. Pandangan Keduanyapun nampak sangat ketakutan, terkadang mengosong, lalu kembali ketakutan. Semua yang melihat adanya keanehan pada dua sahabat mereka pun mulai bertanya-tanya dan mencoba untuk  menyadarkan Ino dan Lee.

Bukannya tersadar, mereka malah bertingkah aneh dengan tertawa dan menangis sendiri. Mereka lalu melambai-lambaikan tangan dan menggoyangkan tubuh mereka.

Sai yang baru saja menyusul ke Kumogakurepun menatap aneh dua orang sahabatnya itu, Sai lalu teringat omongan Kakeknya Lee tadi saat dia sampai.

'Kakek lupa mengatakan sesuatu pada sahabatmu, katakan pada mereka jangan menatap sesuatu yang berwarna putih dan bergoyang-goyang di sekitar pantai. Karena itu sangat berbahaya'

"Bawa mereka kembali!" Ucapnya

.

.

"Akhirnya yang kutakutkan terjadi, cucuku!"

"A-Apa yang harus kami lakukan untuk mengembalikan mereka seperti semula, kakek?" Tanya Sakura sembari melirik sahabat terbaiknya yang seolah kehilangan akal sehatnya, Ino tertawa lebar yang bahkan Sakura takut tawa Ino itu dapat merobek bibirnya. Mata Ino nampak ketakutan dan air matanya berlinangan.

"Ino Sadar!" Teriak Sakura kesal, ingin menangis rasanya melihat Ino seperti ini

"Ambil beberapa ranting kayu dari pantai tempat dimana mereka melihat Kune-kune itu"

"J-Jadi ini s-semua karena Ku-Kune-Kune, O-Ojii-San?"

"Benar, cepat ambil atau mereka takkan bisa kembali seperti semula. Waktu kalian tak banyak dan jangan lihat apapun yang berwarna putih di sekitar kalian!"

"H-Ha'i! Wakarimashita!"

Mereka pun segera bergegas kembali ke pantai tersebut, tampak pula banyak sesuatu berwarna putih yang bergerak maju mundur. Mereka semua mengalihkan pandangan dari makhluk2 itu, berfokus pada ranting yang mereka ambil dari pohon sekitar pantai.

"Ayo cepat kembali!" Ajak Sai

"U-Um!" Hinata menganggukkan kepalanya keras

.

Kakek Lee segera mengambil ranting yang dibawa mereka lalu membacakan berbagai macam mantra. Setelahnya Kakek memukul-mukulkan ranting itu ketubuh Ino dan Lee.

Tak lama, Ino dan Lee berangsur pulih. Mereka tak lagi tertawa ataupun bergoyang-goyang, ingatan tentang makhluk putih itupun hanya samar2 tergambarkan. Semuanya bernafas lega, Sakura segera memeluk Ino dan menangis sekuatnya. Sudah daritadi dia menahan tangisan dan akhirnya pecah sudah.

"Aku takkan lagi mau melihat makhluk itu! Meski aku tak ingat, tapi rasanya sangat menyeramkan" Ino membalas pelukan Sakura

Naruto CS With Some Urban LegendsWhere stories live. Discover now