Khawatir

56 4 0
                                    

Pagi ini cuaca terlihat cerah terbukti, awan langit bergumpalan penuh layaknya seperti kapas. Clara merapihkan rambutnya di depan kaca dengan sengaja menggerai rambutnya dan memberi jepit birunya itu. Setelah itu, clara turun kebawah menuruni anak tangga dan untuk hari ini clara berangkat sekolah  sarapan terlebih dahulu bersama abang dan ibunya.

"Ojek kamu kemana?Kok belum datang" ucap Oliv

"Ngga tau mah.Mungkin kesiangan, clara dianter abang aja deh. Woy bang sono gc siap siap" ucap Clara

"Bentar lagi perut belum kenyang" ucap abangnya sambil memakan sandwich nya itu.

"Ish abang gc" ucap kesal clara

"Bawel.Iyaiya" ucap Abangnya sambil berjalan menyiapkan mobilnya itu

Kini abangnya menyalakan mobilnya.

"Woy de gc"tereak Abangnya

"Iya bang bentar" tereak Clara

"Mah, clara berangkat ya mah" ucap Clara sambil berjalan

***
Clara melewati lantai koridor sekolahnya. Matanya tak lepas mencari sosok farel namun, sampai sekarangpun sosok farel tidak datang di hadapan clara. Sesampainya di kelas,clara duduk dan menempelkan kepalanya di meja wajahnya lesu saat mengetahui bahwa dia tidak menemukan sosok yang dicarinya itu.
"Kenapa lo lesu amat" tanya Maudy

"Farel kemana ya" ucap Clara

"Yeh mana gue tau nanya ama gue. Bukanya lo berangkat bareng dia?" tanya Maudy

"Gue dianter abang gue. Gue nunggu dia ga jemput jemput yaudah deh daripada terlambat" ucap Clara

"Dia ga ngabarin lo gitu?" tanya Maudy

"Boro boro.Kemaren gue pergi sama dia, terus abis pulang darisitu dia masa ga ngabarin gue. Masa gue terus sih yang harus cari keberadaan dia, perduliin dia, ngabarin duluan.Kan gue juga cape" ucap lesu Clara

"Udah udah nanti coba tanya aja ama si duo somplak gafa en vino" jawab Maudy

"Eh adzra mana?" tanya Clara

"Sarapan tuh ama gafa berdua di kantin" ucap Maudy

"Lo ga ajak rendra?" Tanya Clara

"aaa.. Apaansih lo,udah ah mau ketoilet" ucap Maudy yang tiba tiba pergi.

Hfftt farel kemana si. Gakaya biasanya batin Clara

Tenggg

Bel sekolah berbunyi pertanda jam pelajaran akan dimulai. Sebenarnya,hati clara gelisah namun, clara mencoba untuk tetap tenang.Hari ini pelajaran Seni Budaya pelajaran yang tak meng- asikan bagi seluruh murid di kelas clara yang hanya menggambar sesuatu yang tak penting, menghafal not mayor, minor yang bikin pusing tujuh keliling dan untuk hari ini Bu Riska sekaligus guru seni budaya mengatakan akan mengadakan ulangan harian mendadak. Duarrr para siswa dan siswi tak terima akan perlakuan bu riska itu yang kerjanya hanya mengasih tugas tanpa memberi penjelasan dan tibatiba mengatakan hari ini ulangan dadakan seperti tahu bulat. Setelah mendengar kata ulangan mendadak para murid saling sibuk.Ada yang menaruh buku seni budaya di kolong mejanya itu,ada yang mencatat catatan seni budaya itu ditangan, ada yang berkerja sama dengan memakai surat suratan mereka sibuk masing masing memikirkan ulangan dadakan dan nilai ulanganya itu. Hanya clara yang diam,menempelkan kepalanya di meja, menurutnya hari ini tak asik,mood nya buruk.

"Clara" panggil bu Riska

"Clara! Kamu kenapa diam saja" panggilnya lagi

"Eeh eh iya bu" sontak kaget clara berucap sambil menaikan kepalanya dan mencoba duduk tenang

Si dingin andalanku. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang