Diary

90 7 1
                                    

08.45

Clara masih memejamkan matanya meski, alarm berkali kali berbunyi didekat telinganya. Ia sengaja bangun siang untuk memuaskan hari liburnya itu. Sebenarnya, kawan kawanya mengajaknya untuk joging tapi, bagaimana bisa clara terima? Tujuan dia libur hanya untuk bangun siang.

Tok! Tok!  Tok!  Tokkkkk!

"Deee woy bangun, keboooo banget buseh" teriak abangnya setelah membuka pintu kamar milik Clara

"Claraaa anak orang bangun taeeeee" teriak abangnya lagi.

Pptff,- tetap saja Clara tak merespon omongan kakanya itu-,-

"Clara demi apapun! Bangun, rumah kita kebakaran woy" ucap Abangnya

"....."

"Weh clara bangun, lo udah di jemput sama farel noh" teriak Abangnya lagi

Clara membangunkan tubuhnya sontak kaget mendengar nama farel.

"Kenapa bang,ada apaan emang dia?" tanya Clara

"Ckckck,mandi sono gc abis itu turun kebawah" ucap Abangnya lalu pergi dari kamar Clara

Clara meninggalkan tubuhnya dari kasur. Dan berlari ke arah kamar mandi, dua puluh menit mandi lalu, berdandan selama lima belas menit kemudian, ia turun kebawah.Ia mencari keberadaan farel? Benarkah farel datang? Kemana dia?

"Bang katanya ada farel, mana?" tanya Clara

"Gaada, gue boongin abis lo ga bangun bangun hehe" ucap Abangnya itu

"Bangke! Abang laknat! Gue doain jomblo terus! Damat gue marah!" ucap Clara lalu meninggalkan abangnya dan pergi ke arah tangga

Kamar Clara

Ia duduk di depan cermin. Entah apa yang dia lakukan clara? Bete?Iya kali bete, gabut? Buset jelaslah,Gamood?Alah palingan kangen farel.

"Gue mau ngapain coba ke kamar, segala mau ngambek ngambekan lagi ama abang gue" ucap Clara

Sudah lima belas menit ia duduk di depan cermin,kemudian ia beranjak dan berjalan ke arah laci yang isinya kumpulan buku novel. Ya, clara memang sangat suka membaca novel, mengumpulkan buku novel dan mengoleksinya di dalam kamar. Namun, mata itu tertuju pada sebuah benda yang mungkin sudah lama clara tak pakai. Ya, buku diarynya itu. Ia ambil buku tersebut, tertera di sampul bukunya dengan tulisan "Milik clara:)" ia buka selembar demi lembar. Ia tersenyum melihat poto lengkap keluarganya itu dan tertulis

"Jarang kumpul kayak begini loh. Biasanya ayah suka absen di foto itu, jelas ayah sibuk ama pekerjaanya. Tapi, clara tau ayah ngelakuin buat keluarga kitakan yah. Clara sayang ayah,cinta mamah, suka abang. Muachh"

"Ini gue nulis pas kelas delapan smp anjir" ucap Clara sambil tersenyum

Ia buka lagi lembar demi lembar buku miliknya itu. Terdapat kalimat lucu di kertasnya itu.

"Hy aku clara. Hari ini aku bahagia. Iya? Bahagia jelas. Hari ini pertama kali rambut aku potong pendek. Hihihi lucu ya, awalnya aku gasuka tapi, teman teman bilang aku terlihat cantik. Aku suka bahagia. Aku ini penjejak, penemu dan si imajinasi kebahagiaan. No, ga ada kata nangis di hidup aku."

Clara tersenyum dan meneteskan air matanya.

"Tapi, sekarang lo udah ngajak tangisan lo sebagai sahabat lo clara" ucap Clara

Ia beranjak ke arah bangku dan sebuah meja belajar. Ia ambil pulpen hitam miliknya. Ia buka buku diarynya itu. Dan ia curahkan semuanya.

Dear diary.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Si dingin andalanku. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang