2. Her

4.6K 571 155
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

2. Her

Bae Suzy langsung menelepon Jung Soyeon tepat setelah kepulangan Bae Jin Ye, dia memastikan jadwal temu pasiennya terlebih dahulu sebelum meraih ponsel lalu menelepon teman dekatnya tersebut. Mereka berada di sekolah dasar dan sekolah menegah pertama bersama, walaupun berbeda sekolah setelah itu mereka masih tetap sangat dekat sampai sekarang.

"Apakah Jin Ye meminjam uang lagi darimu?" Suzy mengerucutkan bibirnya ketika Soyeon bertanya demikian padanya lewat sambungan telepon, "eonni bilang kalau dia sangat butuh kali ini untuk mengisi stok tokonya." Jelas Suzy singkat, dengan lembut.

"Dia juga berkata demikian padamu awal bulan lalu Suzy."

"Jin Ye eonni akan membayarnya."

"Dan dia juga berkata begitu padamu setiap kali meminjam uang, tapi apakah dia pernah benar-benar membayar?" Suzy terdiam, tidak dapat membalas kalimat yang baru saja Soyeon lontarkan padanya. "Bagaimana pun dia adalah kakakku." Terdengar helaan napas dari seberang telepon, Soyeon adalah orang yang melakukannya.

"Kau selalu saja begitu."

Suzy tertawa kecil mendengar kalimat Soyeon tersebut, "jadi bolehkah aku memakai uangmu terlebih dahulu sampai gajiku masuk? Eonni benar-benar membutuhkannya." wanita itu memelas, mengedip-ngedipkan matanya seakan wanita yang berbicara dengannya lewat telepon tersebut akan tahu dengan apa yang baru saja dia lakukan.

"Suzy― apakah Jin Ye mengancammu lagi?"

"Soyeon-ah, eonni tidak mengancamku." Suara Suzy terdengar putus asa, pertanda bahwa dia tidak ingin membahas masalah ini lebih panjang lagi dan Soyeon mengerti dengan sangat akan hal itu, karenanya dia berucap, "berapa banyak lagi kali ini yang dia butuhkan?" sama putus asanya dengan Suzy, bukan karena dia tidak suka membantu Suzy. Tapi karena alasan Suzy memakai uangnya adalah karena Bae Jin Ye, Soyeon tidak menyukai wanita itu.

Suzy memiliki gaji yang cukup besar di rumah sakit sebagai dokter ortopedi, tapi uangnya tidak akan jauh-jauh habis― selalu akan berakhir di tangan Bae Jin Ye. Wanita itu suka meminjam uang Suzy dengan alasan ini dan juga alasan itu, dan wanita itu tidak pernah membayar Suzy balik dengan alasan bahwa Suzy tidak pernah menagih apapun pada dirinya. Tentu saja Suzy tidak akan menagih karena wanita itu terlalu baik. Selalu berkata bahwa Jin Ye adalah kakaknya, jadi dia tidak akan sanggup menuntut apapun sekalipun masalah hutang.

Baru awal bulan Bae Jin Ye meminjam uang dari Suzy, sekarang di akhir bulan dia kembali datang dan mengatakan alasan yang sama. Membutuhkan pinjaman dari Suzy untuk kepentingan tokonya yang berada di Myeongdong. Suzy yang telah memberinya uang awal bulan, tentu saja tidak memiliki banyak uang lagi untuk ia berikan pada akhir bulan. Alhasil wanita itu meminjam uang dari teman dekatnya ―Jung Soyeon― sampai gajinya untuk bulan depan masuk.

"Lain kali belajarlah untuk menolak permintaannya Suzy," Soyeon berkata demikian tepat setelah Suzy menyebutkan jumlah uang yang ia butuhkan untuk memberikannya pada Jin Ye, "kalau dia mengancam, kau harus membalasnya. Dia tidak bisa semena-mena padamu hanya karena kau itu―"

"Soyeon-ah." Suzy memotong dengan suara lemah, membuat Soyeon menghentikan kalimat panjangnya tadi, "terima kasih karena selalu membantuku, akan ku lunasi langsung setelah gajiku masuk. Aku janji." Helaan napas dari Soyeon kembali terdengar.

HER [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang