14. Her

4.4K 575 145
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

14. Her

Dengan mobil Myungsoo, mereka mengantar Jiyeon dan juga Daamin terlebih dahulu. Setelahnya Suzy tertidur karena kelelahan, karena sehabis mendaki dia juga berbicara banyak hal dengan Jiyeon. Daamin yang selalu ingin duduk di pangkuannya juga membuat dia kadang harus mendengarkan cerita pria kecil itu dengan segala hal yang menarik baginya. Suzy sesungguhnya sangat senang bisa menghabiskan hari libur seperti ini, pertama kali baginya merasa bahwa hari libur itu terasa begitu panjang. Biasanya dia hanya melewatkan hari libur dengan merawat diri di rumah lalu tidur sepanjang hari.

"Suzy, hei." Myungsoo tak ingin membangunkan Suzy yang tertidur di samping kursi pengemudi sebenarnya, tapi posisi tidur seperti itu hanya akan membuat pinggang sang wanita sakit, jadi mau tidak mau dia harus membangunkan Suzy dan menyuruh wanita itu berpindah tidur di tempat lain.

"Suzy." Pria itu kembali memanggil, sudah menanggalkan sabuk pengaman di tubuh mereka berdua. "Bangun, jangan tidur di sini." Ucapnya lagi, menyentuh pipi Suzy dan mengelusnya pelan. Suzy mengeliat, sedikit demi sedikit membukakan matanya dan mendapati wajah Myungsoo di depan wajahnya.

"Hem― maaf, aku tertidur." Ucap wanita itu, mengeliat kecil dengan mata yang sesekali dia tutup dan buka. Wanita itu masih mengantuk.

"Ayo turun, kita sudah sampai." Ucap Myungsoo, memundurkan tubuh yang awalnya tadi condong ke samping demi membangunkan Suzy.

"Oh, ini bukan rumahku." Ucap Suzy tersadar, menatap Myungsoo heran yang hanya dibalas oleh sang pria dengan kuluman senyuman. "Kau bisa tidur siang di apartemenku, nanti sore aku antar pulang. Ayo." Pria itu langsung keluar dari mobil tanpa repot-repot mendengarkan tanggapan dari Suzy.

"Aku belum bilang mau loh." Walaupun berkata demikian, Suzy tetap turun dari mobil setelah Myungsoo membukakan pintu untuk dirinya. Menerima uluran tangan pria itu lalu berjalan menuju pintu masuk yang akan membawa mereka ke gedung apartemen Myungsoo.

"Kan mumpung hari libur juga. Saat di hari kerja kita biasanya hanya bertemu singkat." Myungsoo berucap demikian tanpa menatap Suzy, menolak pintu kaca itu kemudian menuntun Suzy semakin masuk ke dalam guna menuju lift. Setidaknya hari libur harus dimanfaatkan dengan lebih baik, karena saat hari kerja sangat sulit menemui Suzy di rumah sakit.

***

"Aku sangat mengantuk," saat menunggu lift terbuka, Suzy memeluk Myungsoo. Melingkarkan tangannya di leher sang pria dan membenamkan wajah di sana. "Kau lelah?" pria itu bertanya singkat, membalas pelukan Suzy dengan mata yang menatap pintu lift.

"Hem, lelah sekali." Adu Suzy lemah, merasakan pergerakan tangan pria itu mengambil ponsel di kantong belakang celana pendeknya. Dia memang sengaja meninggalkan eco bag bawaannya tadi di dalam mobil Myungsoo, hanya mengambil ponsel takut ada panggilan penting.

Suzy membiarkan itu, saat Myungsoo memindahkan ponselnya ke saku celana sang pria. Kemudian wanita itu merasakan tangan Myungsoo berada di bawah bokongnya lalu mengangkat dengan mudah, Suzy refleks melingkarkan kedua kaki di tubuh Myungsoo lalu menyamankan posisi dalam gendongan pria itu. "Kau hangat sekali." Myungsoo memasuki lift dengan Suzy yang berada di gendongannya, wanita itu meracau dengan suara yang terdengar lelah. Dapat ditebak kalau dia benar-benar mengantuk sekarang.

"Dan kau harum sekali," Myungsoo menempatkan hidungnya di tulang selangka Suzy, menghirup aroma tubuh wanita itu dengan mata yang melihat ke arah angka berwarna merah yang terus bergerak di depannya. Memastikan pintu lift itu akan terbuka di lantai yang benar.

HER [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang