12. Her

4.3K 604 151
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

12. Her

Pasta buatan Myungsoo enak, walaupun Suzy sebelumnya tidak terlalu suka pasta. Dia pernah beberapa kali mencobanya karena Min Ho menyukai makanan itu, tapi Suzy tidak berfikir bahwa pasta lebih enak dari steak. Myungsoo membuatkan dirinya pasta carbonara, sausnya yang creamy dan berwarna keputihan itu benar-benar terasa pas di lidah.

"Aku hanya bisa, tidak jago." Pria itu berucap demikian setelah mereka selesai dengan piring pasta masing-masing, Suzy membantu Myungsoo mencuci piring yang hanya terdapat dua piring, dua gelas dan alat masak yang tidak terlalu banyak. Berkata bahwa sepertinya Kim Myungsoo cukup jago masak.

Suzy sebenarnya tidak terlalu bisa memasak, sejak kecil kebutuhan di rumah selalu di lakukan oleh penggurus rumah. Yang dia lakukan hanyalah belajar dan belajar agar bisa memuaskan harapan ayah dan ibu angkatnya, mulai dari sekolah, bimbel dan lain sebagainya. Hanya dia yang tahan dengan semua itu, sedangkan Ji Han dan Jin ye sering melarikan diri dengan cara membolos kelas.

"Karena terbiasa hidup sendiri, aku harus pandai-pandai melakukannya untuk kebutuhan. Tapi masakanku memang terkenal cukup enak, apa aku menjadi koki saja ya?" Suzy tertawa kecil, bukan hanya karena kalimat pria itu melainkan karena ekspresi wajahnya yang tampak begitu percaya diri. Menyentuh kerah kemejanya sendiri seakan dia benar-benar berfikir serius untuk menjadi seorang koki.

"Memangnya kau rela melepaskan jabatanmu di tempat kerja?" Keduanya sama-sama berjalan menuju ruang tengah, memilih untuk duduk santai terlebih dahulu sebelum akhirnya Myungsoo mengantar Suzy pulang ke rumah. Jarum jam bahkan belum menunjukkan angka delapan.

"Kalau dipikir-pikir lagi―" Myungsoo memasang wajah berfikir sembari duduk di sofa, "itu tampaknya sulit, aku harus membayar tunjangan anak." Jujurnya, tersenyum menatap Suzy.

"Walaupun menjadi salah satu direktur, gajiku setelah dibagi-bagi hanya tinggal beberapa untuk kehidupan sehari-hari." Suzy mengangguk tanda mengerti, walaupun sebenarnya dia tak sepenuhnya penasaran akan hal itu. Tapi sepertinya Myungsoo ingin lebih terbuka pada dirinya dalam banyak hal, jadi itu tidak masalah untuk dirinya.

"Milikmu?" Suzy bertanya demikian dengan mata yang menatap sekeliling. Apartemen Myungsoo tidak terlalu besar, memiliki satu buah kamar, dapur yang lumayan menonjol serta ruang tengah yang tidak terlalu besar. Sebenarnya ini tampak seperti tempat tinggal impian Suzy, dia lebih suka rumah yang tidak terlalu besar agar tidak terlalu merasa kesepian.

"Hem, aku membelinya beberapa tahun yang lalu setelah mengambil pinjaman bank." Bukan seperti dirinya yang biasa, Myungsoo benar-benar membuka rahasia. Biasanya para wanita selalu menatapnya penuh kagum seakan dia adalah direktur yang kaya raya, akan tetapi dibalik pandangan serta pendapat pribadi orang-orang tersebut, Myungsoo hanya bisa menyimpan sedikit dari uang gajinya.

Dia harus membayar tunjangan anak pasca percerian, pinjaman bank untuk rumah yang di tempati Jiyeon dan Daamin serta apartemennya sendiri. Kalau saja Myungsoo menjadi seperti Seungri yang punya usaha sampingan selain bekerja di perusahaan, mungkin dia akan bisa lebih bernafas lega. Akan tetapi memang dari awal Myungsoo tidak terlalu tertekan dengan masalah keuangannya sendiri karena dia tidak berencana menikah lagi setelah perceraiannya dengan Jiyeon beberapa tahun yang lalu. Tapi rencana hanya tinggal rencana setelah dia bertemu dengan Suzy. Sekarang dia berubah pikiran. Dia ingin menikahi wanita itu― hidup bersama dengannya.

HER [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang