4. Her

4K 540 88
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

4. Her

Myungsoo melihat Suzy saat dia berbelok di persimpangan itu, menajamkan pandangannya untuk memastikan bahwa dia tidak salah mengenali orang. Dan benar saja― wanita itu adalah Suzy, tanpa mantel dokternya tapi tetap dengan pakaian yang sopan. Celana kain panjang serta kemeja berwarna tidak terlalu mencolok yang ia masukkan ke dalam balik ban pinggang celana. Wanita itu berdiri dipinggiran jalan dengan tas tangan yang ia silangkan di bahu, melihat kiri dan kanan sesekali― sepertinya dia sedang menunggu taksi.

"Butuh tumpangan, dokter?" Myungsoo bertanya demikian tepat ketika jendela mobilnya ia turunkan, menatap Suzy jenaka dengan mesin mobil yang masih menyala. Wanita yang tidak menyangka akan bertemu seseorang yang mengenalinya seperti ini sedikit terkejut, tidak dapat menuntup mulutnya segera karena benar-benar kaget dengan kemunculan Myungsoo yang tiba-tiba. Kebetulan yang entah kenapa membuat Suzy canggung; dia teringat akan kejadian terakhir kali mereka bertemu. Perkataan Kim Daamin dan senyuman Kim Myungsoo saat itu membuat Suzy benar-benar heran.

"Oh, ayahnya Daamin." Suzy dapat dengan segera mengendalikan ekspresi wajahnya, "tidak, silakan duluan saja." Ucapnya sopan, berharap dalam hati kalau penolakannya ini tidak menyinggung perasaan sang pria.

"Masuk saja, kebetulan saya juga mau ke rumah sakit." Suzy mengernyitkan kening, dia masih ingat dengan sangat kalau sekarang bukan waktunya pemeriksaan ulang Kim Daamin. Masih ada beberapa hari tersisa.

"Tapikan―"

"Masuklah dulu," Myungsoo menyela cepat, membuat Suzy tidak dapat melanjutkan kalimatnya tadi. Malah terpaksa memutari bagian depan mobil dan memilih untuk memasuki kendaraan pribadi Myungsoo tersebut dengan cepat-cepat karena sang pria terus membunyikan klaskson. Menarik perhatian pejalan kaki dan juga pengendara lain, cara yang cukup memalukan untuk memberikan kenalan tumpangan memang.

Setelah Suzy selesai dengan sabuk pengaman, barulah Myungsoo melajukan mobil. Menjalankan benda itu dengan santai tanpa mengatakan apapun. Suzy yang duduk di kursi penumpang pun tidak berniat untuk membuka suara, membiarkan keheningan merajalela di antara mereka berdua. Akan tetapi, itu tidak berlangsung lama, karena Suzy langsung berucap beberapa menit kemudian setelah melihat sebuah foto yang ada di bagian dashboard mobil, "apakah ini ibu Daamin?" menunjuk ke arah foto seorang wanita yang sangat cantik.

Ada sebuah frame foto bergoyang di dashboard mobil tersebut, menampilkan wajah Myungsoo dengan seorang wanita, keduanya sama-sama tersenyum menghadap kamera. Tampaknya itu adalah selfie yang diambil dari ponsel. Dan Suzy bisa dengan mudah menebak kalau wanita itu adalah ibunya Daamin, keduanya punya kemiripan yang tak biasa.

Myungsoo tak menjawab dengan kata, hanya tersenyum simpul sembari terus fokus pada jalanan. Suzy yang menangkap senyuman kecil itu menyimpulkan bahwa jawaban atas pertanyaannya tadi adalah iya― benar bahwa wanita yang ada difoto bersama dengan Myungsoo itu adalah ibunya Kim Daamin. Pasien Suzy yang patah pergelangan tangannya karena terlalu bersemangat saat bermain sendiri beberapa waktu yang lalu.

"Orang bilang bahwa kalau wajah mirip, berarti jodoh. Sepertinya memang iya, kau dan ibunya Daamin terlihat mirip di sini." Suzy masih menatap frame itu, mengakui benar bahwa Myungsoo dan wanita itu sekilas tampak mirip. Ternyata apa yang dikatakan oleh orang-orang sejauh ini adalah benar, jika sudah jodoh dan menikah, wajah keduanya mungkin akan tampak mirip. Suzy sebelumnya tak percaya.

HER [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang