9. Her

4.3K 653 185
                                    

--------------------------------------------------

Sorry for typos and happy reading.

--------------------------------------------------

9. Her

Suzy tahu bagaimana penampilannya sekarang walaupun tanpa cermin, wajahnya sudah pasti sembab dan make upnya berantakan. Karenanya dia menahan wajah tetap berada di dada pria itu walaupun tangisnya sudah mereda, jujur saja dia sudah merasa sedikit lebih baik dengan menangis. Untunglah Myungsoo tidak bertanya detailnya, tentang apa yang dia bicarakan dengan Min Ho. Mengingat pria itu benar-benar membuat hati Suzy sakit.

"Aku tahu bahwa tidak seharusnya aku mengatakan ini, tapi maukah kau pergi denganku menikmati angin malam? Aku tahu bahwa angin malam tidak terlalu bagus untuk kesehatan, tapi―" Myungsoo tak dapat melanjutkan kalimatnya lagi karena Suzy dengan cepat menganggukkan kepala dalam pelukannya, pria itu terkekeh pelan lalu berucap, "sungguh?" dan Suzy kembali mengangguk, masih belum memperlihatkan wajahnya pada Myungsoo.

"Kau ingin aku membawamu ke mana?" Myungsoo sengaja bertanya, supaya wanita itu menjawab dan menatap matanya. Ingin tahu apakah wanita itu terlihat sama kacaunya seperti tadi saat awal mula mereka bertemu, Myungsoo bukanlah tipe orang yang peka dengan kesedihan orang lain. Dia tidak bisa menebak dengan jelas apa yang disembunyikan oleh mereka, akan tetapi Suzy berbeda― seakan wanita itu adalah buku yang terbuka, Myungsoo bisa memahaminya dengan cepat. Seperti takdir yang begitu menarik.

Suzy mengangkat kepalanya seperti yang diharapkan oleh Myungsoo, menatap sang pria dengan mengabaikan betapa kumuhnya wajah yang sekarang dia perlihatkan pada pria itu, "aku mau ke sungai Han." Jawabnya, seketika ingin pergi ke tempat itu. Kalau dipikir lagi, sudah lama Suzy tak pergi ke sana. Terakhir kali dia pergi ke sungai Han adalah saat dia kuliah, bersama dengan beberapa orang teman. Setelahnya dia tak pernah lagi ke sana lagi, karena kesibukan kerja dan alasan lainnya.

"Aku akan membawamu," Myungsoo melepaskan pelukan mereka, menunjuk ke arah mobilnya menggunakan tangan kanan seakan meminta Suzy untuk memasuki benda yang terparkir rapi tersebut. Suzy seketika merasa aneh, kenapa dia mudah sekali larut dengan tindakan pria itu saat sebelumnya dia tak pernah leluasa membiarkan pria menyentuhnya. Jangankan mengizinkan mereka menyentuh, memandang para pria saja Suzy jarang. Ada sesuatu yang aneh di antara mereka berdua, seakan mereka berdua adalah kutub magnet tak senama yang saling tarik menarik dan berakhir menempel satu sama lain jika didekatkan.

***

Myungsoo pikir dengan datang ke sungai Han berarti mereka akan menikmati suasana malam kota Seoul dari atas kapal feri atau duduk-duduk santai sambil menikmati kopi, jus, minuman bersoda, atau minuman lainnya di cafe yang menawarkan daya tarik mereka tersendiri di kawasan sungai Han tersebut. Akan tetapi, yang terjadi sedikit berbeda dari apa yang ada di pikirannya. Suzy menarik tangan Myungsoo menuju pinggiran sungai dan mengajaknya duduk di tangga, bukan kursi melainkan tangga batu.

Pria itu tersenyum kecil tanpa dapat Suzy lihat. Myungsoo siap membayari Suzy jika wanita itu ingin naik Hangang River Ferry Cruise ―kapal feri yang berlayar dalam waktu singkat untuk menelusuri Sungai Han― atau bersantai ria dengan minuam serta cemilan di café yang cukup elit. Tapi tampaknya Suzy tidak mengharapkan itu, dia benar-benar ingin ke sungai Han. Menatap hamparan sungai itu dan menikmati pemandangan dari tepiannya― benar-benar tepiannya.

"Kau tak ingin naik kapal feri?" Myungsoo melepaskan jas yang ia kenakan, melampirkannya di atas bahu Suzy takut wanita itu kedinginan. Dress yang wanita itu pakai tampak tipis, walaupun angin malam di bulan Juli ini tidak sedingin seperti bulan-bulan sebelumnya.

HER [READY PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang