028.

2.6K 614 11
                                        

"jeongin."

kupu-kupu seketika memenuhi perut, beterbangan lepas dalam diri sang pemilik nama. jeongin menahan napas kala tangan kurus-pucat milik kekasihnya menangkup kedua sisi wajah.

"y-ya?"

bibirnya melengkung kikuk. panas merambati pipi. ah, pasti warnanya serupa apel ranum. buktinya, tawa kecil dilancarkan oleh oknum hyunjin.

"apa aku perlu izin?"

jeongin menggeleng cepat, barulah sesuatu yang asing menyapa permukaan sensitifnya. awalnya memang hanya kecupan, mirip seperti sapaan ringan, dan malah merambat hingga lidah hyunjin memaksa masuk.

"hyunㅡ" belum sempat menyelesaikan kata-kata, jeongin tidak diberi celah sedikit pun untuk mengelak.

panas. isi kepalanya niscaya berhamburan apabila bom atom ditanamkan di sana. genggaman pada bahu mengerat hingga buku-buku jari memutih. jeongin refleks ikut memiringkan kepala, mencari tempo yang pas.

saliva meluber ke rahang saat hyunjin memisahkan jarak, terengah-engah. jeongin tidak kalah berbeda, merekatkan dahi pada bidang milik sang kekasih.

"ayo pergi ke luar."

mendengar pernyataan tersebut, punggung jeongin menegak. "apa? kau, kan, baru siuman kemarinㅡ"

"ㅡtenang. hanya ke depan saja, kok. aku ingin mencari udara segar."

jeongin melayangkan protes lagi. "ini nyaris puncak musim dingin."

"kalau begitu, ke kantin. aku lapar."

"hyunjin, kau masih tidak boleh makan apapun!"

"tapi, aku lapar." lengan hyunjin bergelayut pada pinggang jeongin. "pengen makan pringles. hehe."

ditutup dengan sentilan keras pada dahi hyunjin.

happy 200 followers for myself♡ and thanks for your support, saya bisa sampai sejauh ini juga berkat kalian. hehe.

sesudah ini, saya akan hiatus dan lebih mengurangi penggunaan ponsel :") pringles diusahakan update seminggu sekali. mohon maaf atas ketidaknyamanannya.

PRINGLES / HYUNJEONG.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang