008.

3.1K 723 30
                                        

"maaf. eomma benar-benar minta maaf. ada kepentingan mendadak, jadi tolong jaga sampai besok, ya?"

jeongin bergeming. dilihatnya sosok ibunya berlari menembus pasien dan perawat yang berlalu-lalang di koridor.

dilihatnya sekilas lewat kaca pintu. neneknya masih terlelap. setidaknya jeongin bisa santai-santai sedikit. ia berbalik dan mengambil langkah, berhenti saat melihat seseorang berdiri menutupi jalannya.

"mau pringles?"

duh. jeongin langsung menggerutu di dalam hati. selalu cowok kentang itu.

"berhenti menggangguku atau kulaporkan ke polisi."

walau disentak seperti itu, lelaki di depannya tidak gentar sedikit punㅡmalah menunjukkan seringai jail.

"kau bahkan tidak tahu namaku, bagaimana bisa melaporkanku?"

diremehkan seperti itu, jeongin mengangkat ponsel pintarnya. bunyi cekrek menyusul sepersekian detik kemudian.

"sip. tinggal kirim ke nomor iniㅡ"

jeongin buru-buru menarik ponselnya ketika si lelaki kentang berusaha merebut benda berharganya tersebut.

"tidak kena. tidak kena~"

jeongin menjulurkan lidah, sedang pemuda di hadapannya merengut tidak sukaㅡmenggapai serta meraih genggaman erat jeongin pada ponselnya. mereka kejar-kejaran di koridor sampai ditegur dan dimarahi oleh salah seorang perawat.

PRINGLES / HYUNJEONG.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang