10. Kenalan

1.3K 122 39
                                    

Ternyata ini gue dibawa kerumah orang tuanya dia. Deg degan dong gue. Baru kenal dia sebagai Doyoung  beberapa bulan, udah di kenalin ke orang tua.

Saat gue masuk kerumah minmalis ini, didalem gue liat bingkai foto yang besar, disana ada papa, mama, kakaknya, dan Doyoung.

Barang - barang dirumah tersusun rapi, interior yang sederhana dipadukan dengan cat putih gading, terkesan sederhana tapi mewah.

Gue sekarang ada diruang tamu, disini cuman ada gue sama Doyoung. Mamanya Doyoung? Ke dapur mau bikin minuman katanya. Kenapa gue nggak bantu? Mamanya ngelarang gue, katanya karna kita baru sampe jadi disuruh istirahat dulu.

"Jadi ini yang kamu ceritain sama eomma? Gadis dari Indonesia?"

Mamanya dateng bawa nampan yang berisi teko teh dan 2 cangkir serta kue beras.

"Oh, iya ma. Ini orangnya. Cantik kan?"

"Iya cantik. Sangat cantik!"

Mamanya Doyoung sekarang udah duduk disebelah gue. Dag dig dug gue, ini camer gue duduk disebelah gue. HAHAHA

Gue senyum aja, nggak bisa berkata kata di depan camer.

"Namanya siapa?"

"Nama saya Syifa"

"Sipa?"

Gue ngangguk. Yaa susah sih mereka nggak bisa menyebutkan dengan benar, tapi nggak papa lah.

"Kamu asli Indonesia?"

"Iya, saya asli Indonesia"

Mamanya nggak kaget liat hijab yang nutupin kepala gue, biasanya nggak dikit yang kaget liat orang berhijab kayak gue ini.

"Kamu muslim ya?"

"Iya. Saya muslim"

"Ohh. Gitu. Ini silahkan dimakan dulu, halal kok"

"Iya tan, terima kasih"

"Doyoung, mama mau bicara sebentar. Bisa?"

"Iya ma. Tunggu disini ya"

"Iya"

----------

"Kenapa ma?"

"Kamu yakin mau serius sama dia?"

"Iya ma, aku serius"

"Kamu udah bilang sama dia, kalo kamu mau nikahin dia?"

"Belom sih ma. Kan aku ngenalin dia dulu sama mama, papa, kakak juga"

"Dia beda agama sama kita nak"

"Iya ma aku tau. Tapi aku akan tetep nikahin dia"

"Kalo dia nggak mau?"

"Kayaknya nggak mungkin ma dia nggak mau"

"Kenapa? Kok kamu yakin dia bakal mau?"

"Keliatan dari matanya ma"

"Kamu yakin bener mau nikahin dia?"

"Iya maa. Aku bener bener yakin"

"Kalo dia nolak kamu karna beda agama gimana?"

"Aku akan cari solusinya ma. Pokoknya aku mau nikahin dia"

"Ya udah kalo itu mau kamu, mama cuma bisa doain yang terbaik untuk kamu"

"Makasih ya ma"

----------

"Nama kamu Sipa?"

Itu papanya Doyoung yang nanya.

"Iya om, saya Syifa"

Dan masih banyak percakapan lainnya.

Sekarang udah beres makan, dan masih tetep aja, gur nggak bileh bantu apa apa dirumah ini. Kayak sekarang.

"Kamu mau ngapain nak?"

"Mau cuci piring tante"

"Udah. Nggak usah, biar tante aja"

"Nggak papa kok tante"

"Nggak usah. Kamu istirahat aja"

"Doyoung.. Doyoung.. nak.."

"Iya ma?"

"Kamu anter Sipa ke kamar tamu ya! Biar dia istirahat disana"

"Iya ma. Yuk!"

Gue ngikutin dia deh akhirnya. Nggak enak gue, nggak bantuin apa apa. Tapi ya mau gimana lagi.

"Ini kamarnya. Tadi aku udah sempet beliin kamu baju ganti, untuk dirumah sama untuk pergi. Jadi tinggal pake aja. Kamar mandinya ada didalem kamar, ada handuk sama alat mandi didalem, udah lengkap. Oke?"

"Oke. Makasih ya. Maaf ngerepotin"

"Nggak papa"

"Gimana rasanya ketemu camer?"

Dia nanya gitu pas gue udah buka pintu. Tinggal masuk aja gue tuh.

"Maksud kamu, kamu ngenalin aku ke orang tua kamu gitu?"

"Iya. Dan mereka suka sama kamu kayaknya"

"Apaan sih, kamu kayak mau ngelamar aku aja"

"Emang iya. Kalo kamu mau, aku bakal langsung dateng ke Indo untuk lamar kamu"

"Kamu apaan sih. Kamu belom tidur, udah ngigo aja"

"Aku serius.. aku serius mau lamar kamu"

"Udah deh, kayaknya kamu ngantuk deh, makanya ngelantur gitu. Udah sana tidur"

"Hehe. Iya iya. Ini kamar aku"

Dia berdiri di depan pintu sebrang kamar yang mau gue tempatin.

"Kalo kamu butuh sesuatu, ketuk aja. Oke?"

"Iya, aku masuk ya. Bayy"

"Iya. Bay"

Gue duduk diatas ranjang kamar. Gue mikir terus omongannya Doyoung. Ini nyata nggak sih? Dia mau lamar gue? Dia selama ini suka sama gue? Beneran?

Terus gue harus gimana? Kita beda agama. Gue nggak mungkin pindah ke agama dia, jalan satu satunya kalo dia emang serius sama omongannya, dia harus oindah je agama gue.

Tapi apa orang tua nya setuju dia pindah agama? Terus apa orang tua gue setuju sama dia yang nggak seagama sama gue? Duh.. gue bingung banget jadinya.

Ya udah lah ya. Gue beres - beres, mandi ganti baju, dan langsung tidur.


☆☆☆

Hai readersss👐👐

Update lagi akuuu

Kali ini sedikit lebih panjang ya..

Seneng deh ada yang komen. Komen dongg, kalian pengennya ini gimana cerita next nya.

Aku sih pengennya pengen bikin sequel nanti.

Jangan lupa di vote ya.

Terima kasih sudah baca👐👐

Fangirl [ Kim Doyoung ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang