16. Sakit Hati

991 84 9
                                    

"Heuuu... bangun... udah pagi"

"Yaelah eon, masih jam 5"

"Kalian nggak mau shalat subuh?"

"Nanti aja cip, sebentar lagi"

"Serah lo zah"

"Kenapa cip? Nggak mau bangun?"

"Iya Rin. Nggak mau bangun"

"Terus lo mau kemana?"

"Mau jogging. Sekalian belanja sayur"

"Ikut dong"

"Ayok"

"Eh. Cip tunggu, mau ikut"

"Yok Zah"

----------

Ting.. tong..

Ting.. tong..

"Put, bukain pintu gih"

"Oke"

"Pril.. sini deh"

"Apaan sih lo"

"Itu. Liat di interkom"

"WHAT? DOYOUNG?"

"Iya.. gimana dong? Eonni nggak ada"

"Ya udah, kita suruh dia tunggu aja"

Cklek

"Eh ada kak Doyoung ternyata"

"Hai oppa.."

"Hai. Sipa ada?"

"Lagi keluar sih. Lagi belanja"

"Oh.. gitu"

"Masuk aja dulu hyung"

Cklek

"Eh. Kakak ada disini?"

"Iya. Kamu lama banget sih"

"Kan aku tadi jogging. Sekalian belanja. Kenapa kesini pagi pagi"

"Aku mau ajak kamu sarapan diluar"

"Ya udah nih bawak makan sama minumnya"

"Untuk?"

"Katanya mau makan diluar"

"Kamu ini... ayok"

"Eh eh, tunggu dulu bentar"

"Kenapa?"

"Put, tolong masukin sayurannya ke kulkas, oke? Terus itu yang dipegang Izah sarapan untuk kalian, jatah gue simpen aja di kulkas, oke?"

"Oke eonni!"

----------

Nggak tau kenapa Doyoung pagi pagi udah ke apart gue. Katanya sih, dia mau ajak gue sarapan diluar. Tapi gue yakin, ada yang mau dia omongin. Secara, di apart ada temen temen gue.

"Kamu mau apa?"

"Samain aja kak"

Entah sejak kapan, panggilan kita berubah jadi 'adik-kakak'

"Dek, ada yang mau aku omongin"

Gue diem dulu. Gue takut, takut dia ngebahas perasaannya ke gue.

Bukan apa apa, tapi gue ngerasa hati gue sakit denger dia mau serius sama gue.

Ya gimana nggak ngerasa sakit nih hati, kita itu beda. Sekali lagi gue inget, kita beda.

Beda agama.

Dan terulang lagi, pemikiran gue tentang pandangan keluarga gue ke Doyoung nanti.

Gue diem, dan gue kayak yang mau nangis gitu. Tapi gue tahan, biar nggak nangis beneran.

"Kenapa?"

Akhirnya gue tanya gitu.

"Kamu lagi suka sama cowok nggak?"

"Kenapa?"

"Jawab aja.."

"Suka dalam artian?"

"Suka.. ya.. cinta gitu?"

Gue diem lagi. Gue suka sama dia, tapi makin lama gue deket sama dia gue jadi cinta sama dia.

Nggak tau kenapa, saat gue deket sama dia gue bukan mandang dia sebagai seorang idol. Tapi seorang laki laki biasa.

Mungkin dari cara pandang gue yang tentang dia sebagai seorang laki laki biasa. Gue jadi cinta sama dia.

Gue suka sikapnya, gue suka cara ngomongnya, gue suka sifatnya, gue suka semuanya yang ada di dia.

Kadang gue mikir, kenapa gue suka sama orang yang beda gini. Ribet banget deh hidup gue.

"Iya. Kenapa kak?"

"Ganteng nggak?"

"Banget"

"Kamu suka apanya?"

"Semuanya"

"Semuanya?"

"Semuanya. Sifatnya, sikapnya, suaranya, tingkah laku konyol nya, semuanya"

"Kamu cinta banget sama orang itu?"

"Iya"

"Siapa?"

"Kakak nanti tau sendiri"

Gue nggak mau lanjutin pembahasan ini. Gue mau nangis aja, gue mau nangis pake jerit jerit. Sesek banget. Hati gue berasa sakit banget dia nanya begituan.

Gue harus gimana ini..

Gue mau maju, tapi nanti keluarga gue yang ada di depan. Gimana gue hadepinnya.

Gue mau mundur, tapi gue udah melangkah sejauh ini. Perasaan gue udah nggak bisa dirubah lagi.

Gue bingung banget mau gimana sekarang.

☆☆☆

Haiii

Sedih deh gue.

Gue yang nulis aja sendiri.

Jangan lupa vote yaaa

Komen lagi boleh kokk

Terima kasih sudah baca👐👐

Fangirl [ Kim Doyoung ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang