PART 7 🎬

779 47 35
                                    

Happy Reading

Vote coment yah biar ngetiknya makin semangat, luvluv😍

Aku sengaja hari ini update dua part, karna aku mau minta maaf, udah lama banget aku ga update. Mangkanya aku kasih dua part sekaligus.

Bacaa yah!!

- Bellvana -

"sebenarnya gue gak ada maksud ngomong kayak tadi."

"itu diluar kendali gue."

"gue minta maaf, gue tau gue udah kasar sama lo."

Ia menopang dagu itu, "jangan nunduk, perempuan gak boleh nunduk."

Ara menggigit bibir bawahnya, "gue yang salah. Harusnya gue gak ngasih huku--"

"ssttt!!" Alif meletakkan jari telunjukknya dibibir mungil Ara.

"lo ga salah, Ra. Gue tau kok bukan lo yang buat isi amplop itu."

"sekali lagi maafin gue."

Ara memeluk erat cowok dihadapannya dengan senyum yang terukir amat indah. Tapi aneh, mengapa Alif tidak membalas pelukan dari Ara?.

Oh Tuhan! Sepasang manik mata hitam pekat menatapnya dari jarak yang terbilang cukup dekat. Ia meremas jari-jari tangannya dengan tatapan sendu yang nampak dari raut wajahnya.

Perna sakit, tapi tak perna sesakit ini!

Tak ingin jika sampai pasangan itu melihatnya disana, ia memilih agar cepat-cepat beranjak dari tempat itu.

Brugh...!!

"Aw...!!!" ringis Bellva memegangi jidatnya.

"ih kenapa tiang ini ada disini sih?" kesalnya sambil menendang tiang yang tadi ditabrak. Bukannya meredahkan rasa sakit di jidatnya, melainkan membuat gadis bodoh itu meloncat kesakitan sambil menunduk memegangi ujung sepatunya.

"ahh..!! Kaki gue!" teriak Bellva.

"ngapain lo disini?"

Bellva terkejut, matanya melebar menatap ubin sekolah yang warnanya sudah tidak putih lagi. Perlahan ia mengangkat wajahnya dan rasanya tidak sanggup untuk menatap si pemilik suara seram itu.

"ngapain lo disini?" ulangnya lagi yang seketika membuat rasa sakit dikaki Bellva menghilang tanpa jejak sakin takutnya.

"eh i-i-i-itu, a-anu, g-gu-gue?"

"iya lo siapa lagi?" decaknya yang membuat Bellva meringis pelan.

Kali ini ia benar-benar merutuki nasibnya. Harusnya tadi Bellva tidak membuntuti Alif dan Ara, tapi karena rasa penasarannya lebih mendominasi dari pada tujuannya yang ingin mengembalikan uang Alif jadi Bellva mengikuti saja alurnya.

Tuhan lindungi Bellva dari singa lepas ini..!

Maafkan Bellva karena lancang menguping pembicaraan orang..!!

Bellva tau ini karma..!!

Lindungi Bellva..!!

"g-gu-gue cuma pe-pengen balikin duit lo yang ke-kemarin gue pinjem." ucap Bellva gugup.

BellvanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang