PART 8 🎬

772 40 8
                                    

Happy Reading!
🌹
Kasih vote dan comentnya dong
Biar semangat nulisnya 💋💚

Karena orang tua gue selalu bilang, gak akan ada yang tidak mungkin di dunia ini selama kita mau mencoba, berusaha, dan berdoa. Maka dari itu, buat dapetin lo, gue harus mencoba apa yang orang tua gue bilang. Karena lo adalah sesuatu yang ingin gue capai.

- Bellvana-

Ramainya siswa-siswi baru memenuhi seluruh penjuru papan pengumuman sekolah membuat dua orang gadis ini rela berdesak-desakan demi melihat hasil pengumuman penempatan kelas mereka.

"Duh! Minggir dong!" Fika menyeruak masuk ke dalam kerumungan itu bersama dengan Bellva yang mengekor di belakannya.

Keadaannya masih sama saja, masih ramai dan heboh bagi siswa-siswi yang sudah menemukan nama mereka dan kelas penempatannya. Tapi tidak dengan Bellva dan Fika keduanya masih mencari nama masing- masing dengan sangat teliti.

"Nama gue nggak ada," ucap Bellva namun matanya masih menjelajahi kertas tertempel itu.

"Nggak mungkin nggak ada lah, bego." Balas Fika. Bellva malah berdecak sebal.

Kembali lagi mereka menelusuri satu per satu nama yang tersusun sangat panjang itu.

Mata Fika menyipit, mengamati dengan sangat seksama sebuah tulisan di hadapannya. "G-gue masuk kelas ak-akselarasi?" tanyanya gugup.

"what?" Pekik Bellva terkejut sembari menoleh menatap sahabatnya itu.

•••

"Ngapain sih lo ngelitian gue mulu kayak gitu?" Tanya Fika tak suka.

"Emang ada anak aksel macam you?" Tanya Bellva.

"Ya ada lah, buktinya gue kan?" Jawab Fika sambil menunjuk dirinya sendiri dengan sebelah alis terangkat.

Bellva mendecih, "semerdekamu, nyet."

"Duh senengnya bisa sekolah cuma dua tahun. Makasih bebep Belbel, udah bantuin pika pas tesnya." Seru Fika lalu tersenyum lebar.

Bellva mendorong kening sahabatnya itu agar menjauh dari hadapannya. "Eh anak ayam, gue nggak bantu lo sama sekali. Lo nya aja yang langsung narik lembar jawaban gue." Bellva menjeda memutar bola matanya, "hati-hati lo entar nggak berkah lagi." Lalu menyeruput segelas es teh.

"Eh monyong! Sembarangan mulut lo!" Bellva memeletkan lidahnya di hadapan Fika yang sekarang telinganya sudah mengeluarkan asap jika difiterkan.

Fika terkekeh kemudian sambil mengaduk-aduk soto ayamnya. Aneh sekali bukan, Fika yang terkenal tidak perna masuk 10 besar sewaktu smp dan sekarang malah masuk kelas akselarasi bersama dengan Bellva. Bellva pun kelihatannya sangat terkejut dengan pernyataan tersebut, ada rasa kesal juga yang menyambar di hatinya.

Pasalnya sewaktu tes berlangsung, Fika dengan entengnya meniru semua jawaban milik Bellva tanpa dosa. Namun di balik itu ada senangnya juga karena sekarang Bellva bisa sekelas dengan Fika yang otaknya tidak seberapa itu.

Saat memasukkan sesendok kuah soto ayam ke dalam mulutnya tiba-tiba mata Bellva berbinar dan mengerjap berkali kali. "Fik-fik, gue ke sana bentar yah." Ucapnya lalu berdiri dan meninggalkan Fika sendiri di meja kantin itu.

BellvanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang