PART 3 🎬

937 69 46
                                    

Happy Reading
📢

Vote&coment nya jangan lupa teman²🙅
~

‛gue takjub saat pertama kali gue lihat wajah lo. Saat itu juga gue pengen lo jadi milik gue. Gue bakal perjuangin lo. He is mine!'

-Bellvana-


Bellva berjalan tergesah-gesah di koridor sekolah sambil sesekali menyeka rambutnya yang tak sengaja menutupi wajahnya. Banyak pasang mata yang sedari tadi menyorotnya, tapi Bellva hanya membalasnya dengan sebuah senyuman manis yang tulus Bellva berikan.

Sejak kejadian kemarin Bellva sekilas menjadi famous di sekolah. Tapi bukan hanya karena itu melainkan karena parasnya yang sangat mendukung. Bahkan kemarin sudah ada seniornya yang berani meminta kontak line Bellva, tapi Bellva menolak sopan keinginan cowok itu dengan alasan ia tak memiliki hp. Memang tidak masuk akal jika Bellva tak memiliki hp. Untung saja seniornya itu mengerti dan tidak memaksakan kehendaknya.

Bellva berhenti tepat di tepi lapangan upacara. Disana sudah banyak calon siswa-siswi SMA Galaksi berkumpul. Terlihat Bellva sedang celingak-celinguk seperti sedang mencari seseorang.

"yang mana sih orangnya?" gumamnya.

Senyum pun mengembang di wajah gadis cantik itu setelah matanya berhasil menemukan orang yang sedang ia cari.

"ga salah lagi pasti dia ketosnya," ucap Bellva sambil memegang se-bucket besar bunga mawar. Ya, bunga mawar itu juga menjadi alasan mengapa Bellva disorot oleh siswa-siswi lainnya.

Bellva berjalan menuju tengah lapangan dengan senyum yang terus mengembang wajahnya. Kali ini ia kembali menjadi sorotan, terutama para seniornya yang menjabat sebagai anak Osis.

Ya, hari ini Bellva akan melaksanakan tantangan yang sudah ia terima dari Gilang si wakil ketos yang kemarin tertunda karena si ketos menghilang tiba-tiba.

"nyalinya besar juga yah sih Bellva," kata salah seorang anak Osis cewek yang tentunya sudah lebih duluh mengetahui permainan ini dibandingkan dengan calon siswa-siwi baru yang saat ini sedang melongo habis-habisan.

Bellva terus berjalan menghampiri sosok lekaki yang akan menerima bucket bunga mawar itu.

Deg.

Bellva merasa nervous saat berada di samping cowok itu.

'jangan nervous Bel!' tekan Bellva.

Bellva masih diam tak berani menyapa cowok itu. Sementara cowok itu sibuk memberi arahan kepada sebagian kelompok calon murid baru.

Mungkin ini sudah saatnya Bellva menegur sapa cowok yang bakal ngebebasin dia dari segala peraturan MOS. Ia mengatur napasnya lalu berusaha untuk terlihat normal di hadapan semua orang.

Bellva meletakkan telapak tangannya di bahu cowok itu. Tak butuh waktu lama, cowok itu berbalik ke arah Bellva. Spontan Bellva terkejut dan menjauhkan tangannya dari bahu cowok berperawakan tinggi itu.

Cowok itu menatapnya dengan sorot mata tajam.

Deg.

BellvanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang