PART 10 🎬

1.2K 59 13
                                    

Suasana kantin siang ini sangatlah ramai dipenuhi siswa siwi kelas 11 IPA 1 kelasnya si Cassanova sekolah, Alif.

"Al lo pacaran sama si mulut bebek ya?" Tanya Jay sembari menyeruput lemon tea miliknya.

Alif tersendak cepat-cepat ia meneguk air mineralnya, "Nggak!" tolaknya lantang.

Jay menyipitkan matanya menatap curiga sahabatnya itu. "Terus kemarin main suap-suapan itu apa namanya?"

"Dia bukan pacar gue! Gue nggak suka sama dia!" Decak Alif penuh penekanan.

Gilang menarik sudut bibirnya, menatap jijik ke arah Alif. "Awas aja lo kalau sampe suka sama Bellva. Gue gorok tuh leher!"

Mereka bertiga pun melanjutkan makannya dengan lahap. Pelajaran olahraga hari ini memang cukup menguras tenaga bagi kelas 11 IPA 1. Bagaimama tidak lelah bukannya mereka disuruh berolaraga malah mereka disuruh membersihkan  halaman sekolah yang luasnya minta digampar itu. Kata Pak Firdaus selaku guru olahraga mereka membersihkan sama saja berolaraga.

"Hai!" Sapa seseorang yang langsung duduk di kursi tempat tiga sekawan itu makan.

"Hai Bellva." Sapa Jay sok imut. Yang langsung disusul Gilang ikut menyapa Bellva. "Hai Bel. Panjang umur banget lo."

"Dih jangan cuek-cuek gitu dong. Sapa gue kek." Ucap Bellva cemberut sambil menatap Alif yang sama sekali bertindak tak peduli.

"Tristan..gue kalau ngomong dilihat dong. Berasa gue kayak ngomong sendiri aja." Rengek Bellva.

Alif mendongak, "Bisa nggak sih diem duluh sebentar. Gue lagi makan Bellva." lalu kembali melanjutkan makannya.

"Alif kalau makan emang nggak suka diganggu. Kalau diganggu dia pengen gigit orang." Cetus Jay melebih-lebihkan.

"Beneran?" Tanya Bellva percaya begitu saja.

"Tuh Jay udah jadi korban tetapnya Alif." Celutuk Gilang yang langsung mendapat pelototan dari Jay.

Bellva menyipitkan matanya, "Nggak! Kalian pasti bohong kan? Mana mungkin Tristan suka gigit orang. Dia bukan serigala." Bantah Bellva tidak terima.

"Nah.. Tristan itu lebih cocoknya kayak kucing anggora."

Gilang mengernyit, "Hubungannya?"

"Tristan kan lucu, imut, menggemaskan!" Seru Bellva yang langsung disambut tawa renyah dari Gilang dan Jay.

"Anjay Alif dikata mirip kucing anggora." Jay mencolek lengan Alif, sedikit girang.

Alif hanya geleng-geleng kepala saja. Sudah cukup sabar ia menghadapi dua sahabatnya itu, tapi ditambah lagi dengan Bellva rasanya Alif ingin menghajar mereka satu-satu.

"Gue mau tanya sesuatu boleh?" tanya Bellva sambil tersenyum manis yang hanya dibalas anggukan kecil dari Alif.

Senyum Bellva semakin manis, "lo suka gue nggak?"

"Nggak." Jawab Alif singkat. Sangat singkat namun begitu jelas.

Bellva cemberut rasanya ingin sekali menyeburkan wajahnya di mangkuk bakso milik Jay kalau saja Jay tidak menariknya dengan cepat.

"Kok begitu sih?" Bellva kecewa.

"Karena begini." Lagi-lagi Alif membuat mood Bellva jelek.

"Tristan tapi gue suka sama lo." Ucap Bellva serius dengan nada memelas pula.

"Tapi gue nggak suka sama lo. Mangkanya jangan suka sama gue." Alif menjawab tapi sama sekali tidak menoleh atau melirik ke arah Bellva.

Bellva berdecak sebal, kedua sudut bibirnya melengkung ke bawah. Bellva kesal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BellvanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang