PROLOG

47 5 0
                                    

Bandung, Minggu, 27 Januari 2016.

Pagi itu merupakan pagi yang super sibuk bagi keluarga Basri. Pasalnya, putra sulung mereka, Surya Basri Putra akan merayakan pertambahan usianya yang ke-23 dengan mengadakan pesta keluarga kecil-kecilan.

Namun, disela kesibukan keluarga itu masih ada orang yang kurang. Ya! Putri mereka yang masih tertidur pulas dikamar.

"BULAAAANNNN!!! MasyaAllah sayang, bangunn ini udah jam berapa?!" teriak sang mama ketika masuk kekamar putrinya itu.

"Nggghh" lengguh gadis itu ketika mamanya membuka jendela kamarnya, silau.

"Kan mama udah bilang bangun pagi! Hari ini kita ngadain syukuran buat abang kamu. Bukannya bantuin mama masak malah molor"

"Iyaa ma, bentar lagi" jawab bulan sambil membenamkan diri didalam selimut.

Bulan Putri Basri.

Anak kedua dari pasangan Doni Basri dan Sintia ini adalah ratu tidur. Dia begadang semalam suntuk entah apa yang dikerjakan lalu siangnya akan tidur seperti orang koma seharian (Kalong overload:v ).

Bulan adalah anak periang, jahil dan hanya banyak bicara dengan ibunya.
Lain halnya dengan diluar rumah.

Jika dirumah Bulan itu berisik, maka diluar Bulan itu dingin, irit bicara, jutek jika dengan orang usil yang tidak dikenalnya, dan kaku.

"Mama bilang bangun! Mandi terus bantuin mama masak! Nanti malam keluarga tante kamu bakalan datang"

"Lima menit lagi maa"

"BULAANNN! "

"Nghh iya ma iyaa" gadis itu akhirnya bangun, melangkah gontai kekamar mandi. Sementara mamanya, keluar kamar sambil geleng-geleng melihat kelakuan putrinya.

Disisi lain, Doni dan putra sulungya itu sedang mendekor halaman belakang rumah mereka untuk tempat acara nanti malam dibantu oleh Pak Joko, tukang kebun keluarga mereka.

"Bunganya taruh di pojok sana aja ya pak" titah Doni

"Iya tuan"

"Udah nih pa, udah beres semua. Bunga, meja, kursi, lampu, sound sistem semuanya beres" jelas Surya pada Ayahnya itu.

"Oke deh, bagus. Kalo gitu kita istirahat dulu kedalam"

"Siap bosquee"
Ayah dan anak itupun masuk kedalam rumah, dannn
.
.
.
"HEPII BESDEEYYY QAQAQUE TERSYINTAHH" teriak Bulan yang keluar dari dapur sembari membawa kue tart kecil buatan mamanya.

"Woo si kalong udah bangun ternyata. Gua kira lo pingsan" ucap Surya pada adiknya itu.

"Yee bukannya bilang makasih kek, terharu kek, malah ngatain gue. Tiup nih" balas Bulan sambil menyodorkan kuenya.

"Eh kucing, apaan nih woy! Umur gua baru 23 bukan 32! Wah lo ngeledek ini"

"Biar lo sadar bang kalo lo itu udah tua. Cepetan cari bini, bukan laptop aja yang lo pandangin"

"Alah gampang, gini-gini juga kan gua ganteng banyak yang mau, ga kayak lo yang jomblo mulu" kata Surya yang sedikit menusuk Bulan, lalu meniup lilin dari adiknya itu.

"Betewe, makasih dek, gue sayang lo"

"Aaa sosuwit"
Merekapun berpelukan layaknya teletabis yang temu kangen. Sedangkan kedua orang tua mereka hanya tersenyum melihat tingkah kedua anak mereka.

⭐⭐⭐

Haaii kamu yang baca!
Temu aku lagi di cerita yang berbeda 👋
Ini karya ketiga cuy! meski ini lapak ga rame-rame banget tapi makasih buat yang setia baca ❤
Enjoy and Happy reading!

TBC.

7 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang