🐤 ➖ penyemangat pagi

882 139 4
                                    

"Lhoooo kok kita malah pulang sih, Woo?" racau Eunseo mabok. "Kan karaokeannya belom selesai!"


"Ini udah jam 9, Seo," kata Jungwoo yang kerepotan membopong Eunseo. Jungwoo terpaksa harus naik taksi buat nganterin cewek ini ke rumah sekaligus pulang. Untunglah rumah mereka deket.



"Tapi kan pengen nyanyi lagiiii... belom puas," kata Eunseo nggak jelas.




Baru aja Jungwoo ngetuk pintu rumah Eunseo, tiba-tiba aja kakak tertua Eunseo, Wonho, udah ada di sana.




Kakak kedua Eunseo, Minhyuk, kerja di Daegu dan hanya sebulan sekali pulang ke Seoul.




"Ya ampun kalian baru pulang jam segini... Ckckck... Ini si curut kenapa lagi sih!" kata Wonho gantian membawa Eunseo. Jungwoo udah mau tumbang aja bawa Eunseo yang lagi mabok.




"Eh, ada abang," kekeh Eunseo sambil nyubit dan nyium salah satu pipi kakaknya.




Wonho langsung menutup hidungnya dengan tangan. "Anjir bau alkohol. Heh Woo, elu apain anak orang neh?"




"Bukan aku, Kak. Dia yang beli soju, aku mah nggak," kata Jungwoo. Eunseo malah ngangguk-ngangguk sambil senyam-senyum nggak jelas. Dia ngelingkarin tangannya sambil naruh kepalanya di leher Jungwoo.




"Untung papa sama mama lagi keluar kota, kalo nggak kalian berdua bakalan dimarahin abis-abisan deh," kata Wonho ngasitau sembari mindahin kepala Eunseo dari Jungwoo.


"Lho, emangnya ke mana tante sama om, kak?" tanya cowok itu.



"Ih kakak aku mau bobo sama Jungwoo!" kata Eunseo yang tidurnya diganggu sama Wonho.




Mata Jungwoo membulat. Tentu aja dia kaget.



"Dia mau pulang, setan," kata Wonho menoyor kening adiknya dengan telunjuk.



Terus dia beralih menjawab pertanyaan Jungwoo tadi. "Mereka lagi di Gwangju, nenek sakit terus nggak ada yang jagain. Nggak tahu deh pulang kapan. Katanya sih sampe nenek bener-bener sembuh total."



Akhirnya Wonho menaruh badan Eunseo di sofa karena dia juga nggak kuat bawa adiknya ke kamar. Mana kamarnya di lantai atas paling ujung pula.




Jungwoo manggut-manggut. "Ya udah deh, Kak. Aku pulang ya."



"Eh? Nggak mau mampir dulu?"




"Nggak deh kak, udah malem. Takutnya mama ngomel-ngomel."




Wonho nyengir. "Anak mama banget sih. Ya udah, lain kali jangan ngijinin dia minum soju lagi ya Woo," pesennya sebelum nutup pintu.




Sementara itu, di rumah Eunseo, cewek itu bangun lagi dalam posisi duduk dan matanya terpejam setengah. "Jungwoo... mana...?"



"Pulang lah. Ya kali tidur sama elu. Yang ada lu hamil," jawab Wonho mau naik menuju kamarnya, ninggalin Eunseo yang tidur di sofa ruang tamu sampe pagi.




Paginya, dia bangun kesiangan. Dia bangun jam 10, padahal ada kelas jam 9. Alhasil dia skip kelas dan masuk kelas selanjutnya yaitu jam satu siang.



Baru aja dia mau naik bus, layar hapenya menyala karena ada satu chat yang masuk. Eunseo buru-buru masuk bus dulu karena takut pintunya tertutup otomatis.




Eunseo mengerutkan kening.




Juga berdebar-debar.




Karena Eunwoo tiba-tiba ngirim chat untuknya.





UNTUKNYA.



Nggak ada angin, nggak ada hujan padahal.




Sungguh keajaiban.


Dari : Eunwoo
Eunseo, ini aku
Simpen kontak aku yah



"Kyaaaaaaa!!!" teriak Eunseo di dalam bus sehingga semua penumpang termasuk supir bus noleh ke arah dia.




"Ada apa, Mbak?" tanya ibu-ibu berpakaian kantoran.




Eunseo menggeleng cepet-cepet. "Nggak. Nggak papa, Bu. Joesong hamnida." Lalu dia pun segera membalas chat itu.


Oke kak :)


Tadinya dia mau ngirim emot cium, tapi nggak mungkin lah ya. Jadinya dia kasih emot senyum aja.




Saking senengnya, Eunseo bahkan nyium hapenya sendiri dan nyubit tangannya, mastiin kalo ini bukanlah mimpi.



"Ya Tuhan, nggak ada angin nggak ada hujan tiba-tiba dia chat!" kata Eunseo pada dirinya sendiri.

GAY!? ➖ Jungwoo & Eunseo 🐤 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang