Kanna memandang heran lelaki yang duduk di hadapannya ini. Mata lelaki itu sedikit menyipit dan dahinya berkerut. Beberapa detik lalu dia memasang tampang kaget lengkap dengan mata melotot nyaris keluar. Dan sekarang dia tersenyum lebar menunjukkan dia sangat bahagia. Menyeramkan.
Ryo yang masih tersenyum, benar-benar senyum yang sampai memamerkan giginya, baru tersadar saat Mama menepuk pundaknya.
"Kamu ini kenapa?" tanya Mama khawatir melihat tingkah anak laki-lakinya itu.
"Ah nggak kenapa-kenapa kok," jawab Ryo kikuk sambil menggaruk tengkuknya.
"Kenalin dulu, ini Kanna anaknya Tante Anne sama Om Yudha." Mama mengulangi mengenalkan Kanna ke Ryo. Ryo mengenal baik orang tua Kanna, karena mereka sering bertemu entah sengaja saat Papa mengadakan pesta atau tanpa sengaja seperti saat dirinya menemani Mama belanja. Tapi Ryo sama sekali nggak pernah bertemu dengan Kanna. Ya kalau mendengar namanya saja dia sering sih. Orang tua mereka kadang bercanda akan menjodohkan anak-anaknya. Tau begini Ryo akan langsung setuju dengan perjodohan.
"Dan Kanna, ini Ryo anak Tante yang paling ganteng." Mama mengenalkan Ryo ke Kanna lengkap dengan pujiannya membuat Ryo salah tingkah.
Ryo mengulurkan tangannya. "Ryo," katanya singkat sambil memamerkan senyum terbaiknya.
Kanna menyambut tangan Ryo dan tersenyum. Senyum singkat yang sudah mampu membuat Ryo makin terpesona. "Kanna," kata Kanna lalu segera menarik tangannya lepas dari genggaman Ryo.
"Oh iya, Tante aku ada dress baru. Cocok buat Tante kalau mau ke pesta deh. Warnanya merah. Cantik banget deh. Tante mau liat nggak?" Kanna mengabaikan Ryo, berusaha mengalihkan Mama Ryo agar nggak mempromosikan anaknya lebih jauh lagi. Kanna sudah paham dengan tipe ibu-ibu seperti Mama Ryo ini, yang sukanya menjodoh-jodohkan anaknya. Walaupun terkadang hanya bercanda, tapi bisa membuat nggak nyaman si anak.
"Wah kebetulan nih. Tante besok Sabtu ada undangan, ulang tahunnya Pak Prima yang pemilik Prime Record itu," sahut Mama dengan semangat.
"Eh iya, Ayah sama Bunda juga dapet undangan itu." Kanna menimpali sambil berjalan menuju deretan gaun pesta dengan diikuti Mama di sampingnya. Kanna pun menjelaskan detail gaun yang ditawarkan tadi, membuat Ny. Hernawan semakin penasaran. Dan saat Kanna mengambil long dress merah yang dimaksud mata Ny. Hernawan terbuka lebar dan mulutnya membentuk huruf O. Terpesona.
Ryo yang melihat Mama dan Kanna menjauh tersenyum tipis. Dia merasa semesta sedang baik dengannya, mempertemukan dia dengan Kanna. Ditambah ternyata Mama mengenal Kanna dengan baik. Dan dia pun juga sudah mengenal orang tua Kanna. Ah pasti mudah mendapatkan hati Kanna.
***
Kanna baru saja membuka butiknya. Dua karyawannya yang menggunakan seragam khas berupa atasan floral print bohemian style warna biru yang dipadukan dengan celana jins, masing-masing sedang memasang manekin yang sudah didandani dengan produk terbaru dan menata dress yang siap dipajang. Sementara tiga karyawannya yang lain sedang berada di gudang melakukan stock opname. Belum ada pelanggan yang datang. Tapi jalanan di depan butik sudah mulai ramai orang berlalu-lalang.
Tiba-tiba seorang perempuan paruh baya yang mengenakan seragam orange, ciri khas petugas kebersihan yang setiap pagi menyapu trotoar di sepanjang jalan Pattimura, memasuki butik. Di tangan kanannya terdapat buket bunga matahari yang cantik.
"Selamat pagi, ada yang bisa dibantu ibu?" sapa Ella, karyawan Kanna yang sudah selesai dengan urusan manekin. Senyum ramah terkembang di bibir mungilnya, tanpa ada tatapan merendahkan sedikitpun.
"Ada yang namanya neng Kanna?" tanya si ibu malu-malu.
"Ada perlu apa ya?" Ella penasaran, senyum ramah masih dipamerkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
When You Love Me (Completed)
Romance[Cerita masih lengkap] Ryo Hernawan, seorang CEO Diamond Apartment dan pewaris Diamond Grup, menerima taruhan untuk bisa menjadikan Kanna Putri Wijaya kekasihnya. Kanna satu-satunya wanita yang bahkan langsung menolak Ryo di awal pertemuan mereka. B...