Berjumpa Kembali

43 2 0
                                        

      Hanya keheningan yang menemani mereka dalam perjalanan menuju kantor. Hari ini aqueenna tidak membawa mobil sendiri karena bos yang pemaksa itu tidak memperbolehkan aqueenna mengendarai mobil sendiri dengan alasan takut mencelakai pengendara lain. Memang kalau dipikir lagi dirinya hari ini tidak bisa fokus sejak kejadian tempo hari ia bertemu dengan orang yang sudah membuat hidupnya hancur. Entah mengapa hal itu tidak bisa terlupakan begitu saja padahal dirinya hanya berpapasan tanpa menyapa. Padahal selama ini dia sudah bersusah payah untuk melupakan hal itu.
       Tak terasa mobil yang mereka kendarai memasuki halaman kantor milik Robby, jika saja Aqueenna tidak ditegur mungkin masih terus menerus memikirkan hal yang mengganggu pikirannya tersebut.

       "Heh... Ngelamun mulu dari tadi. Cium nih kalo masih ngelamun lagi." tegur Robby mengagetkan Aqueenna.

       "Apaan sih, orang gue gak ngelamun. Cuma menghayati ketenangan aja." sanggah Aqueenna.

        " ngeles mulu... Ada apa sih beib? Tiap hari ngelamun mulu. Mikirin babang yang ganteng ini ya." ucap Robby penuh percaya diri.
 
         "Dih GR banget sih nggak ada apa apa kok beib. Hahaha..." balas Aqueenna

         "Nakal ya udah berani manggil manggil beib tapi gak papa sih dengan begitu gak ada cewek gesrek yang gangguin gue terus terusan. Hahahaha..."  katanya

       Aqueenna mendengar celotehan Robby dengan jengah. Bos sekaligus temannya itu memang orang yang konyol tapi itulah yang membuat dirinya nyaman dengan Robby. Tanpa disadari sebenarnya Aqueenna sudah memiliki rasa kepada Robby hanya saja dirinya belum menyadarinya.

       "Mau sampe kapan ngandang di mobil buk?" ucap Robby.

       "Ngandang. Lo sangka gue ayam."  Balas Aqueenna sambil turun dari mobil.

       "Hahaha... Lo kalo manyun begitu lucu banget sih berasa pengen nge halalin deh. Hahaha..."  canda Robby menggoda Aqueenna.

       Mereka berjalan menuju ruangan masing masing.  Sebelum sampai di kubikelnya Aqueenna mendengar rumor tak mengenakkan tentang dirinya. Ia hanya menghela nafas tak ingin menanggapi gosip murahan dari teman kerja yang tidak menyukai dirinya karena kedekatannya dengan Robby.

          Ia pun segera menyalakan komputernya dan mengerjakan pekerjaannya. Sebenarnya dirinya sudah di suruh Robby untuk bekerja sebagai sekretarisnya saja cuma dirinya tidak ingin menjadi bahan gunjingan lagi dan merepotkan Robby kembali.
       Tanpa sepengetahuan Robby dan mamanya Robby dirinya telah membuat sebuah caffe yang nantinya akan dia kelola jika sudah saatnya tiba.
        Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul empat sore yang artinya sudah jam pulang kerja. Aqueenna merenggangkan ototnya, lalu berjalan menuju ruangan bos nya.

Tok...tok...tokk...

       "Masuk." ucap Robby.
       "Kapan pulang?"  tanya queen.
        "Sekarang yuk." ajaknya sambil mengenakan jas nya.
        " mampir supermarket dulu ya. Bahan makanan udah pada abis nih cemilanku pun abis." kata Aqueenna dengan mata puppy eyes nya yang membuat Robby gemas ingin mencubit kedua pipi Queen.
           "Okay... Yuk tapi dengan syarat masakin aku ya nanti. Hehehe.." jawab Robby sambil tertawa.

         Queen mengangguk sambil tersenyum manis yang menbuat siapapun akan terpesona dengan senyumannya.
          Tiba tiba dirinya menunduk mengingat sesuatu. Mengingat apa keluarganya masih ingat pada dirinya atau tidak. Sedih kah atau malah bahagia atas kepergiaannya.  Robby yang menyadari hal tersebut pun langsung bertanya.

          "Ada apa?" tanya Robby.
          " tidak apa apa, hanya rindu dengan mama. Aku ingin mengunjungi mama. Biasanya kita selalu mengunjungi mama di setiap akhir pekan. Karena sibuk jadi tidak bisa berkunjung." ucap Aquenna sambil menunduk.
        " tenang aja kata mama hari ini sudah ke apartemenmu dari siang hari tadi karena mau mengunjungi calon menantunya" balas Robby sambil menggoda queen.

      Tak terasa sepuluh menit berlalu mereka sudah sampai di supermarket.
Mereka pun turun dari mobil. Sesampainya di depan pintu Robby langsung mengambil troli.

     Robby pun berjalan menyusul queen yang sudah meninggalkannya lebih dulu. Sebelum sampai di dekat queen Robby di buat bingung dengan pemandangan didepan matanya, Queen yang menunduk sambil memundurkan langkahnya di depannya ada seorang perempuan paruh baya yang hendak memeluknya.
Robby yang menyadari ketakutan queen pun langsung mendekat dan mencoba menghalau perempuan paruh baya yang hendak memeluk queen.
    
         "Sayang kamu gak papa?" tanya Robby pada queen.
         Queen hanya mengangguk tetapi sorot matanya penuh dengan kesakitan.

          "Maaf anda siapa? Mengapa anda ingin memeluk istri saya." tanya Robby pada wanita paruh baya tersebut.

          "Maafkan ibu queen. Maafkan ibu, ayo pulang nak ayahmu kakak kakakmu menunggumu dirumah ayo pulang. Ibu mencari mu ibu rindu padamu ibu minta maaf nak. "  ucap wanita paruh baya tersebut.

       Robby dibuat bingung. Ibu?artinya itu ibunya queen yang membuat queennya terluka. Robby pun tersentak karena pegangan tangannya terlepas dan menyadari bahwa queen telah lari dari sisinya. Dan segera menyusul queen tanpa menghiraukan teriakan dari wanita paruh baya tersebut.

      Robby melihat queen yang berjongkok sambil menangis karena kejadian tadi. Robby segera mendekati queen dan membawanya dalam pelukannya untuk menenangkannya.

    " tenang queen ada aku disini. Aku akan selalu disisimu. Tenanglah sayangucap Robby menenangkan queen.

                     

HANCURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang