XV

4.5K 642 61
                                    

BAKAL UP SETELAH VOTE SAMPE 250 KARENA CHAPTER SELANJUTNYA ADALAH FINAL CHAP. NGGA SUSAH BUAT NGEHARGAIN AKU KO TINGGAL PENCET TANDA BINTANG DIKIRI BAWAH AJA!

Aku snagat menghargai support dari kalian tapi please buat kali ini jangan comment "next" atau "lanjut" karena aku butuh respon kalian tentang cerita ini bukan comment gitu, aku bakal lanjutin cerita ini jadi ngga perlu comment gitu ya. Thanks❤️




Terhitung sudah satu bulan Jungkook berada di Jepang mencari Rosè, lelaki itu menyadari bahwa Tokyo adalah tempat yang luas, dan bodohnya Jungkook mencari Rosè tanpa petunjuk apapun selain ucapan kakaknya. Bahkan Jungkook sendiri tidak yakin apa Rosè sendiri benar tinggal di tokyo atau sudah pergi ke daerah lain?

Ini sudah dua bulan sejak ia melepaskan Rosè untuk pergi bersama Chanyeol, dan setelah Jungkook hitung ini sudah 5 bulan Rosè hamil. Ia membayangnya perut wanita yang membuncit dan pasti berat badannya yang naik membuat pipi wanita itu semakin bulat. Membayangkan hal itu membuat Jungkook tersenyum seperti orang gila.

Yoongi bahkan sudah sering menelpon lelaki itu untuk cepat pulang, namun Jungkook masih belum menyerah. Ia yakin, ia pasti menemukan Rosè walaupun membutuhkan waktu yang lama. Jungkook sendiri memutuskan untuk bekerja paruh waktu di tokyo sejak dua minggu yang lalu, berhubung tabungannya juga yang semakin sedikit. Setidaknya ini dapat membantu hidupnya selama mencari Rosè.

Hari ini Jungkook memutuskan untuk beristirahat seharian, ia bahkan belum menikmati Tokyo walaupun sudah sebulan karena ia terlalu fokus mencari Rosè. Cuaca dikota tokyo sedang dingin saat itu, Jungkook memutuskan untuk menghampiri sebuah toko kopi untuk membeli kopi.

Ia memesan satu espresso coffee, saat menunggu kopinya siap, mata Jungkook menangkap sesuatu yang ia cari selama ini sedang turun dari bis. Jungkook sendiri segera sadar lalu berlari keluar tanpa mempedulikan kopinya, sialnya hari itu merupakan hari yang padat di tokyo membuat ia harus berdesak-desakan saat mencari Rosè namun sialnya Jungkook kehilangan wanita itu. Namun hal itu membuat Jungkook tidak kehilangan semangat, setidaknya ia tau bahwa wanita itu benar ada di tokyo. Satu petunjuk yang ia dapat adalah bis yang dinaiki oleh Rosè tadi, sehingga kini ia menaiki bis itu.

Setelah itu ia turun dari bis, salah satu penumpang mengatakan ini adalah pemberhentian awal dari bis tersebut yang kemungkinan besar menjadi tempat Rosè menaiki bis tersebut. Jungkookpun memutuskan untuk menunggu di halte tersebut, Rosè pasti akan turun ditempat itu bukan?

Tidak terasa ini sudah tiga jam Jungkook menunggu namun ia masih belum putus asa, harapannya sudah sebesar ini, ia tidak akan mundur begitu saja apalagi ia sudah sejauh ini. Haripun semakin gelap namun Jungkook masih belum menyerah, ia bahkan rela menahan lapar sampai perutnya terasa nyeri.

"Ah aku lapar, tapi jika aku membeli makanan saat Rosè lewat bagaimana?" Ucap Jungkook pada dirinya sendiri. Hingga Jungkookpun tanpa sadar kehilangan kesadarannya.

Sementara itu Rosè sedang menikmati harinya, hari ini ia habis memeriksakan kandungannya dan berbelanja beberapa potong baju karena baju lamanya sudah tidak muat lagi. Saat duduk di bis, Rosè melihat kembali foto hasil USGnya hari ini yang membuat harinya betul-betul bahagia, namun Rosè tidak bisa berbohong, ia merindukan Jungkook.

"Jungkook bagaimana ini? Anakmu laki-laki, ia pasti akan sangat mirip denganmu"

Sesampainya di halte dekat rumahnya bersama Chanyeol, Rosè terkejut karena hal yang pertama ia lihat saat turun dari bis adalah orang yang sangat ia rindukan sedang tertidur di halte.

"Oh ya Tuhan, Jungkook!" Rosè segera menghampiri lelaki itu, saat ia menggoyangkan badan lelaki itu tetap saja lelaki itu tidak sadar, ia menyentuh kening lelaki itu dan ternyata panas membuat Rosè panik.

"Hallo Rosè ada a-"

"Oppa cepat jemput aku di halte!"

"Ada apa?"

"Jungkook! Jungkook tidak sadarkan diri!"

"Jungkook?"

"Oppa cepat kesini!" Karena mendengar tangis adiknya dari telpon, Chanyeol segera bergegas untuk menjemput adiknya itu. Saat sampai, wanita itu sedang memeluk seorang lelaki sambil menangis. Chanyeolpun segera keluar dari mobilnya dan menghampiri adiknya, ia segera membawa Jungkook memasuki mobilnya sementara Rosè mengikutinya.

"Dia demam, kita bawa ke rumah saja ya?" Tanya Chanyeol dan hanya di jawab anggukan oleh Rosè.

Sesampainya di rumah mereka berdua, Jungkook dibawa masuk ke kamar Rosè sementara Rosè menyiapkan air untuk mengkompres lelaki itu. Sudah satu jam dan Jungkook masih belum sadar juga, membuat Rosè semakin khawatir.

"Rosè kau harus tidur, ini sudah malam"

"Oppa, Jungkook belum sadar"

"Ia pasti akan baik-baik saja, panasnya juga sudah mulai reda. Kau sebaiknya tidur, tidak baik untuk kandunganmu juga"

"Aku akan tidur disini"

"Kau tidak takut tertular?"

"Tidak, aku akan tetap tidur disini"

"Baiklah terserah kau saja" setelah itu Chanyeol mengecup kening adiknya dan pergi keluar kamar itu, Rosè sendiri masih memandangi Jungkook sambil terus mengelus-elus tangan lelaki itu. Ia pun sebenarnya merasa mengantuk dan tanpa sadar ia tertidur sambil duduk di lantai.

Jungkookpun sadar dengan kepala yang sangat pusing, namun saat ia melihat ada seorang wanita yang tertidur di sampingnya membuatnya terkejut, karena kamar yang cukup gelap Jungkook tidak dapat melihat wanita itu. Niatnya ia akan mengangkat wanita itu tidur di kasurnya, dan ia akan pergi dari tempat itu dengan menuliskan pesan terimakasih. Namun saat akan mengangkat wanita itu Jungkook terkejut, ia tidak bisa menahan tangis bahagianya saat melihat siapa wanita yang sedang bersamanya itu, Rosèanne Park.

Rosè merasa ada yang mengganggu tidurnya membuat ia sadar dan melihat Jungkook yang sudah sadar.

"Jungkook?"

"Rosè? Benarkah kau Rosèku?" Ucap Jungkook sambil menangis haru, Rosèpun yang memiliki hati lembut ikut menangis karena merasakan getaran hati Jungkook. Wanita itu segera memeluk Jungkook, merasakan hangatnya lelaki itu.

"Oh ya Tuhan betapa senangnya aku bertemu denganmu lagi, aku tau aku akan menemukanmu"

"Jungkook, aku merindukanmu"

"Aku lebih merindukanmu"

"Maafkan aku" ucap Rosè dengan tangis yang semakin menjadi-jadi.

"Ssshh, tidak ada yang perlu kau salahkan, tidak perlu minta maaf" Rosèpun melonggarkan pelukannya dan menatap Jungkook yang juga sedang menatapnya, hanya tuhan yang tau betapa Rosè merindukan tatapan mata itu.

"Kau membuatku khawatir"

"Maaf, tadi aku sedang menunggumu karena aku melihat kau menaiki bus ke arah sini dan karena aku belum makan rupanya aku malah terkena demam dan kehilangan kesadaranku"

"Kau belum makan? Mau aku masakan?"

"Kau sudah bisa memasak?"

"Tentu saja, aku ini kan calon ibu!" Lalu Jungkook yang dibuat gemas oleh wanita itu segera menariknya dan mencium bibir wanita itu dengan sangat lembut, air matanya jatuh, ia tidak menyangka ia akan menemukan Rosè ketika peluangnya untuk bertemu dengan wanita itu hanya sedikit. Betapa ia rindu pelukan wanita itu, senyumnya, dan juga bibirnya yang selalu menjadi favorit untuk Jungkook.

"Dia laki-laki"

"Eh?"

"Dia laki-laki"

"Maksudmu? Anak kita?" Ucap Jungkook dengan nada berbahagia.

"Iya, aku memiliki foto USGnya dan dokter mengatakan ia laki-laki" lalu Rosè mengambil foto dan menunjukannya pada Jungkook yang membuat lelaki itu kelewat girang sampai-sampai ia meloncat bangun dari kasur.

"Oh Rosè, terimakasih aku mencintaimu!"

"Aku mencintaimu juga" lalu Jungkook kembali mencium Rosè.

To be continued...

Mr.Cop and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang